00. Prologue + Blurb + Cast
prologue!
"Kami akan berpisah."
Satu kalimat itu terdengar seperti mereka terjatuh kedasar jurang yang dalam. Selain gadis kecil berusia 3 tahun itu, kedua kakaknya hanya bisa saling bertatapan dan kembali menoleh pada kedua orang tuanya.
"Dad, kau serius? Ini tidak adil!"
"Ada cara lain untuk berdamai pops..."
"Kami sudah memikirkannya Harley, Peter," pria berambut pirang itu tampak menatap ketiga anaknya itu dengan tatapan sedih. Tentu ia tidak ingin berpisah. Ia mencintai kekasihnya, ia menyayangi ketiga anaknya. Tetapi, sepertinya kesalahpahaman ini membuat mereka tidak bisa bersama lagi, "kalian bisa memilih diantara kami. Tentu kami akan berusaha untuk membuat kalian tetap saling bertemu dan menjadi keluarga."
Bagaimana mungkin mereka akan tetap menjadi sebuah keluarga jika kedua ayahnya bahkan tidak lagi bisa tersenyum dan bercanda satu sama lain seperti biasanya?
"Morgan akan ikut denganku karena... karena tidak mungkin Steve membawanya," Tony Stark, ayah mereka hanya bisa berbicara dengan nada pelan. Kedua ayahnya menatap dua anak lelaki mereka dan menghela napas.
"Jadi, kalian bisa memilih akan ikut dengan siapa."
.
.
Peter baru saja melihat surat yang ada di tangannya, tampak terdiam duduk di kursi belajarnya sebelum ia menghela napas dan melipatnya kembali. Ia memasukkan kedalam amplop dengan lambang sebuah institusi rumah sakit itu sebelum ia beranjak karena suara perempuan yang memanggilnya.
"Peter, kau sudah siap?" Bersama dengan sebuah ketukan. Ia tampak membuka perlahan pintu dan menemukan perempuan separuh baya yang tampak tersenyum padanya, "Happy akan datang menjemputmu sebentar lagi. Kau sudah siap sayang?"
"Ya May..."
"Jangan lupakan kado untuk Morgan," Peter tampak menunjuk kearah sebuah kotak kecil dengan bungkus kado berwarna merah dan pita biru. Dua warna kegemaran dari Morgan.
Dua tahun berlalu sejak kedua ayahnya bercerai, ketimbang ikut dengan kedua orang tuanya, ia lebih memilih untuk tinggal bersama dengan sepupu dari ayahnya yang sudah ia anggap sebagai bibinya sendiri. May Parker. Harley memutuskan untuk ikut bersama dengan Steve karena mereka sepakat tidak boleh ada yang ditinggalkan sendirian.
"Kau yakin akan mengatakan pada mereka sendiri?"
May menyadari sebuah amplop diatas meja itu, dan menatap Peter yang tampak terdiam sebelum mengangguk.
"Kau bisa menghubungiku jika kau merasa tidak siap untuk mengatakannya."
"Tidak apa May, aku akan melakukannya sendiri. Aku hanya merasa bersalah karena harus mengatakannya saat ulang tahun Morgan," Peter menggeleng dan tampak menghela napas sesekali, "tetapi, hanya disaat seperti ini mereka berdua ada. Aku tidak ingin mengatakan pada mereka satu per satu."
"Baiklah, tenang saja. Tetapi kalau kau berubah pikiran, kau hanya tinggal menghubungiku oke?"
Peter tersenyum, dan pada akhirnya mengangguk.
.
.
Selama dua tahun, memang kedua ayahnya akan selalu menyempatkan diri untuk melakukan pertemuan 'keluarga' setiap bulan. Tetapi, baik Peter, Harley, ataupun Morgan yang sudah hidup selama 3 tahun lamanya bersama tentu saja itu tidak akan cukup. Mereka membutuhkan satu sama lainnya, namun tidak ada yang bisa dilakukan oleh mereka.
"Peter!"
Suara nada tinggi khas anak kecil itu tampak membuat Peter yang baru saja keluar dari mobil yang dikendarai oleh Happy menoleh. Sebuah tabrakan kecil terjadi, Morgan memeluk kakinya dengan erat.
