9. Calon Arang dan Mitos tentang Penyihir di Indonesia
Hai, Catatan Calon Penyihir kembali lagi. Setelah delapan part sebelumnya mencatat tentang hal-hal yang terkait dengan kebudayaan sihir Amerika, hari ini aku akan mencatat hal penting dari peradaban sihir di Indonesia. Coba putar dulu multi media di atas supaya lebih greget.
Ngahahaha 🧙 *Ketawa jahat*
Di Indonesia, kata sihir ataupun penyihir selalu diasosiasikan dengan ilmu hitam dan sesuatu yang berhubungan erat dengan kerjasama antara manusia dan iblis. Bener enggak? Ayo ngaku siapa yang berpikiran sama? Aku juga kok.
Mungkin kamu akan bertanya-tanya kenapa aku baru bahas tentang penyihir Indonesia di part ini, setelah delapan purnama eh maksudnya setelah delapan chapter. Pertama, karena untuk proyek fiksi selanjutnya settingnya berada di Amerika. Mungkin kamu akan tanya lagi, kenapa aku gak nulis fantasi Indonesia aja? Jawabnya adalah sudah pernah, coba aja cek di work-ku yang berjudul "Buku Sihir Calon Arang" wkwkwk, maaf bagian ini mengandung iklan.
Jadi, ini adalah hasil riset yang pernah digunakan sebagai landasan dari cerita sebelumnya. Tema yang digunakan juga relate dengan tema catatan ini, jadi aku putuskan untuk mencatatnya di sini. Barangkali ada yang akan menemukan ide atau sekadar ingin tahu.
Kali ini aku akan mencatat tentang Calon Arang, salah satu kisah mitos yang terkait dengan Leak dan Rangda. Terlebih, Calon Arang merupakan sosok penting dalam mitos lokal yang terkait tentang penyihir di Indonesia. Sebenarnya ada banyak nama penyihir besar lainnya selain Calon Arang, seperti Jayabaya. Namun, entah mengapa sosok ini telah mencuri perhatianku sejak awal, terlepas dari misteri keberadaannya.
Apakah kamu pernah mendengar tentang Leak dan Rangda?
Mereka adalah makhluk-makhluk mitologi Bali yang memiliki akar sejarah cerita rakyat dan situs peninggalan di Kediri, loh. Leak adalah salah satu ilmu hitam (ilmu sihir) yang berasal dari Bali. Leak identik dengan makhluk atau benda jadi-jadian, yang memiliki sifat jahat yang dapat menyakiti orang lain. Wujud dari Leak ini bisa berupa binatang seperti monyet, anjing, babi bajkan ayam, tapi kalau dipikir-pikir sudah enak jadi manusia kenapa harus jadi binatang, ya kan? Bahkan konon katanya ada yang bisa menjadi sepeda motor dan mobil, yang ini keren habis. Aku juga pengen donk! Sementara, Rangda adalah sebutan bagi ratu para Leak, penguasaan dan wujud tertinggi dari pemilik ilmu ini.
Sosok rangda selalu digambarkan dengan sosok perempuan dengan rambut berantakan, bertaring, mata melotot dan kuku-kuku yang sangat panjang dan tidak terawat. Salah satu penyihir yang dianggap telah menguasai tingkatan tertinggi ilmu pengleakkan ini adalah Calon Arang. Maka dari itu, ia juga dikenal dengan sebutan Rangda.
Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, aku mau bertanya lagi, siapa yang sudah pernah menonton film Calon Arang yang dibintangi Suzzana? Atau barangkali ada yang pernah menyaksikan pertunjukan drama dan dramatarinya? Aku cuma nanya aja kok, gak ada maksud apa-apa.
Calon Arang adalah seorang janda (kata Rangda memiliki arti lain dalam bahasa Jawa kuno sebagai janda) pemilik padepokan sihir yang dipercaya memiliki ilmu hitam yang sakti mandraguna. Nama aslinya adalah Dayu Datu. Menurut kisahnya, ia hidup dan tinggal di Desa Dirah/ Girah, salah satu desa di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri, yaitu pada masa pemerintahan Raja Airlangga (Tahun 1006-1042 M).
