Part 1

Cerita ini ditulis oleh @dini1203
Untuk keperluan tugas.

-0-

Part1

Dara, seorang cewek yang paling tidak bisa diam dan berisik di kelas. Namun, walaupun Dara mempunya sifat seperti itu, Dara mempunyai cita-cita bahwa dia ingin sekali mempunyai suami tentara dan menjadi seorang istri dari tentara.

Danu, cowok paling tinggi dan sedikit dingin, dia selalu saja datang terlambat ke sekolah. Danu juga memiliki cita-cita yang sangat besar, dia ingin sekali menjadi seorang Tentara, melanjutkan langkah ayahnya yang juga seorang Tentara.

Mereka berdua adalah teman sekelas , 3 tahun mereka menjadi teman sekelas, mereka saling mengenal namun tak pernah saling menyapa, mungkin pernah saling menyapa namun hanya seperlunya  saja, sampai saat kelas 12 semester dua, baru lah mereka saling menyapa, mulai dekat dan saling meledek satu sama lain, itupun karena tekad Dara yang ingin menjadi teman Danu, karena menurutnya cita-cita Danu ada keterkaitannya dengan cita-cita Dara.

Setiap harinya Dara selalu berusaha mendekati Danu tanpa hawatir Danu menolaknya, akan tetapi Danu justru merasa senang bisa berteman dekat dengan Dara karena Danu pikir jalan pikiran mereka sama, bahkan Danu terlihat begitu  nyaman bersama Dara bahkan Danu selalu memperhatikan Dara, mengantar jemput Dara sekolah dan melakukan hal-hal lain seperti halnya seorang pacar yang sangat menjaga dan menyayangi pasangannya.

****

--Semester 2, 1 Minggu menuju Ujian Nasional--

I know i'm not the only one..

Lagu yang sedang didengarkan oleh Dara membuat Fika teman sebangkunya  menahan tawa.

"Pffftt.. Lo lagi galau ya Ra?" Tanya Fika.

"Enggak, gue suka aja sama lagunya. Persis--"

"lo sama Danu?" Sela Fika.

"Huuss.. nanti kalo ada yang denger gimana?"

"Hahaha bukannya bagus, jadi dia tau deh kalo lo itu suka sama dia"

"Palamu bagus!" Ucap Dara sambil memukul pelan kepala Fika.

Lalu Dara menaruh kepalanya di atas meja sambil melihat ke arah pintu kelasnya.

"Pasti dia telat lagi" Dara berbicara pelan.

Perlahan Dara memejamkan matanya sambil memikirkan wajah Danu. Saat sedang asik memikirkan wajah Danu, terdengar suara pintu kelas terbuka.

Cklek
Suara pintu terbuka, Nampaklah seorang cowok berperawakan tinggi dengan wajah yang tampan.

"Weee.. gimana mau jadi tentara kalo telat mulu" ucap Dinar dari barisan bangku paling belakang.

"Rewel lo ah!" Jawab Danu sambil berjalan kearah bangkunya yang berada di sebelah bangku Dara.

"Woy neng! Jangan tidur mulu, udah pagi" Ucap Danu.

Dara yang merasa bahwa ucapan itu untuk dirinya langsung membuka matanya lalu duduk dengan tegap dan menjawab.

"Terserah gue dong, Lo telat aja gue ga komen" jawab Dara.

"Dih, siapa lagi yang bangunin Lo. Orang gue bangunin si Yuni"

Dara melihat ke arah Yuni yang berada di depannya sambil menahan malu. Ternyata Yuni memang sedang tertidur juga, Dara menghela napasnya gusar ada sedikit rasa kecewa dalam hatinya.

"Yaudah si, kan gue juga tidur" jawab Dara kesal dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Hahahaha, makanya jadi orang jangan kepedean" lagi-lagi Dinar bersuara.

"Berisik Lo! Urusin aja tuh lemak, mau jadi tentara tapi tuh badan banyak lemaknya!" jawab Dara sewot.

"Udah kali Ra, ga usah diladenin orang kaya gitu" ucap Fika.

Lalu Dara kembali duduk dan mendengarkan lagu.

"Woy ada Bu Nida" teriak sang ketua kelas dari arah pintu kelas.

Lalu dengan cepat semua kembali ketempat duduknya masing-masing, dan Dara juga langsung mematikan musik yang sedang didengarkan olehnya.

Bu Nida masuk dan langsung duduk di meja guru.