"Kau datang! Daddy membelikanku kue yang sangat enak! Lee belum datang, tetapi ia akan segera datang dengan papa," Morgan belum mengerti apapun, ia hanya tahu jika kedua ayahnya hanya berpisah dan selalu bertemu setiap bulan bersama mereka, "apakah ada kado untukku?"
"Uh oh, aku lupa membawakannya!" Peter membulatkan matanya dan tampak menatap kearah Morgan yang tampak menganga. Peter tampak gemas dengan wajah kaget dan cemberut adiknya itu sebelum ia tertawa dan menggendong Morgan, "tenang saja, aku tidak akan melupakannya."
"Benar?"
"Ya," Peter mengecup pipi Morgan, "dan selamat ulang tahun princess."
.
.
"Hei buddy," Peter tampak memeluk Tony sejenak dan tersenyum, "bagaimana kabarmu?"
"Baik," Peter menjawab begitu saja dengan cepat. Terlalu cepat hingga Tony sedikit curiga. Namun, melihat Peter tampak baik-baik saja, Tony hanya tersenyum dan menepuk kepala Peter.
"Lalu bagaimana dengan May?"
"Ia baik-baik saja, menitipkan salam untukmu, Morgan, pops, dan Lee. Ned juga dan MJ," Peter tampak mengatakan itu sambil berjalan dan akan mendekati Rhodey yang ada di dekatnya, "hei paman Rhodey!"
"Peter," Peter berhenti berjalan saat ayahnya memanggilnya, "kau bisa mengatakan apapun padaku jika kau punya masalah."
...
"Tentu."
.
.
Peter membantu Tony dan Rhodey untuk membuat dekorasi ulang tahun untuk Morgan. Pertemuan keluarga kali ini sekaligus merayakan ulang tahun dari Morgan yang ke-lima. Rhodey hanya membantu karena kebetulan ia berada di rumah Tony. Sebagai wakil presiden, tentu saja ia sangat sibuk. Namun, ia tidak akan sibuk hanya untuk memberikan kado dan ucapan selamat pada keponakan perempuannya.
Morgan, meski ia adalah anak dari Tony Stark sang jenius dan juga Superhero, tentu saja tetaplah seorang anak kecil. Ia penasaran dengan kado yang disiapkan oleh semua anggota keluarganya. Ia sudah mengintip kado dari ayahnya, sebuah robot kucing dengan Friday terinstall disana. Lalu boneka beruang pemberian dari Rhodey dan buku cerita dari Pepper. Harley dan Steve belum datang membuat Peter menjadi sasarannya selanjutnya.
Saat Peter sedang berbincang dengan Rhodey dan Tony, Morgan berjalan menuju ke kamar Peter di samping kamarnya dan membukanya perlahan. Ia melihat kearah meja kecil disamping ranjang Peter, melihat kotak kado yang segera memfokuskan perhatiannya.
Morgan segera memanjat, ia ingin mengintip sedikit benda apa yang akan diberikan kakaknya untuknya. Ia baru saja akan menarik pita itu saat pandangannya segera teralihkan dengan amplop yang ada di samping kotak itu.
Ia memiringkan kepalanya, membuka amplop itu dan sejenak melupakan kotak di samping surat itu. Morgan baru berusia 5 tahun. Namun ia cukup lancar membaca meski sedikit banyak tidak mengerti apa yang disebut.
Ia membaca perlahan dari atas hingga bawah, hanya bisa memiringkan kepalanya bingung dengan beberapa istilah yang ada disana. Yang ia tahu hanyalah ada nama kakaknya yang tertera disana.
"Morgan, berhentilah mengintip kadomu! Kakakmu sudah datang," suara Peter tampak membuatnya tersentak. Ia segera memasukkan amplop itu dan melompat turun dari kursi yang menjadi tempatnya berdiri.
"PAPA! LEE!"
.
.
Suara mobil tampak membuat Tony dan Peter menoleh. Saat pintu terbuka, Peter tersenyum melihat Steve dan juga Harley yang turun dan mendekati mereka.
"Kau masih hidup?"
"Screw you Parker."
Tentu saja apa yang dikatakan oleh Peter dan Harley hanyalah sebuah candaan. Mereka menatap satu sama lain sebelum tertawa dan berpelukan. Menepuk punggung masing-masing dari mereka.
"Kado apa yang kau bawa untuk Morgan?"