Pada masa itu, Calon Arang sering melakukan hal-hal yang mengerikan dan kejam seperti menyebarkan wabah penyakit atau membuat orang meninggal tanpa sebab yang jelas. Dayu Datu bahkan juga memiliki kesaktian untuk berubah menjadi Leak. Maklum sih, barangkali beliau sedang melakukan ujicoba atas ilmu yang dimilikinya.
Perbuatan sang Rangda yang dianggap mengerikan itulah yang membuat anak perempuannya, Diah Ratna Mengali, tak kunjung menikah. Padahal menurut cerita, anak Dayu Datu memiliki paras yang rupawan. Para pemuda di kawasan Kerajaan Kediri ketakutan jika harus menjadi menantu Rangda. Mereka beranggapan hidup rumah tangga mereka tidak akan tenang dan bahagia jika tinggal bersama seorang penyihir yang menguasai ilmu hitam.
Demi mengetahui anak perempuannya tidak ada yang mau melamar, Calon Arang menjadi murka. Ia lantas menyebarkan petaka dan wabah penyakit di seantero kawasan Kerajaan Kediri.
Calon Arang menitahkan murid-muridnya untuk berubah menjadi leak pada malam hari, meneror sembari menyebarkan wabah mematikan yang susah disembuhkan. Wabah itu juga bisa membunuh siapa saja dengan cepat.
Raja Airlangga mengerahkan pasukannya untuk mengalahkan Calon Arang, tapi gagal. Mpu Baradah, salah satu penasehat Raja Airlangga yang berkedudukan di Lemah Tulis (di wilayah barat Kota Kediri yang berbatasan dengan Gunung Wilis) kemudian mengajukan diri untuk mengalahkan Calon Arang.
Salah satu strategi yang digunakan oleh Mpu Baradah adalah dengan melakukan perkawinan politik. Mpu Baradah lantas meminta Empu Bahula, salah satu muridnya untuk menikah dengan anak Calon Arang. Dengan pernikahan ini, sang raja berharap Calon Arang dapat diarahkan sedikit-sedikit ke jalan yang benar. Apa yang diniatkan dan dilakukan oleh Empu Bahula ternyata tidak berjalan dengan lancar.
Calon Arang memang berhenti mengganggu warga, tapi ia semakin sering berlatih ilmu hitam dan ilmu pengleakkan dengan murid-muridnya. Empu Bahula yang pada akhirnya mengetahui jika sumber kekuatan Calon Arang berasal dari kitab Lipyakara yang sering dibacanya, kemudian mencuri buku sihir tersebut dari sang Randa. Empu Bahula berharap kekuatan Calon Arang berkurang dan sang Randa mau bertobat.
Saat mengetahui buku sihirnya dicuri, Calon Arang kembali murka dan menyebarkan mala petaka. Dia juga menantang Empu Baradah untuk bertarung sampai mati agar dapat memiliki lontar sihirnya kembali.
Pertempuran yang dilakukan oleh Calon Arang dengan Empu Baradah berlangsung sengit. Keduanya mengerahkan semua kemampuan hingga Calon Arang akhirnya kalah. Diduga kekalahan ini karena Rangda tak lagi memiliki kitab ilmu hitamnya. Rangda dan murid-muridnya yang memuja Dewi Durga akhirnya tewas sambil berdiri dengan masih memegang ilmu-ilmu hitam yang konon tidak bisa hilang dan bisa dipelajari hingga sekarang.
Ilmu berubah menjadi leak yang dimiliki oleh penyihir hebat itu dipercaya masih ada hingga sekarang. Setelah kematian Rangda dan sebagian besar muridnya, beberapa murid yang masih hidup dan berhasil kabur, kemudian membawa dan menyebarkan ilmu sihir yang mereka miliki. Di Bali, beberapa oknum penduduk ada yang tetap melakukan ilmu pengleakkan hingga sekarang. Mereka mempelajari cara menjadi leak yang konon merupakan warisan dari Calon Arang. Dengan menjadi leak, seseorang akan kebal dari banyak hal dan bisa melakukan apa saja yang mereka mau.
Sampai di sini, apa kamu sudah dapat memetik hikmah dari catatan ini?
