09. tiba

Hari hari sulit untuk kelas dua belas telah dilalui dengan lancar. Dengan ditemani perasaan khawatir dan juga sedikit keraguan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam soal soal ujian akhir. Tinggal menunggu hasil dan juga kelulusan. Yeonjun dan Soobin pun disibukkan dengan kegiatan mereka untuk mencari perguruan tinggi. Yeonjun berambisi untuk satu kampus dengan Soobin, walau ia tahu kemampuannya untuk mencari kampus yang sama dengan Soobin itu sulit. Soobin anak pintar yang mungkin memudahkannya untuk masuk kampus impian, sedangkan Yeonjun ia bukan anak pintar bukan juga anak bodoh, ia mengerti keadaannya yang pas pasan itu. Setelah ujian berakhir Yeonjun belajar mati matian untuk tes masuk kampus yang dicari Soobin, karena kampus tersebut tidaklah mudah untuk dimasuki. Yeonjun sedih, ia khawatir jika nanti tak bisa bersama Soobin.

"sudah hyung, jangan sedih Bamgyu yakin Yeonjun hyung pasti bisa, semangat!" Beomgyu memeluk Yeonjun untuk memberinya semangat.

Yeonjun yang sangat membutuhkan teman curhat pun memilih adik kelasnya yang sering ia jadikan tempat menuangkan isi hatinya yang ia sembunyikan dari Soobin. Bukan karena ia tak mau jujur dengan Soobin, ia hanya tidak ingin merepotkan Soobin--katanya. Namun bagaimana dengan Beomgyu? Tentu tidak, Beomgyu malah senang, kadang juga Beomgyu menuangkan isi hatinya pada kakak kelasnya ini.

"kalau tidak bagaimana? lalu Soobin akan bertemu teman baru, lalu melupakan ku, lalu Soobin menemukan pacar baru, meninggalkan ku, melupakan ku..." Yeonjun mulai berpikir yang tidak tidak. Ia belum siap akan semua pemikirannya itu.

"eh tunggu tunggu, Soobin hyung? pacar baru? jangan bilang kalian pacaran? tanpa memberi tahu ku?!" Beomgyu sedikit terkejut dengan pengakuan Yeonjun. Yeonjun bilang pacar baru,yang artinya pacar Soobin sekarang itu Yeonjun.

"eh.. tidak kok" Yeonjun mulai gelagapan. Ia merubah posisi duduknya dengan membelakangi Beomgyu.

"Yeonjun hyung~" Beomgyu segera berdiri menghadap Yeonjun, tatapannya menuntut sekali.

"ah ya ya" menatap kedua mata Beomgyu dengan sedikit ragu "dua minggu lalu, sebelum ujian akhir" Yeonjun kembali mengingat bagaimana Soobin mengaku menyukainya. Menjadikannya sebagai kekasih.

Soobin bilang rasa sukanya pada Yeonjun bukan sekadar suka, ia mencintainya. Wajah Yeonjun sedikit merona dan malu malu, matanya berbinar, Beomgyu yang melihatnya merasa geli sendiri. Tahu begini lebih baik ia tak bertanya saja, kakak kelasnya sedang jatuh cinta itu mulai gila. Lupa tadi ia merengek jika nanti ditinggal kekasihnya.

"Yeonjun hyung!!" pekik Beomgyu

Yeonjun masih tersenyum senyum "iya apa?" tanyanya tanpa melihat raut Beomgyu

"kenapa gak bilang bilang kalau kalian itu pacaran?" kesal Beomgyu, katanya ia sudah dianggap adik oleh Yeonjun. Adik kesayangan katanya.

"malu" jawab Yeonjun dengan santai.

Beomgyu penasaran, "kenapa bisa pacaran?" tanyanya dengan wajah sedikit terlihat seperti orang bodoh

"karena... suka" Yeonjun ingin sekali menggigit adik kelasnya ini. Kenapa harus bertanya hal seperti itu. Yeonjun kan malu

"Bamgyu juga suka Taehyun!", katanya dengan dagu sedikit diangkat.

Iya, rasa suka bukanlah menjadi alasan utama menjalin hubungan pacaran. "karena aku dengannya itu... dekat?" jawabnya kurang yakin. Ia seolah tak bisa mengatakan alasan sebenarnya. Cinta, mengatakannya saja Yeonjun serasa ingin membenturkan kepalanya. Perutnya terasa geli dengan alasan seharusnya.

"Bamgyu juga dekat Taehyun, bahkan setiap hari"

"ah iya, kamu kan dekat sekali dengan Taehyun, apa kalian juga pacaran?" tanya Yeonjun sedikit penasaran. Yeonjun tahu adik kelasnya ini sudah dekat sekali bahkan menghabiskan harinya bersama Taehyun. Mereka sudah bersama sejak dari kecil. Soobin yang memberitahu.

Beomgyu tiba tiba diam. Ia kembali duduk "apa selalu orang yang dekat itu pacaran?", tanyanya dengan wajah bingung.

"biasanya sih begitu, ah sudahlah. Es krim?" Setelahnya ia bisa menangkap wajah murung adik kelasnya. Yeonjun tahu ia sedang salah bicara.

"Bamgyu juga kadang mikir, kenapa semua yang aku tahu sedang dekat itu nantinya mereka sudah pacaran saja, apa itu akhirnya selalu terjadi?"

"tidak semuanya Bamgyu.."

Sedikit tak terima dengan perkataan kakak kelasnya "tapi hyung iya" tadi kakak kelasnya itu bilang kalau orang yang dekat pasti nantinya pacaran.