"Sesuatu yang pastinya lebih keren darimu."
"Kau yakin?"
Dan mereka kembali tertawa.
"Tony."
"Steve."
Tawa candaan mereka mendadak menghilang. Pertemuan Tony dan Steve selalu saja menjadi sangat dingin dan datar. Harley menghela napas, Peter ikut juga menghela napas. Memutuskan untuk tidak memperhatikan kedua orang tua mereka, Peter berjalan masuk diikuti oleh Harley.
"Morgan, berhentilah mengintip kado, kakakmu sudah datang!"
Tidak butuh waktu lama, mereka juga segera mendengar langkah kecil itu sebelum Morgan menghampiri mereka dengan senyuman lebarnya.
"PAPA, LEE!"
"Halo sayang," Steve segera menggendong Morgan yang berlari dan melompat kearah ayahnya. Beberapa kecupan membuat Morgan tertawa geli dan meminta Steve untuk berhenti. Tentu tidak ia hentikan sementara, sebelum mendengar Morgan semakin tertawa dan mendorong wajahnya dengan dua tangan kecilnya.
"Tidak ada ciuman untukku?"
Morgan segera berlari dan digendong oleh Harley yang segera mengecupnya.
.
.
Suara nyanyian ulang tahun terdengar ditengah meja tampak sebuah kue ulang tahun besar dengan motif Iron Man berada di tengah kelima orang yang pernah menjadi sebuah keluarga utuh itu.
"Selamat ulang tahun!"
Morgan segera berdiri di kursinya dan meniup lilin dengan bentuk lima itu. Harley, Peter, Tony, dan Steve bertepuk tangan, mengecup pipi Morgan satu per satu. Mereka tampak makan malam bersama, lalu membuka kado bersama-sama dan pada akhirnya menghabiskan waktu di rumah yang ada di pinggir danau tersebut.
Harley, Morgan, dan Tony tampak sedang menonton film yang dipilih Morgan sementara Peter membantu Steve membereskan semua piring disana.
"Bagaimana kabarmu dan sekolahmu buddy?"
Steve mengambil piring yang diberikan Peter, Peter sendiri tampak menatap ayahnya dan tersenyum.
"Tidak ada yang penting, sama seperti biasa. Aku sudah mempelajari semua dulu bersama dengan Paman Bruce," Peter menggeleng dan memberikan piring lain. Steve hanya tertawa, baik Peter, Harley, ataupun Morgan memang mewarisi otak Tony membuatnya tidak memiliki masalah dengan pelajaran mereka.
Steve memperhatikan Peter, tampak sedikit terdiam dan menatap kearah anaknya kembali saat piring terakhir diberikan.
"Kau terlihat sedikit pucat Peter, apakah ada masalah?"
"Tidak ada, karena sudah tahun terakhir aku hanya belum bisa menyesuaikan waktu belajarku," jawabnya sambil tertawa dan Steve segera menyelesaikan mencuci piringnya sebelum berjalan mendekati TV di ruang tengah, duduk sedikit berjauhan dengan Tony. Peter duduk disamping Morgan dan Harley, dimana mereka bertiga diapit oleh Tony dan Steve.
"Papa, daddy," Morgan tampak menoleh kearah kedua ayahnya yang menatapnya begitu juga dengan Harley dan Peter, "apa itu Onkologi?"
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu sayang?" Tony tidak begitu memikirkannya, Morgan sering sekali bertanya beberapa kata-kata yang ia dengar atau baca. Harley dan Steve juga menganggap itu hanya pertanyaan random dari seorang anak kecil.
"Saat aku mengin--tidak sengaja membuka kado di kamar Peter, ada amplop--nama Peter juga ada disana. Dan juga kata-kata Onkologi, kukira itu kadoku. Ternyata Peter hanya memberi bantal berbentuk Iron Man," Morgan tampak mencoba mengingat-ingat, sebelum ia berlari dan mengambil amplop yang disebut, memberikan pada Tony yang mulai curiga.
Tony terdiam, membaca surat di dalam amplop itu. Raut wajahnya berubah, surat itu sedikit kusut karena Tony menggenggamnya sedikit kuat.
"Peter," Tony menatap Peter yang tampak hanya menundukkan kepalanya. Steve menatap Tony dan mengambil surat itu. Harley segera bergerak mendekati Steve dan ikut membacanya. Dan raut wajah mereka berdua sama seperti Tony, "ada yang ingin kau katakan?"
