15. Tradisi Penyihir Modern Amerika

Selamat datang pada halaman terakhir Catatan Calon Penyihir. Pada bagian terakhir ini, aku akan mengulas topik tentang budaya/ tradisi di negara lain. Sesuai dengan setting yang aku pilih untuk cerita fiksi, yaitu Amerika di masa kini, maka aku akan menuliskan tentang tradisi di Amerika terutama yang berkaitan dengan kehidupan penyihir modern.

Chapter kali ini lumayan sulit bagiku karena sebagian besar sumber untuk catatan ini menggunakan bahasa Inggris. Aku akan berusaha melakukan alih bahasa dengan kemampuan bahasa Inggrisku yang terbatas. Jika terdapat kesalahan atau kekurangtepatan dalam penyampaianku mohon dimaklumi dan mohon diberi masukan serta saran.

Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya, jika sihir dan penyihir aslinya bukan berasal dari Amerika. Hanya saja, sihir dan penyihir ini sudah menjadi bagian dari budaya pop di sana. Sihir dan penyihir bahkan menampakkan eksistensinya secara lebih terbuka di Salem yang mendapat julukan sebagai Kota Penyihir di dunia karena sejarah kelam yang melatari salah satu sendi kehidupan mereka.

Berikut ini adalah beberapa tradisi di Amerika yang terkait dengan sihir dan penyihir modern-nya:

Para penyihir biasanya tak terlihat

Jangan berpikir jika penyihir modern di Amerika benar-benar bisa menghilang dan tak terlihat di keramaian. Bukan seperti itu maksud perkataan "tak terlihat" di sini. Akan tetapi para lelaki dan perempuan yang menganggap diri mereka sebagai penyihir atau penganut aliran paganisme biasanya tidak mengumumkan identitas mereka melalui tampilan aksesoris gotik, tata atau pun tindik. Sebagian besar dari mereka akan berpakaian seperti orang kebanyakan sehingga tidak mudah dikenali. Keseharian yang mereka lakukan pun tak jauh berbeda dengan keseharian orang biasa. Mereka tetap menjalani keseharian dan bekerja pada bidang publik.

Salah satu pendeta pagan bernama Morpheus yang melayani sebuah komunitas penyihir di Bay Area, sehari-harinya bekerja pada sebuah kelompok pelindung lingkungan. Penyihir perempuan itu bahkan berpakaian layaknya orang biasa. Tak ada tanda-tanda fisik yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang penyihir, sebagaimana kisah penyihir yang pernah kita baca di masa lampau. Salah seorang penduduk lokal di Bay Area bahkan mengungkapkan jika sama sekali tak menyangka jika Morpheus mengadakan ritual pada malam hari jauh dari tempat tinggalnya.

Beberapa penyihir memilih untuk menyembunyikan identitasnya dalam "broom closet" mereka atau jika diartikan adalah lemari tempat penyimpanan sapu sihir yang mereka miliki. Beberapa alasannya adalah karena mereka bekerja di pemerintahan, tinggal dengan anak-anak, tinggal di dalam komunitas atau lingkungan yang konservatif, atau karena sebuah alasan klise berupa ketakutan jika label "sihir" itu akan memberatkan kehidupan mereka. Di saat yang sama, sejak tahun 80-an, kaum pagan telah berkumpul pada festival-festival di tempat terbuka dan ruangan-ruangan pertemuan di hotel-hotel seantero negeri, bahkan terkadang dalam grup yang cukup besar. Dengan perkembangan internet pada tahun 90-an, jaringan luas menyebar tanpa perlu bertatap muka, membuat kemudahan bagi orang-orang yang tertarik dengan sihir berhubungan dengan mentor penyihir yang menyembunyikan identitas mereka.

Stereotype yang Tak Seimbang dalam Film-film Horror Hollywood

Film-film Horror Hollywood seringkali menampilkan sihir identik dengan pemujaan iblis. Padahal, tidak demikian dengan para penyihir penganut aliran Pagan. Mereka sama sekali tidak tertarik dengan penyembahan setan. Banyak dari mereka yang bahkan tidak percaya akan eksistensi setan dalam keyakinan umat kristiani. Jadi kenyataan ini adalah bantahan utama terhadap stereotype penyihir yang dibangun oleh film-film horror hollywood. Namun di sisi lain, tak dapat dipungkiri, terdapat adegan yang sesuai dengan kehidupan nyata para penyihir modern.