Terlepas dari benar tidaknya keberadaan Calon Arang dan segenap kekuatannya di masa itu, kisah tentangnya merupakan bagian dari akar kekayaan budaya bangsa Indonesia yang perlu kita ketahui dan banggakan. Namun, perilaku menyimpang dan bengis Calon arang bukanlah untuk dicontoh, melainkan dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya. Setuju?
Selain ilmu pengleakkan, jejak peninggalan lainnya yang menunjukkan keberadaan Calon Arang di masa lalu adalah letak lokasi Desa Girah yang ternyata ada di Dusun Butuh, Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Di tempat itu ditemukan sebuah situs yang diyakini sebagai situs Calon Arang, yaitu sebuah rumah yang dianggap sebagai tempat tinggal Calon Arang di masa lalu.
Di situs itu terdapat dua buah batu yang merupakan ambang pintu dari bahan batu andesit. Ambang pintu pertama berukuran, panjang 135 cm, lebar 56 cm dan tebal 29 cm. Ambang pintu kedua berukuran: panjang 137 cm, lebar 38 cm dan tebal 23 cm. Kedua ambang pintu tersebut berada dalam kondisi baik. Pada sisi atas di sebelah akan dan kiri terdapat dua lobang segi empat dan lingkaran. Kemungkinan ini dipakai tempat pilar penyangga semacam kusen pintu.
Selain ambang pintu terdapat 4 buah umpak (landasan penyangga tiang bangunan) dari bahan batu andesit yang rata-rata berukuran sekitar: panjang bawah 50 cm, panjang atas 45 cm, lebar bawah 50 cm, lebar atas 45 cm dan tinggi sekitar 50 cm. Keempat umpak batu berbentuk prisma itu diperkirakan merupakan pondasi penyangga empat sudut rumah. Juga terdapat dua buah balok batu dari bahan batu andesit dengan ukuran, batu pertama memiliki ukuran panjang 62 cm, lebar 40 cm dan tebal 17 cm. Sementara batu kedua dengan panjang 67 cm, lebar 47 cm dan tebal 18 cm.
J. Sutjahjo Gani, salah seorang budayawan Kota Kediri menjelaskan, tempat tersebut pernah didatangi para ahli sejarah dan budayawan dari Pulau Dewata Bali. Kedatangan mereka untuk membuktikan apakah ada keterkaitan antara situs tersebut dengan dramatari kolosal Calon Arang yang selama ini diklaim sebagai hasil kesenian asli Bali itu.
Menurut Gani, dengan kedatangan tim dari Bali itu, menunjukkan bahwa kalangan budayawan Bali juga menyepakati bahwa tanah kampung halaman Calon Arang memang di Dusun Butuh.
Demikian Catatan Calon Penyihir kali ini. Selama melakukan riset setidaknya terdapat tiga versi cerita Calon Arang yang aku dapatkan, versi pertama dari kisah masyarakat Kediri, versi kedua dari kisah masyarakat Bali dan versi terakhir adalah versi yang paling umum. Aku memaparkan versi yang paling umum di bagian ini.
Beberapa kisah menyatakan Dayu Datu dan Calon Arang adalah dua sosok berbeda, tapi pada beberapa kisah lainnya menganggap mereka adalah sosok yang sama. Namun benang merah di antara keseluruhan kisah menyebutkan jika mereka adalah sosok perempuan pelopor ilmu leak. Jadi, jika ada perbedaan atau kesamaan kisah yang aku sampaikan dengan kisah yang beredar di masyarakat, mohon dimaklumi.
Sumber:
Wikipedia
kabaromg.blogspot.com
https://nusantaranews.co/asal-usul-leak-dan-kekuatannya-kini/
https://www.boombastis.com/legenda-calonarang/80348
https://m.merdeka.com/peristiwa/legenda-kekejaman-calonarang-yang-tak-terhapus-1000-tahun.html
http://folktalesnusantara.blogspot.com/2013/02/calon-arang.html?m=1
https://m.detik.com/travel/domestic-destination/d-3577892/calon-arang-di-kediri-asal-muasal-kisah-seram-leak-di-bali
Gambar-gambar dari pinterest dan google
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top