00 :: Anggap Saja Ini Sebagai Permulaan
Gemuruh saling bersahut-sahutan ketika gadis itu berlarian ke halaman rumah dengan tergopoh-gopoh.
Suara sang wanita melengking, meminta gadis itu untuk segera meninggalkan halaman rumah. Akan tetapi, gadis itu tak menghiraukan lengkingan wanita tersebut.
Beberapa kali dia terpeleset karena berlarian di atas tanah becek akibat guyuran hujan deras. Tak sempat untuk mengeluhkan rasa sakit, gadis itu terus bergegas menggapai pot tanaman yang tadinya berjejer indah. Diraihnya sebuat pot kusam nan buruk rupa dengan tanaman bunga kamboja putih. Satu-satunya benda peninggalan sang ibu tak boleh dilupakan.
Sang gadis merasakan tatapan menusuk di balik punggungnya. Tatapan menusuk itu berasal dari rumah putih kusam, tepat berhadapan dengan rumahnya. Dia kenal betul dengan hawa seperti ini. Tanpa ragu, sang gadis menoleh. Pandangannya bersibobrok.
Gemuruh saling bersahut-sahutan ketika sang gadis merengut begitu melihat sang pemuda.
a/n :
halo halo. terima kasih banyak yang sudah menyempatkan waktu kalian untuk membaca cerita ini, atau sekadar menambahkan cerita ini ke dalam perpustakaan kalian. cerita ini memang bukan cerita pertamaku di wattpad, tetapi aku harap ini cerita pertamaku yang bisa tamat di wattpad.
kritik dan saran terbuka untuk cerita ini, karena aku sendiri juga sadar, tulisanku bakal aneh banget setelah sekian lama nggak menulis.
mungkin segitu dulu cuap-cuap dariku.
cheers,
ekuivalent
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top