Para penyihir memang benar-benar berkumpul dalam sebuah lingkaran untuk menjalankan ritual, terkadang bahkan dilakukan di luar rumah, di bawah sinar rembulan. Mereka menggunakan tongkat sihir dan dan pisau belati untuk menuntun ketepatan energi sihir. Mereka bernyanyi, terkadang dalam bahasa kuno. Tergantung pada tradisi yang mereka anut. Terkadang mereka melakukan ritual tanpa mengenakan sehelai benang pun sebagai upaya untuk mengenyahkan sifat-sifat manusiawi, keduniaan dan memasuki derajat lebih tinggi dalam penguasaan energi sihir.

Nilai Moral di Kalangan Penyihir

Sebagian besar penyihir mengikuti aturan moral tertentu. Hal-hal yang terkait dengan penyembahan terhadap iblis jahat dalam film-film horor tentang penyihir berasumsi jika siapapun yang pelabelan terhadap penyihir yang berkeliaran di luar sanaa untuk melukai orang lain adalah anggapan yang salah dan tidak adil. Komunitas semacam ini mengikuti sebuah standar etis yang konsepnya hampir sama dengan karma.

Menurut The Threefold Law atau Tiga Aturan yang menjadi rujukan kaum wicca dan pagan, diperingatkan bahwa segala tindakan dilakukan akan mendapat ganjaran 3 kali. Jadi jika seorang penyihir berbuat keburukan, maka akan mendapatkan ganjaran 3 kali lipat dari perbuatannya. Demikian pula dengan perbuatan baik yang mereka lakukan. Khususnya kaum penyihir Wiccan bahkan memiliki pernyataan moral tersendiri bernama Wiccan Rede yang mengandung filosofi, ikuti petunjukmu sendiri, selama kau tak menyebabkan kerugian bagi orang lain.

Para penyihir terkadang juga bersaing secara personal atau berkelompok, tetapi hal ini sangat jarang terjadi, bahkan dapat menimbulkan sebuah 'perang sihir'. Akan tetapi perilaku semacam ini akan segera menghilang. Para penyihir memiliki tujuan sebagaimana tujuan kaum spiritual lainnya, yaitu membawa setiap diri untuk mendekati pencerahan spiritual dan keseimbangan, yang tentunya akan sulit tercapai jika mereka terlalu sering terlibat pertikaian. Wah, keren banget ya nilai-nilai yang mereka anut!

Para penyihir modern biasanya melakukan sihir secara berkelompok

Sebuah tradisi sihir biasanya bisa memunculkan banyak cabang yang diciptakan oleh pemuka masing-masing yang memiliki pengaruh besar. Dan cabang-cabang itu biasanya menciptakan beberapa kelompok kecil dengan praktik sihir yang berbeda-beda.

Sementara, para generasi tua kaum pagan percaya bahwa satu-satunya cara untuk berkomitmen penuh pada sihir adalah dengan disiplin, bimbingan intensif individu dan diinisiasi oleh sebuah kelompok kecil. Internet juga sangat membantu para penyihir yang memilih untuk sendirian, yang belajar sihir melalui mentor secara online, terhubung dengan kelompok dengan jarak jauh dan mempraktekan sendiri sihir yang mereka pelajari di rumah, halaman belakang atau hutan terdekat. Sebagai catatan, dalam tradisi paganisme tidak mengenal adanya gereja atau tempat peribadatan, tetapi mereka menjalankan ibadan di alam terbuka.

Penyihir modern juga menyebut laki-laki sebagai "witches"

Pada masa lampau, penyihir (witch) merujuk pada perempuan yang melakukan sihir. Namun, hal itu tak berlaku lagi dalam tradisi sihir masa kini. Tidak ada lagi pembedaan sebutan khusus untuk menyebut penyihir laki-laki dan perempuan, karena para penganut pagan percaya jika alam semesta ini dikendalikan oleh kekuatan yang bersumber dari persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan.

