Epilog
Di dalam sebuah tabung kaca dengan alat pemanas, bayi kecil yang terlihat lemah itu berjuang mempertahankan hidup. Ia telah menyanggupi apa yang telah Tuhan janjikan, maka dari itu ia berhasil lahir ke dunia.
Ali selesai mengumandangkan adzan dan iqomah di telinga kanan dan kiri putrinya walaupun terhalang kaca ia berharap bayi itu mampu mendengarnya. Ali menatap putri kecilnya dengan haru, ia bersyukur bayinya selamat walaupun terlahir dalam kondisi prematur.
Ali kembali ke ruangan Prilly setelah melihat putri mereka.
"Bagaimana keadaan anak kita?" tanya Prilly cemas, keadaannya sudah lebih baik usai melahirkan secara caesar sebenarnya ia sangat ingin melahirkan secara normal tetapi karena kondisi dirinya sangat lemah mau tidak mau Prilly harus mengambil jalan operasi, untuk keselamatan Ibu dan Bayi.
Ali tersenyum lalu mengecup lembut kening Prilly. "Alhamdulillah baik, kita berdoa saja."
"Syukurlah kalau begitu." Prilly tersenyum tipis, ia hanya sempat melihat sebentar putri kecilnya. Harus melahirkan di bulan ke tujuh membuat kondisi sang bayi lemah bahkan berat badannya pun tidak normal.
Kandungan Prilly memang sedikit bermasalah, ia sering bolak-balik rumah sakit untuk mengecek kesehatan dirinya yang sering melemah. Prilly benar-benar merasakan perjuangan yang begitu besar selama mengandung buah hatinya. Tetapi ia tak henti mengucap syukur karena Allah masih memberinya kesempatan untuk menjaga amanah itu.
"Terima kasih karena telah melahirkan anak kita, kamu perempuan kuat, perempuan hebat." Ali menggenggam erat kedua tangan Prilly, lelaki itu sampai menitikkan air mata.
"Terima kasih juga karena selalu ada di samping aku." Prilly tersenyum lalu menghapus air mata di pipi Ali.
"Anisa Shilfa, nama anak kita," ucap Prilly. "wanita yang berharga, aku ingin anak kita menjadi anak yang shalihah, perhiasan dunia. kalau sudah besar nanti dia mampu menjaga dirinya agar sesuai dengan arti namanya, dia akan menjadi wanita yang berharga." Mata Prilly berkaca-kaca mengingat nama yang ia pilih adalah nama yang sebelumnya ingin ia berikan kepada bayinya yang telah pergi sebelum sempat melihat dunia.
"Nama yang indah," ucap Ali diiringi senyuman.
***
Prilly dibolehkan pulang setelah seminggu dirawat, sementara Anisa baru boleh pulang tiga minggu kemudian. Selama Anisa dirawat Ali dan Prilly setiap hari ke rumah sakit untuk melihat keadaan putri mereka. Dan sekarang bayi mungil itu telah sehat, berat badannya sudah normal.
Di pagi yang cerah ini, Ali menemani Anisa berjemur di halaman rumah. Sesekali ia mencium pipi putrinya yang sudah lebih berisi.
"Sayang, bawa Anisa masuk. Udah 15 menit, kan?" Prilly memanggil Ali dari ambang pintu.
Ali mengangguk lalu membawa Anisa memasuki rumah. "Kayaknya dia haus deh," ucap Ali.
"Sebelum berjemur udah minum susu loh." Prilly mengambil alih Anisa dari gendongan Ali.
"Coba kamu kasih susu lagi," ucap Ali yang diangguki oleh Prilly.
Mereka berdua menuju kamar.
"Aku mau siap-siap dulu." Ali membuka lemari, memulai untuk berkemas karena hari ini ia akan terbang ke Jepang.
Prilly mengangguk saja, ia mulai memberikan ASI untuk buah hatinya.
Usai berkemas Ali telah siap untuk pergi, lelaki itu duduk di samping Prilly yang sedang memangku Anisa yang sudah tertidur.
"Selama aku nggak ada, jaga diri kamu baik-baik ya. Doain aku semoga selamat sampai tujuan bisa pulang ke rumah lagi dan bisa berkumpul sama kamu juga Anisa." Ali mengelus lembut punggung tangan Piyi yang baru saja ia raih.
"Aku selalu berdoa untuk kamu." Prilly tersenyum lalu mencium punggung tangan Ali.
Ali membalas dengan mencium lembut kening Prilly lalu berganti mengecup pipi Anisa yang sudah terlelap. Sepertinya hal itu akan rutin ia lakukan sebelum pergi mengudara meninggalkan dua orang sangat ia cintai itu.
***
Namanya juga Epilog, nggak usah panjang lah ya wkwk.
Oh iya, sebagai ganti AUFC aku bakalan publish cerita baru judulnya AndrAgatha. Cerita itu terinspirasi dari kisah Revan sama Humaira, tapi itu bukan mereka ya, beda. Kesamaannya cuma kisah seorang guru sama murid udah itu aja.
Baca juga cerita aku yang lain :
1. Sajadah Cinta Ilyana
2. Seikat Rasa ( Puisi dan Quotes)
3. Annoying Bos di akunRomanceWP
4. Teka-teki Rasa di akunWritinthesky
5. Angkasa di akunFatamorganaWC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top