.
.
"Ada tumor di otakku."
Kalimat itu yang pertama kali muncul setelah Morgan tidur, Harley yang menemani dan hanya Tony, Steve, dan Peter yang berhadapan dengan kedua orang tuanya. Ia memainkan jemarinya, tidak melihat kedua orang tuanya yang terdiam mencerna kata-kata yang disebutkannya.
"Minggu lalu aku pingsan ditengah pelajaran, dan sekolah menghubungi May," ia menunduk dan menyisir kasar rambutnya ke belakang, "kalian tahu, karena mereka di Queens selain MJ dan Ned... mereka tidak tahu kalian adalah orang tuaku. Sebelumnya aku sering tidak fokus belajar dan beberapa kali mimisan, dan pihak sekolah mengatakannya pada May."
...
"May bersikeras untukku memeriksakan keadaan ke rumah sakit. Aku menyetujuinya, dengan syarat May tidak mengatakannya pada kalian," Tony akan memotong pembicaraan, namun Steve menahannya dan menggelengkan kepalanya, "kukira ini bukan hal yang besar. Maksudku, mungkin hanya karena aku membentur sesuatu. Atau hanya sekedar kelelahan. Dan dokter memintaku untuk melakukan CT Scan. Ia menjelaskan sesuatu yang tidak kumengerti, ia hanya mengatakan ada tumor dikepalaku. Dan aku harus memeriksakan diriku ke bagian Onkologi. Karena..."
Peter menghela napas, Steve dan Tony bisa mendengar napasnya yang gemetar.
"...karena mereka menduga jika itu adalah kanker."
"Peter, kenapa kau baru mengatakannya pada kami?" Steve yang lebih tenang tampak menyentuh tangan Peter yang tidak berhenti bergerak.
"Aku tidak ingin menambah masalah kalian," Steve merasakan tangannya gemetar. Peter terdiam dan menggigit bibir bawahnya, menahan isakan frustasinya didepan kedua orang tuanya, "kalian adalah Superhero, dan Civil War... perceraian kalian. Aku tidak ingin menambahkan masalah kalian lagi..."
...
"Tetapi..."
Peter merasa seperti seorang yang pengecut. Ia tidak seharusnya mengatakan masalahnya ini pada kedua oeang tuanya. Ia bukan pahlawan super seperti kedua ayahnya dan saudaranya. Ia tidak bisa menunjukkan sisi lemahnya lebih dari itu.
Tetapi...
Ia akan mati.
Aku akan mati.
Peter Parker akan mati.
"...aku takut dad, pops..."
...
"Aku sangat takut."
To be Continue
blurb!
Summary : Anthony Edward Stark dan Steven Grant Rogers berpisah. Bercerai saat Civil War terjadi. Ketiga anaknya ikut berpisah satu sama lainnya. Morgan ikut dengan Tony, dan Harley ikut dengan Steve. Peter? Ia memilih untuk tidak memilih diantara keduanya dan tinggal dengan adik dari bibinya Peggy--May.
Morgan, Harley, dan Peter merindukan keluarga mereka. Lalu, apa yang bisa membuat mereka kembali menjadi keluarga yang utuh?
Satu hal yang juga akan menjadi mimpi buruk mereka.
Pairing :
- Stony
- Spideypool
- SamBuck
- HawkSilver
- Dr.Frost
- Thruce
- HappyMay
- PepperWidow
Noted :
- Slight!Mpreg; bottom Tony
- Harley, Morgan dan Peter adalah anak kandung Stony
- No Spiderman & Deadpool. Still have another Superhero.
- Instead Peter; it's Harley who help his father Tony. As Ironlad.
.
.
cast!
Peter Stark Rogers / Peter Parker
(16 tahun)
Anak pertama dari tiga bersaudara Stark Rogers yang malah sering diperlakukan seperti anak bungsu. Anak yang polos dan terlalu baik, memilih untuk tinggal bersama sepupu ayahnya May saat perceraian kedua orang tuanya. Menghadapi diagnosis kanker dari dokter di usianya yang baru beranjak 15 tahun tentu bukan hal yang mudah untuknya dan keluarganya. Ia bukanlah superhero seperti kedua ayahnya dan Harley.