Bagi perempuan, terdapat kesempatan yang sama untuk menjadi pendeta atau pemuka aliran mereka, sesuatu yang cukup langka pada kebanyakan tradisi beragama. Seorang tokoh yang menjadi pendiri wicca adalah seorang lelaki bernama Gerald Gardner, yang merupakan seorang pensiunan pegawai pemerintahan dari sebuah keluarga pedagang yang sukses. Gardner menghabiskan sebagian besar hidupnya di Asia sebelum kembali ke England dan mengklaim dirinya sebagai pengikut sebuah kelompok di New Forest.

Sebagai sebuah catatan penting, para lelaki pagan masa kini lebih senang menyebut diri mereka sebagai "witches" daripada "warlock", sebagaimana sebutan yang melekat pada zaman dahulu. Meskipun kata "pagan" dan 'witch' bermula sebagai sebuah cercaan, kata 'warlock' dengan alasan-alasan tertentu lebih dianggap sebagai penghinaan sehingga akhirnya tidak digunakan lagi di masa kini.

Pengadilan penyihir di masa lampau tidak ada hubungannya dengan penyihir di masa kini

Kendatipun selalu dihubungkan dengan pengadilan penyihir di Salem pada masa lampau, pada budaya pop dan literatur, tidak ada bukti yang cukup meyakinkan jika orang-orang yang dihukum dan dieksekusi pada tahun 1960an di Salem mempraktekan sihir sebagaimana yang dituduhkan. Tidak ada bukti yang jelas bahwa orang-orang yang dieksekusi sebagai penyihir yang menyembah setan di Eropa pada periode yang sama. Kemungkinan, sebanyak 60000 orang pada periode tahun 1500an akhir dan awal 1700an, mempraktekkan apapun yang berhubungan dengan sihir sebagaimana yang dilakukan oleh kaum pagan modern hari ini. Beberapa kaum pagan Amerika menganggap laki-laki dan perempuan yang dihakimi ini sebagai korban yang bahkan berada di luar lingkar kebudayaan Kristen ada masa itu.

Sebagian besar penyihir merupakan penganut poliamori

Ada yang tahu apa itu poliamori? Sebelumnya, aku ingin mengingatkan bahwa pembahasan pada bagian ini terbilang sedikit sensitif. Namun, inilah tradisinya.

Poliamori adalah bentuk hubungan romantis, emosional, atau bahkan seksual dengan lebih dari satu orang pada rentang waktu yang sama. Poliamori merupakan salah satu jenis hubungan non-monogami yang bersifat konsensual, selain open relationship. Jadi hubungan seperti ini harus dilandasi kesepakatan dan tahu sama tahu ya, guys. 🤧

Hubungan poliamori bisa dijalani oleh kelompok orientasi seksual mana pun, seperti heteroseksual, pasangan gay, atau lesbian. Hubungan poliamori juga mungkin dilakukan oleh lintas orientasi. Misalnya, ada pria biseksual yang berpacaran dengan wanita heteroseksual sekaligus menjalin hubungan dengan pria homoseksual.

Hubungan poliamori bisa saja memiliki hierarki. Artinya, dalam hubungan tersebut ada pihak yang lebih diprioritaskan dibandingkan pasangan lainnya. Namun, tak menutup pula kemungkinan pasangan dalam hubungan tersebut memiliki derajat yang sama.

Oke, sampai sini aku yakin, kamu sudah paham dan aku enggak perlu menjelaskan lebih lanjut tentang ini. Aku menulis ini sambil nyesek, guys.

Pergerakan sihir menyebar secara luas di seluruh penjuru negeri karena penyerapan besar-besaran budaya tandingan pada tahun 60an dan gelombang kedua feminisme. Hal ini berdampak pada keterbukaan pikiran tentang seks dan berbagai aliran tentang seksualitas. Meskipun sejumlah kaum pagan masih berada dalam pola hubungan konvensional dan pernikahan, seperti tinggal di dalam rumah pedesaan dengan tiga anak dan sejumlah hewan peliharaan, sebagian penyihir lainnya hidup dengan hubungan poliamori.

