9. Cantik
___✨___
✨Enjoy✨
____
Arthur menoleh pada castie, melihat wajah wanita itu yang masih memandang kepungan asap dilangit.
"Hey"
Panggil Arthur pada wanita disebelahnya.
Castie menoleh.
"Apa yang terjadi disana? Kenapa bisa terjadi ledakan seperti tadi? Siapa yang membuat ledakan besar seperti itu? Siapa Fairy dan Pitter? Kau juga belum memberi tahuku siapa Epha yang kau maksud tadi?"
Tanya Castie tak tanggung-tanggung.
Arthur dibuat pusing, ia bingung harus menjawab pertanyaan yang mana terlebih dahulu.
"Katamu tadi, kau laparkan? Mau makan?"
Tanya Arthur mengalihkan pertanyaan beranak dari Castie. Juga ia mengingat bahwa sebelumnya Castie berkata padanya bahwa ia lapar.
Castie mengangguk mantap.
Arthur membalas anggukan Castie dan bangkit dari posisi duduknya. Ia menyodorkan tangan kanannya berniat membantu Castie untuk berdiri.
Castie menerima tangan pria itu.
"Apa masih sakit?"
Tanya Arthur.
Castie mengangguk ragu.
Tanpa bertanya lagi, arthur kembali membopong gadis didepannya.
Kali ini Castie tidak seagresif sebelumnya.
"Kau tenang karna akan mendapatkan makanankan?"
Tanya Arthur menggoda.
"BUG!"
Castie memukul dada Arthur.
"Jaga bicaramu!"
Ucap Castie marah.
✨_______
**♡**
______✨
[Castie pov]
Sebuah taman yang indah, pemandangan yang asri, sangat tenang.
Arthur membawaku kemari.
Membopong badanku yang berukuran sama seperti anjing laut dewasa. Fikirku begitu.
Ia menurunkanku diatas rerumputan hijau nan lembut.
Kami berdua duduk, bersandar pada pohon tak berbuah.
"Castie"
Panggil pria itu padaku.
"Hmm?"
Gumamku menjawabnya.
"Coba kau lihat tanganku,"
Arthur mengangkat rendah tangan kanannya, mengarahkan tepat didepan wajahku.
"Kenapa kau ini?"
Tanyaku bingung.
Pria ini, ada apa dengannya?
"Coba lihat"
Ucapnya lagi.
"Kau menyuruhku melihat angin?"
Jawabku malas.
Pria ini kenapa???T_T
"Hahaha"
Ia tertawa melihatku
"Arthuurrr apa kau sakit? T_T"
Ucapku kebingungan akan sikap anehnya sembari menempelkan punggung tangan kananku didahinya, dengan tujuan untuk mengetahui suhu badan pria ini.
Astaga orang ini aneh sekali, sebelumnya menyuruhku melihat angin lalu sekarang tertawa tanpa sebab T_T
Ia tersenyum padaku. Tanganku masih menyentuh dahinya. Kami saling menatap.
"Tidak Castie, jangan khawatir aku baik-baik saja" ucapnya dengan senyum yang terukhir indah dibibirnya, sembari menurunkan tanganku dari dahinya.
"Siapa yang mengkhawatirkan mu? Aku hanya takut jika saja kau tiba-tiba gila"
Ucapku tak jelas. Astaga senyumnya, tampan sekali T_T
Ia mengangguk mengerti setelah mendengar perkataanku.
"Baiklah, coba kau lihat lagi tanganku"
Ucapnya dengan wajah manis itu.
Kenapa ia masih saja gila? T_T
"Kenapa kau terus saja bertingkah aneh? Arthur apa kau gila? Lihat saja sendiri tanganmu. Apa disana kau melihat hal lain selain tangan besarmu itu?"
Ucapku panjang tanpa mau menoleh ke tangannya.
"Hmm seperti itu ya"
Ucapnya.
Aku masih menatapnya heran.
"Menurutku tidak, aku memegang sesuatu, aku melihat sesuatu selain tanganku."
Lanjutnya.
Mendengarnya membuatku menoleh.
Aku terkejut.
Posisi tangan pria ini sudah berubah, ia memegang keranjang penuh dengan buah buahan.
Aku masih tertegun,
Aku bingung masih tak mengerti,
Wah ini keren sekali,
Apa Arthur baru saja menyihir bebatuan?
Apa dia penyihir?
Apakah buah buahan lezat itu tadinya adalah ranting kayu yang baru saja disihir Arthur?
Apa yang dia lakukan?
Kenapa bisa ada keranjang penuh buah ditangannya?
Aku melihatnya dengan jelas tadi, tak ada apapun, Arthur tak memegang apapun.
Aku memikirkan semua itu.
Bibirku masih keluh,
Tak pernah seumur hidupku melihat keajaiban seperti sekarang.
Aku masih tak mengerti.
✨_______
**♡**
______✨
[Arthur pov]
Wanita ini, lucu sekali, benar-benar menggemaskan.
Coba lihat wajahnya yang terkejut itu, seperti kelinci.
Castie, yang kau lihat sekarang belumlah setengah dari magis yang ada dalam diriku.
"Hey, ada apa denganmu?"
Ucapku padanya yang masih terlihat kebingungan.
Cantik.
Mendengarku, ia terkejut dan menoleh padaku cepat.
"ARTHURRR LU KANG SULAP YA TUR!?!?"
teriaknya kencang memecah keheningan hutan. Aku tak mengerti dengan apa yang dikatakannya.
Akspresi wanita ini aneh sekali, membuatku bingung sendiri melihatnya.
"Berhenti berfikir terlalu jauh. Makan saja itu, kau lapar kan?"
Ucapku padanya.
"Brug"
Aku terkejut.
Aku mengangkat wanita ini, menarunya di dekapanku.
Aku takut sekali, apa sesuatu telah menyerang kita?
Kenapa wanita ini tiba tiba tertidur?
Aku memeriksa detak jantungnya,
Castie masih hidup.
Syukurlah, aku lega.
Mungkin dia kelelahan hingga tertidur dengan tiba-tiba.
—•♡
**
Yang sebenarnya terjadi adalah,
Castie pingsan, sebab terlalu terkejut.
**
—•♡
Siang berganti senja,
Dan Castie belum bangun dari tidurnya,
Ia masih tertidur hingga sekarang,
Aku tersenyum melihatnya,
Sangat bertrimakasih padanya karna telah membebaskanku.
Hingga akhirnya,
Wanita ini terbangun.
Aku memandanginya yang sepertinya sedang mencari kesadaran.
"Awwh"
Erang wanita ini sembari memegang kepalanya.
"Castie, kau baik-baik saja? Ada apa denganmu? Kenapa kau tiba-tiba tertidur?"
Tanyaku padanya.
"kepalaku, sakit sekali"
Ucap wanita itu.
Wanita dihadapanku, ia tiba-tiba menangis.
Aku terkejut.
"Arthur aku ingin pulang"
Ucapnya sembari terisak.
Aku mengelus kepalanya pelan.
"Baiklah, aku akan berusaha memulangkanmu"
Ucapku pelan padanya.
Ia masih menangis.
Castie, tidak bisakah kau disini saja? Disini, Bersamaku.
—•♡
Tbc
—•♡
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top