"tapi bukan cuma karena mereka dekat saja, tapi suka juga dan..." kata Yeonjun takut takut.

"apa Hyunie tak suka Bamgyu?" lirih Beomgyu. Mungkin iya Taehyun tak menyukainya. Namun Beomgyu berpikir juga, suka bukan alasan utama memang.

Lagian mereka itu saling menyayangi. Beomgyu kakak Taehyun. Taehyun adik Beomgyu. Tak perlu hubungan lebih lagi. Beomgyu tak ingin memikirkan dan merumitkan hal itu.

::

Nyatanya Beomgyu memikirkan hal tersebut. Ia penasaran apakah Taehyun itu menyukainya. Atau malah tidak. Kalau saja pemikiran yang kedua itu benar, Beomgyu ingin menangis saja.

Mereka itu selalu bersama sama menghabiskan hari bersama. Semuanya bersama, tapi apakah nantinya akan selalu bersama?.

Pemikiran itu bukan sekali terpikir oleh Beomgyu. Kala itu, Beomgyu kecil, ia memikirkan apakah jika Taehyun sudah besar akan melupakannya dan lebih memilih teman baru. Tapi nyatanya diumur mereka yang sudah remaja pun mereka masih terus bersama. Jadi untuk apa pemikiran saling meninggalkan harus ada?. Kalau sampai saat ini mereka masih bersama.

Bukan itu, bukan saling meninggalkan. Tapi perasaan. Apakah Beomgyu bisa katakan ini tentang suatu perasaan?

Tidak, Beomgyu menampik semua itu. Apa apaan sebuah perasaan ada dalam hubungan kakak adik mereka. Walau Beomgyu tahu, anak seumur mereka bahkan sudah ada yang bertunangan. Tidak lagi, tunangan? jauh sekali sudah pemikiran Beomgyu.

Beomgyu segera menutup matanya dan menuju alam mimpi. Melupakan pemikirannya. Menjalani hari esok dengan biasa saja. Masih bersama Taehyun, tenang.

::

Pagi pagi Beomgyu sudah berangkat sekolah. Sekarang ini yang akan disibukkan dengan kegiatan sekolah adalah siswa kelas sebelas. Mereka akan menuju ujian akhir semester. Namun tak biasanya Beomgyu berangkat sekolah dengan sendiri. Biasanya Taehyun sudah ada disampingnya. Bercerita mimpi mimpi yang mereka dapat semalam, walau tak bermimpi pun tetap harus ada yang diceritakan.

Taehyun tak bersamanya. Tentu, karena ia sudah berangkat pagi sekali. Taehyun biasanya akan menjemputnya sekiranya pukul setangah tujuh. Sekarang masih pukul enam. Jadi tak mungkin mereka bisa pergi sekolah bersama.

Beomgyu, entah mengapa ia harus bangun pagi pagi sekali untuk pergi sekolah. Ia seakan menghindari Taehyun. Namun apa alasannya. Beomgyu bahkan tak mengerti dengan dirinya sekarang.

"maaf Hyunie"

Sampai sekolah nyatanya Beomgyu sudah didahului oleh Taehyun. Taehyun sedang belajar di taman sekolah bersama teman sekelasnya. Beomgyu dan Taehyun itu beda kelas, hanya berbeda satu ruangan.

Beomgyu berjalan melewati taman. Taehyun tak melihatnya? Bahkan Beomgyu sempat berhenti sebentar. Bahkan itu dekat sekali dengan Taehyun. Menunggu Taehyun menyapanya. Namun yang menyapanya malah adik kelasnya.

"hai hyung" Beomgyu tersentak sedikit, ia menolehkan kepalanya pada adik kelasnya.

"eh Huening" Beomgyu tersenyum sedikit. Ia kembali mengalihkan atensinya pada Taehyun. Masih seperti tadi. Taehyun masih menunduk sambil mencatat.

"apa Taehyun lagi marah?" pikir Beomgyu. "mungkin karena aku tinggal duluan ke sekolah," ia menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"tapi.. Taehyun sampai disekolah lebih dulu, jadi tak mungkin ia marah karena aku tinggal duluan. lalu Taehyun kenapa?", Beomgyu sedih. Ia melangkahkan kakinya menuju kelas. Meninggalkan adik kelasnya yang menyapanya tadi.

"woii Taehyun?"

"apa?" jawab Taehyun yang masih pada posisinya, menunduk dan mencatat.

"tadi itu.. Beomgyu"

"iya aku tahu kok" jawab Taehyun yang kemudian mengangkat kepalanya dan melihat Beomgyu yang berjalan menuju kelasnya dengan diikuti adik kelasnya di belakang.

.

.

.

Tunggu tunggu. Oke saya mau berbangga diri dulu (tepuk tangan dengan meriah sendiri) :(

Mulai sini, mereka akan melalui masa sulit? (ah masa)
End? Kalau kalau iya masih berlanjut, mungkin lama sekali (eleh kek ada yang nungguin aja) XD wkwk.

Tapi tapi saya mau bilang Terima Kasih banyak untuk yang sudah baca cerita saya T.T . Saya senang sekali sungguh,aduh curcol nih T.T
Saya sayang kalian :* ❤

*/Saya masih berjuang. Saya sedang dalam revisi beberapa chapter sebelumnya. Ada sedikit perubahan penulisan. Demi kelancaran cerita XD.

Btw cuma mau bilang ku sayang mu bubbleytae udah bye :*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top