Dengan kata lain, tidak mengherankan bagi para penyihir, khususnya yang berada di West Coast (Bay Area) yang merupakan pusat sihir modern di Amerika, jika seorang penyihir berada di dalam lebih dari satu hubungan pada saat yang bersamaan. Beberapa penganut pagan mengatakan jika kamu adalah penyembah lebih dari satu dewa, maka sangat masuk akal jika kamu berada dalam hubungan dengan lebih dari satu pasangan.

Oke. Sampai di sini, semoga enggak ada yang melempari aku dengan barang-barang, kalau lempar duit sih auto kusambut. Jujur, aku nyesek banget nulis bagian ini. Akan tetapi ini adalah bagian dari sebuah tradisi atau kebudayaan yang harus kita hormati, meskipun tidak kita ikuti. Setuju?

Penyihir dirayakan pada saat Halloween, tetapi bagi mereka ini adalah hari libur yang sedikit berbeda

Selama Halloween adalah waktu bagi setiap orang di Amerika untuk memakai kostum Spiderman tahunan, pesta permen, dan menonton film-film gore. Ratusan ribu warga Amerika akan menyaksikan hari libur perayaan panen (Samhain/ SAH-win). Sementara bagi kaum pagan, ini adalah waktu penting dalam setahun, dari akhir Oktober hingga awal November, dimana selubung yang menjadi batas antara yang hidup dan yang mati menjadi sangat tipis. Hal ini menjadikan periode ini sebagai momen spesial bagi mereka untuk berkomunikasi dengan orang-orang terkasih yang telah meninggal atau roh nenek moyang.

Dari seluruh pelosok negeri, para penyihir akan mengadakan upacara khusus 'membangkitkan' orang yang telah meninggal dan berharap mendapat pesan atau bantuan dari dunia lain. Mereka akan menari, memakan dan meminum hidangan yang disukai orang-orang tercinta mereka yang telah tiada, memberikan kesempatan dan kesenangan bagi mereka yang telah mendahului melalui raga orang-orang yang masih hidup selama satu malam dalam periode waktu tersebut.

Para penyihir tidak berusaha mengajakmu untuk mengikuti mereka

Para penyihir tidak berkeliaran untuk mengajakmu atau anakmu mengikuti keyakinan mereka. Mereka tidak percaya terhadap dakwah guna menyebarkan keyakinan mereka. Pada kenyataannya, para penyihir menganggap hal seperti itu amat kasar. Jadi jangan khawatir kalau mereka akan memaksamu ikut mempercayai apa yang mereka percayai. Kamu tetap bisa hidup berdampingan dengan para penyihir ini dengan kesepakatan dan penghormatan terhadap kepercayaan masing-masing.

Pow-wowing

Tradisi ini sudah ada sejak zaman Pennsylvania Belanda beratus-ratus tahun lalu dan masih dipelihara dengan baik oleh masyarakat. Ritual ini dilakukan utamanya bertujuan untuk menyembuhkan orang sakit dan juga bisa menjadi perlindungan dari mantra-mantra jahat. Masyarakat yang masih aktif menjalankan ritual ini mengatakan bahwa mantra yang mereka gunakan semuanya berasal dari Alkitab, sehingga tidak akan terjerumus dalam dunia sihir hitam.

Kemampuan pow-wowers ini biasanya diturunkan oleh ibu hanya pada salah satu anaknya saja dan si anak termasuk seseorang yang beruntung. Meskipun masih menjadi kontroversial di antara pemuka agama dan penduduk pribumi, sebenarnya ini merupakan kebudayaan asli leluhur yang sebaiknya semua generasi mengetahui bagaimana latar belakang kebudayaan mereka.

Bagaimana menurutmu, unik bukan?


Sumber:

https://m.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3735757/tradisi-unik-penuh-magic-warisan-leluhur-dari-berbagai-negara

https://www.cosmopolitan.com/lifestyle/a47749/real-life-american-witches/

https://www.vice.com/en_us/article/wnwvqn/the-real-witches-of-salem-massachusetts

https://www.sehatq.com/artikel/polyamory-adalah-hubungan-romantis-dengan-lebih-dari-satu-orang

The End



Diselesaikan di Pontianak, 18 Juli 2020, pukul 16.27
Oleh Zuraida (Ig. zuraida.thamrin)




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top