"Baik anak-anak, sebentar lagi kalian akan melaksanakan ujian nasional, ibu harap kalian belajar lebih giat lagi dirumah, jangan main terus, untuk yang pacaran di stop dulu pacarannya"

"Tuuh Danu, dengerin jangan pacaran mulu sama Dara" ledek Dinar.

"Sirik aja lo" jawab Danu.

Dara yang mendengar ucapan Dinar hanya terdiam​

"Sudah-sudah, sekarang kalian buka LKS matematika kalian halaman 96 isi soal-soal itu, masing-masing orang mengerjakan 2 soal, ibu akan keluar sebentar karena ada keperluan"

"Yang lama juga gak papa Bu" ucap Danu asal.

"Oh begitu? Ya sudah kalau begitu, Danu kamu mengerjakan 4 soal, saat ibu kembali kamu harus sudah selesai dan maju ke depan untuk menuliskan jawabnya beserta caranya dan kamu juga harus menjelaskannya ke teman-teman kamu"

"Hah! Tapi bu--"

Tanpa mendengarkan ucapan Danu Bu Nida langsung saja berjalan keluar kelas.

"Ah sial! Eh, Dara. Ajarin gue dong, gue kan ga tau caranya gimana" pinta Danu.

"Eh, gue mau ngajarin Fika. Ya gak Fik?"

Dara langsung menoleh ke arah Fika dengan tatapan memohon, mengisyaratkan bahwa Fika harus menjawab 'Ya'.

"Enggak, udah sana ajarin Danu aja"

Dara yang mendengar jawaban dari Fika langsung menatap tajam dan kesal, rasanya ingin sekali memakan teman sebangkunya ini.

Lalu Dara menarik napasnya dan mengeluarkannya secara perlahan.

"Oke, gue ajarin" ucap Dara sambil menoleh ke arah Danu.

"Tapi lo duduk disini sama gue" pinta Danu.

Deg!
Dara merasa bahwa jantungnya telah berhenti seketika.

'What! Dia nyuruh gue duduk disamping dia? Aduuh bisa pingsan gue kalo kelamaan duduk sama dia' Batin Dara.

"Buruan, lama banget! Nanti kalo Bu Nida keburu dateng gimana?" Danu menarik lengan Dara.

Dara terus mengajari Danu dengan perlahan, akan tetapi, bukannya memperhatikan Dara, Danu malah memperhatikan wajah Dara. Dara yang sadar bahwa dirinya sedang diperhatikannya langsung merasa canggung dan malu. Agar Danu tidak terus memperhatikannya, akhirnya Dara menyuruh Danu untuk mengerjakan tugasnya sendiri.

"emm.. Coba Lo kerjain dulu sendiri, nanti kalo ga bisa baru tanya gue"

"Iya iya" Danu menarik bukunya dan berhenti memperhatikan Dara dan mulai mengerjakannya sendiri.

Diam-diam Dara memperhatikan Danu yang sedang mengerjakan tugasnya, namun tiba-tiba terlintas pertanyaan yang ingin sekali Dara tanyakan kepada Danu. Dengan keberaniannya Dara mencoba bertanya.

"Eh, Dan"

"emm.. kenapa?"

"emm, kapan lo mulai pendidikan jadi tentara?"

Danu yang sedang menulis, langsung berhenti dan menaruh pensilnya.

"nanti abis UN gue langsung ikut pendidikan, emang kenapa?"

"Y-ya.. gak papa, bagus kalo gitu"

"Iya lah, gue bakal ngejalanin pendidikan 2 tahun, abis itu selama seminggu gua bakal dikarantina buat pengambilan baret. Nanti pas penyerahan baret, Lo harus dateng Karna gue mau nunjukin sesuatu ke lo"

"Nunjukin apa?" Jawab Dara sedikit ketus.

"Rahasia lah.. kalo gue kasih tau ga surprise dong"

'Pasti dia mau nunjukin calon istrinya ke gue'

Lalu Danu kembali melanjutkan mengerjakan tugasnya.

"Dua Minggu lagi" Danu tiba-tiba bersuara.

"Hah? Apa?" Dara bertanya.

"Dua Minggu lagi lo ketemu sama gue"

"Emm.. iya"

"Jangan kangen lo sama gue"

"Hah! e-enggak lah, ngapain gue kangen sama lo!" Jawab Dara dengan kedua pipinya yang sudah mulai memerah.

"Hahahaha, yaudah yang penting Lo jangan lupain gue dan Lo harus dateng pas nanti gue pengambilan baret" Danu mengacak-acak pelan rambut Dara.

Dara tersenyum dengan kedua pipinya yang sudah terasa panas dan memerah

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top