05. hilang

Beomgyu resah sekali. Taehyun belum pulang. Tadi, di jalan bertemu bunda, bunda langsung menghampirinya. Tampak wajah cemas bunda. Beomgyu yang belum tahu sebabnya pun menunjukkan wajah panik.

Basah, bergetar, dan juga dingin. Yang dirasakan Beomgyu saat bunda menggenggamnya. Nafas bunda seakan tercekik. Beomgyu panik saat itu juga.

"bu--bunda.. bunda ada apa ini? ya ampun bunda!" panik Beomgyu saat melihat bunda tiba tiba jatuh bertimpuh.

"Bamgyuuuu" isak bunda

"bunda ada apa ini? pelan bunda pelan, ya Tuhan" Beomgyu ingin bertanya lagi. Tapi rasanya jika bertanya membuat keadaan bunda bertambah dari ini. Jadi ia membiarkan bunda sendiri yang mengatakannya sambil ia memapah bunda untuk duduk dekat bangku jalanan.

"Taehyuun.. ?!" bunda tiba tiba setengah berteriak dan mengguncang tubuh Beomgyu.

Beomgyu bingung. Namun perasaan yang tidak tidak mulai muncul. Dari nada bicara bunda menyebut nama Taehyun. Sesuatu terjadi pada Taehyun. Itu kesimpulan yang ada dalam pikiran Beomgyu.

::


Beomgyu sekarang sedang mencari Taehyun. Dia mulai dari rumah kakak kelasnya yang biasa bersama Taehyun di perpustakaan. Taehyun suka sekali membaca buku di perpustakaan. Kakak kelasnya ini bertugas untuk menjaga perpustakaan saat jam istirahat. Mungkin saja kakak kelasnya ini tahu atau melihat Taehyun di sekolah tadi.

"eeh Beomgyu, tumben? ada apa? mau pinjam buku? besok aja ya jugaan sekarang sudah malam, emang berani ke sekolah?", kakak kelasnya ini memang dikenal sangat cerewet. Tapi lebih cerewet saat ia melihat kondisi Beomgyu.

"aduh kenapa ini? kamu sakit? ya ampun kok berantakan gini? ada apa? coba cerita deh, ayo masuk rumah noona dulu yok, ya ampun"

"haaah... eeh tidak usah noona.. saya kesini cuma mau tanya, tadi-,"

"mau tanya apa, iya enggak apa tanya aja, pasti noona jawab kok" belum juga Beomgyu bertanya tapi kakak kelasnya ini sudah memotong ucapannya. Sepertinya Beomgyu dilatih untuk bersabar.

"tadi noona lihat Taehyun enggak di perpus, Taehyun dapat masuk perpus enggak? atau noona dapat lihat dia gimana gitu?"

"aduh satu satu dong tanya" jawab kakak kelasnya sambil sedikit tertawa, manis sekali.

"Taehyun? hmm siapa ya? yang mana? nama Taehyun di sekolah kan gak cuma satu"

"Kang Taehyun!" jawab Beomgyu dengan cepat. Ia kemari bukan untuk basa basi.

"ohhhhh itu" wajah kakak kelasnya terlihat membantu sekali.

"enggak tahu,, hehe, emang kenapa sih?" sambil melipat tangannya di dada dan satu alis naik.

"ah..permisi ya noona, terima kasih, maaf sudah ganggu, permisi"

"eeeh dik gimana sih?!!"

Beomgyu harus segera mencari Taehyun. Ia tidak peduli dikatakan tidak sopan oleh kakak kelasnya itu
"Bamgyu kesel, dasar cerewet, ngeselin, cantik, cerewet" kesal Beomgyu ia terus mengatai kakak kelasnya itu sambil berlari. Sungguh tidak membantu. Sebenarnya ia sudah tahu risiko jika menanyai kakak kelasnya itu. Beomgyu harus menemukan Taehyun hari ini juga.

"Taehyun belum pulang nak,, tadi bunda telepon dia, ka- katanya dia enggak bisa lagi hubungin bunda, bu-bunda sudah mencari ke sekolah, tapi sekolah sudah tutup, bunda ga tahu kemana harus cari Taehyun"

"handphone Taehyun mati"

Wajah bunda yang menangis terus terbayang dalam setiap langkah Beomgyu. Bagaimana isak bunda yang meminta tolong padanya untuk mencari anaknya. Bunda cepat lelah jadi ia tidak mau membuat bunda sakit nantinya.

Jalanan mulai sepi, jam pada handphone ditangannya menunjukkan pukul 21.20. Beomgyu berhenti di trotoar jalan. Dia mulai kelelahan, menumpu pada lututnya. Beomgyu mulai menangis. Bukan sebab lelah tapi karena Taehyun.

Dia ingat,waktu masih kanak kanak. Dulu, waktu itu Beomgyu bermain sepeda di taman. Ia melihat anak anak tetangga yang bermain petak umpet. Ia ingin ikut bermain namun sebelum itu tangannya ditarik

"ihh Bamgyu mau ikut main"

"gak boleh"

"ihh apaan sih, tuh kan udah mulai, Bamgyu gak ikut jadinya" kesal Beomgyu

"gak boleh ya gak boleh dong"

"ihh emang kenapa kalau Bamgyu ikut?!"

"nanti kamu hilang, aku gak mau disuruh nyari orang hilang"

"ya udah gak usah dicari, namanya juga main petak umpet, ya harus dicari lah"

"gak boleh, sini ikut aku"

"ihh HyunHyun gak mau..Bamgyu mau main...sepeda Bamgyu~"

Kata Taehyun ia tidak mau mencari Beomgyu yang hilang. Sekarang Beomgyu mencari Taehyun yang hilang. Taehyun hanya ingin Beomgyu selalu ada pada genggamannya.

"Hyun... ka-kata mu Bamgyu gak boleh hilang, ta-tapi Hyun hilang" ucap Beomgyu sambil terisak

"HyunHyun kemana? Bamgyu enggak tahu cari kemana lagi, kasihan bunda"

"Hyuun... kamu pergi kemana? Bamgyu enggak lelah kok, ta-tapi" Beomgyu semakin memeluk tubuhnya sambil menangis. Ia tidak berani membayangkan sesuatu hal buruk terjadi pada Taehyun. Ia ingin menangis saja.

Waktu semakin malam udara semakin dingin, ia hanya menggunakan sweater tipis. Ia kedinginan. Ia harus mencari Taehyun lagi. Tapi kemana?







"loh Beomgyu kenapa disini?"

.

.

.

Maaf untuk typo dan kesalahan lainnya 👋

See you 👋

Sedikit curcol *abaikan

Saya sambil menangis ngetiknya.. Karena sebagian dari cerita ini hilang. Tapi saya punya teman yang suruh buat lanjut, karena tadinya gak mau lanjut.

Orangnya gokil sekali.. Tapi dia baik ugha ternyata:)

Moga dia gak baca XD

Maapkeun :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top