Wade Winston Wilson
(18 tahun)
Pemuda yang menghabiskan waktu hampir seumur hidupnya di rumah sakit karena mengidap kanker sejak usia belia. Bertemu dengan Peter di rumah sakit tempatnya di rawat, berada satu kamar dengannya dan menghabiskan waktu bersama dengan Peter. Ia adalah pemuda yang usil dan biang onar di rumah sakit tempatnya dirawat. Berusaha menyangkal jika ia menyukai Peter karena kondisi mereka berdua. Ia memiliki ayah angkat dan saudara perempuan angkat yang sangat ia sayangi.
Harley Stark Rogers
(15 tahun)
Anak kedua dari tiga bersaudara Stark Rogers ini dianggap yang paling mandiri dan dewasa bahkan lebih dari ayahnya Tony. Ia adalah anak yang senang sekali menjahili saudaranya terutama Peter namun sangat perhatian dengan keduanya. Ia adalah pahlawan super yang membantu ayahnya Tony dalam Civil war meski pada akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Steve bersama dengan Natasha di kelompok Tony. Ia tidak menyukai Wade dan sikapnya yang selalu menggoda Peter juga membagi perhatian Peter darinya. Iya, meski terlihat cuek ia adalah yang paling protektif pada Peter.
Morgan Stark Rogers
(5 tahun)
Anak bungsu dari tiga bersaudara Stark Rogers yang sangat menyayangi kedua kakak laki-lakinya. Little Princess, sangat dimanja oleh kedua ayahnya dan kedua kakaknya. Anak yang tampak polos dan juga serba ingin tahu. Ia sangat ingin menjadi Superhero seperti kedua ayahnya dan juga kakaknya Harley dan menyukai Wade yang selalu membuat Peter senang. Berteman baik dengan Laura--adik angkat dari Wade yang berbeda 2 tahun darinya.
Tony Stark (ex Rogers)
(45 tahun)
Ayah protektif yang sebenarnya tidak lebih bersikap keibuan meski ia yang melahirkan ketiga anaknya. Pahlawan super dengan sebutan Iron man dan bilioner yang membantu merancang seragam Harley sebagai Iron Lad. Ia mendapatkan hak asuh dari Morgan dan tinggal di rumah pinggir danau dengan anak perempuannya itu. Tidak menyukai Wade dengan alasan yang sama dengan Harley.
Steve Rogers (ex Stark)
(37 tahun / 98 tahun)
Ayah yang lebih bersikap keibuan ini tegas dalam mengasuh anaknya meski ketiganya malah lebih bersikap seperti Tony. Ia adalah superhero Captain America dan menjadi buron karena Civil War. Ia bercerai dengan Tony karena kesalahpahaman dan juga karena ia membohongi Tony tentang siapa pembunuh orang tua Tony. Ia selalu setuju Wade mendekati Peter selama itu membuat anaknya senang. Namun, ia tidak suka dengan sikap Wade dengan omongannya yang terkadang kasar.
Logan
(???)
Ayah angkat Wade yang mengadopsinya karena anak itu dibuang oleh orang tua kandungnya. Ia adalah anggota dari X-Men yang juga sering membantu Avengers sebelumnya. Ia memiliki anak kandung perempuan. Terkesan dingin dan kejam, namun peduli pada kedua anaknya dengan caranya sendiri.
Laura
(7 tahun)
Anak perempuan kandung Logan yang juga adik angkat dari Wade. Anak yang galak dan tidak bisa diajak bercanda, tampak selalu tidak suka dengan kakaknya namun kenyataannya ia menyayangi kakaknya dengan caranya sendiri. Ia memiliki kekuatan mutan seperti ayahnya.
Ned Leeds
(16 tahun)
Sahabat dekat Peter, satu dari dua orang di sekolah Peter di Queens yang mengetahui siapa orang tua kandung Peter sebenarnya. Tipikal pemuda yang setia kawan, dan penyuka Star Wars seperti Peter.
Michele Jones
(16 tahun)
Sahabat dekat Peter lainnya yang tahu jika Peter adalah anak Tony dan Steve. Tipikal gadis yang cuek dan juga menyukai hal-hal aneh seperti pembunuhan dan juga hal-hal yang kelam.
