5. Cassandra Clare
Pada bagian ini, aku tidak akan menceritakan tentang pelajaran sihir yang aku dapat di kelas. Jadi selain hobi menyihir (?), Aku juga hobi menulis. Aku akan menceritakan pada kalian salah seorang penulis fantasi yang menjadi idola dan sumber inspirasiku.
Siapakah dia?
Cassandra Clare. Ada yang kenal? Kalau kalian kenal, tolong sampaikan salamku padanya.
Ada yang pernah baca The Mortal Instrumen Series?
Buku-buku keren itu adalah karangannya. Buku-buku yang aku baca ulang berulang kali tanpa rasa bosan, bahkan bikin aku gagal move on. Ceritaku yang berjudul Fairyverse aku tulis karena terinspirasi dari Sheelie queen-nya Cassandra Clare, loh!
Langsung saja ya, mari berkenalan dengan tokoh idola sekaligus penulis favoritku.
Cassandra Clare
Cassandra Clare merupakan nama pena dari seorang wanita bernama Judith Rumelt. Judith lahir pada tanggal 27 Juli 1973 dari sebuah keluarga Amerika yang tinggal di Tehran, Iran. Ayahnya bernama Richard Rumelt dan ibunya bernama Elizabeth. Kedua orang tuanya adalah dosen sekaligus penulis pada bidang manajemen bisnis.
Clare kecil menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya bersama dengan kedua orang tuanya. Bahkan Clare kecil pernah berkunjung dan tinggal selama satu bulan di pegunungan Himalaya. Sebelum berusia sepuluh tahun, Clare pernah tinggal di Prancis, Inggris dan Swis.
Keluarganya yang tinggal berpindah-pindah membuat Clare kecil menjadi gemar membaca buku. Ia akan pergi kemana-mana dengan buku yang selalu ada dalam genggaman. Clare sangat hobi membaca.
Cassandra Clare bersekolah di Los Angeles, dimana ia mulai menulis cerita untuk kemudian di baca oleh teman-teman sekelasnya. Salah satu karya pertamanya semasa sekolah berjudul The Beautiful Cassandra yang merupakan fanfic dari cerita pendek karya Jane Austen. Cassandra pada cerita ini kemudian digunakannya sebagai nama pena.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Clare memutuskan untuk menetap di Los Angeles dan New York dimana ia bekerja pada beberapa majalah dan tabloid hiburan. Beberapa berita yang pernah ia tuliskan adalah mengenai perjalanan keliling dunia pasangan Brad Pitt dan Angelina Jolie.
Pada tahun 2004, Clare mulai menulis novel Young Adult-nya yang pertama berjudul City of Bones. Cerita ini terinspirasi dari pemandangan perkotaan di Manhattan yang merupakan kota favoritnya.
Pada tahun 2006, Clare benar-benar berhenti dari pekerjaannya fokus menjadi penulis fiksi fantasi penuh waktu.
Berikut ini adalah The Mortal Instrumen Series karya Cassandra Clare:
Berikut ini adalah penampakan cover terbarunya:
Sebelum menjadi penulis fantasi sepenuhnya, Clare juga pernah menulis beberapa karya fanfiksi diantaranya adalah The Draco Trilogy yang ia tulis berdasarkan seri novel terkenal yaitu Harry Potter dan The Very Secret Diaries yang merupakan fanfiksi novel The Lord of The Rings. Namun, ia menghapus seluruh cerita fanfiksinya setelah karya pertamanya terbit.
Ada yang udah pernah baca The City of Bones?
Cerita ini berawal dari seorang gadis bernama Clary Fray yang berusia 16 tahun. Clary merupakan seorang pelukis biasa. Setidaknya itulah yang ia kira, sampai akhirnya ibu mendadak hilang.
Saat itulah Clary menyadari jika dunia yang ia tinggali juga ditinggali oleh makhluk lain selain, manusia, hewan dan tumbuhan. Clary menyadari bahwa begitu banyak makhluk mengerikan disekitarnya yang biasa di panggil dengan sebutan Demons. Setelah penculikan ibu-nya, Clary juga menyadari bahwa ia bukanlah manusia biasa, melainkan seorang Shadowhunter atau dalam artian lain, pembunuh demons. Dalam perjalanan untuk menemukan ibunya, Clary temani oleh Shadowhunters lain yaitu Jace Wayland dan dua bersaudara Lightwoods yaitu Alexander (Alec) dan Izzy (Isabelle).
Tahukah kamu, kalau dalam menulis City of Bones, Clare mendapatkan inspirasi pada saat ia mengunjungi temannya di sebuah tatto parlor, loh? Keren kan!
Pada saat itu, Clare memang sudah mempunyai ide untuk membuat sebuah novel bergenre fantasi yang mengisahkan tentang peperangan antara yang baik dan yang buruk, monster monster yang mengerikan, dan para pejuang klasik yang bersenjata pedang. Ide tersebut semakin kuat pada saat ia melihat tattoo yang di buat oleh teman-nya. Clare berpikir bahwa tattoo ini bisa menjadi unsur yang sangat unik jikalau ia memasukannya di dalam cerita yang ia akan tulis. Maka jadilah rune seperti pada gambar di bawah ini. Fokus pada latarnya yaa guys.
Jadi menurut kesimpulan pribadiku, inspirasi itu bisa di dapat dari mana saja, bahkan dari hal-hal yang sederhana dan terkadang tidak kita sangka. Kreatifitas dalam mengolah inspirasi kemudian menjadi bahan bakar untuk meramu tulisan yang sangat menarik.
Buku pertama dari seri The Mortal Instrumen-nya langsung sukses menjadi salah satu buku paling laris di New York Times. Kesuksesan seri pertama langsung diikuti seri kedua dan ketiga yaitu City of Ashes pada tahun 2008 dan City of Glass pada tahun 2009. Selanjutnya karya-karya yang terbit adalah City of Fallen Angels, City of Lost Souls, dan City of Heavenly Fire.
Buku pertamanya City of Bones berhasil difilmkan, walaupun tidak sesukses bukunya. Selanjutnya The Mortal Instrumen Series juga di angkat menjadi serial televisi yang berjudul Shadowhunters.
Semoga tulisan ini cukup menginspirasi dan menambah semangat para penulis, terutama buat para penulis fantasi. Jangan lupa putar multi media di atas yaa, salah satu soundtrack The Mortal Instrumen versi film.
Gambar di atas adalah Jace Wayland salah satu pemeran utama dalam The Mortal Instrumen.
Sumber:
Wikipedia
https://www.cassandraclare.com/about/
https://www.famousauthors.org/cassandra-clare
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top