James Rhodey
(47 tahun)
Sahabat dari Tony bahkan sebelum ia menjadi Iron Man dan mengenal Steve. Ia sangat protektif pada Tony dan ketiga anaknya, sempat membenci Steve yang melukai Tony dan membohonginya. Ia membantu Tony di Civil War menggunakan seragam Iron Patriotnya namun berakhir lumpuh karena terjatuh dari ketinggian. Ia menjadi wakil presiden satu tahun setelah Civil war terjadi. (Hampir canon - dikonfirmasi jika jeda 5 tahun antara Infinity War dan juga Endgame jika mereka memikirkan Rhodey menjadi wakil presiden Amerika).
May Parker (May Carter)
(35 tahun)
Keponakan dari Peggy, sepupu dari Sharon yang mengenal baik Tony karena ia adalah perawat yang merawat ketiga anak mereka saat mereka lahir. May sangat dekat dengan Peter bahkan menganggap Peter sebagai anaknya sendiri. Ia tidak memiliki anak hingga suaminya Ben tewas dan bersedia dengan senang hati saat Peter memintanya untuk menjadi walinya saat perceraian kedua orang tuanya.
Happy Hogan
(42 tahun)
Bodyguard dan sahabat dari Tony yang malah menjadi supir pribadi dari ketiga anak Tony dan Steve. Ia tampak tidak peduli pada Peter dan yang lain, namun tentu semua orang tahu ia punya sisi lemah pada Peter terutama. Menyukai May meski belum mengatakannya pada perempuan itu.
Natasha Romanoff
(???)
Mantan pembunuh bayaran dari Rusia yang bergabung dengan Avengers. Gadis yang terkesan dingin namun sangat menyayangi 'keluarga'nya. Menjalin hubungan dengan Pepper Potts dan menjadi pasangan terkuat di kelompok Avengers. Serius. Sudah menganggap ketiga anak Steve dan Tony sebagai keponakannya sendiri.
Pepper Potts
(35 tahun)
CEO Stark Industry dan sahabat Tony yang sama lamanya bersahabat seperti Rhodey. Ia adalah yang paling dekat dan disebut ibu oleh ketiga anak Tony dan Steve. Perempuan yang tegas juga pekerja keras, namun penyayang.
Bucky Barnes
(38 tahun / 100 tahun)
Sahabat dekat Steve yang pernah dipengaruhi HYDRA hingga membunuh Howard dan Maria Stark yang merupakan ayah dan ibu Tony. Berbeda dengan canon, Bucky sempat disembunyikan Tony di menara Avengers setelah setting Winter Soldier. Sebenarnya hubungan Tony cukup dekat dan sudah menganggap Bucky temannya. Namun, ia belum tahu jika Bucky yang membunuh orang tuanya. Saat Civil Warlah ketika pemerintah mengetahui Tony menyembunyikan Bucky saat Tony mengetahui jika Bucky yang membunuh orang tuanya. Merasa bersalah karena merasa dirinya menjadi penyebab perceraian Steve dan Tony.
Sam Wilson
(38 tahun)
Sam hanya bertemu sekali dengan Steve sebelum entah kenapa terseret kedalam masus winter soldier. Ia juga menjadi sahabat Steve sejak saat itu. Pemuda yang sangat setia kawan, terlihat membenci anak kecil--ketiga anak Steve dan Tony namun pada dasarnya ketiganya tidak bisa dibenci semua orang. Menyemangati Bucky dengan 'cara'nya sendiri, selalu bertengkar dengan Bucky.
Clint Barton
(35 tahun)
Ia bercerai dengan Laura isterinya setelah Ultron. Sang Hawkeye yang sempat ingin berhenti menjadi anggota Avengers pada akhirnya membatalkannya karena merasa bersalah Pietro hampir tewas karena melindunginya. Paman favorit dari ketiga anak Steve dan Tony.
Pietro Maximoff
(24 tahun)
Perhatian dari Clint setelah insiden Ultron membuatnya menyukai pria satu itu. Pietro hampir tewas karena terkena beberapa tembakan. Beruntung nyawanya masih bisa tertolong. Ia adalah pemuda yang dianggap sebagai kakak dari Peter dan yang lainnya.
Thor & Bruce Banner
Vision & Wanda Maximoff
Dr. Strange x Loki Laufeyson
(Leave me alone with my crack ship ; - ;)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top