14 • This is not a romantic comedy script.
Sinyal yang diberikan di pandangan Red Hood setelah menggunakan tampilan virtual lebih jelas menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan dari jarak belasan meter. Dari bentuknya memang manusia sehingga dia berenang dengan cepat ke arah penunjuk tersebut memberikan tanda. Arus di tempat itu cukup kuat, menyulitkan Red Hood meraih tangan Insomniac yang sudah lemas dan terombang-ambing. Dia pada akhirnya berhasil menyentuh jemari Insomniac, lantas menggenggamnya kuat. Satu tangan Red Hood yang bebas meraih pergelangan tangannya, dia melawan arus lautan dengan menarik tubuh Insomniac ke dalam pelukan.
Ternyata tubuh Insomniac lumayan berat padahal masih anak-anak. Itu yang dipikirkan Red Hood pertama kali ketika sebelah tangannya yang kiri sudah melingkar di pinggang Insomniac dan bersiap membawanya seperti membawa karung goni. Entah karena anak kecil itu memang berat atau karena arus lautan, Red Hood tidak tahu.
Namun, dia menjadi tahu setelah dirinya muncul di permukaan dan menaikkan tubuh Insomniac hingga ke pundak. Berat. Cukup berat hingga membuat setelah kepalanya kembali tenggelam di lautan. Tidak jadi, Red Hood batal menggendong Insomniac di bahu dan kembali menyeret si gadis ke dalam rengkuhan pada pinggangnya. Akan tetapi, Red Hood memposisikan Insomniac bergendong di depan, kedua kaki gadis itu dibuat melingkar pada pinggangnya, sedang kepala si gadis disenderkan pada bahu.
Susah payah Red Hood berenang dengan satu tangan di permukaan laut hingga tiba di pinggiran sepi dalam kurun waktu agak lama. Dia segera mengangkat Insomniac, membaringkan tubuh gadis itu di lantai pembatas tepian lautan dan kota. Perlahan-lahan, Red Hood juga naik ke tepian, memperhatikan si gadis yang tidak ada tanda-tanda akan membuka mata.
"Hei! Bangun! Hei!" Red Hood menepuk-nepuk pipi Insomniac dengan cukup keras.
Tidak hanya itu, tangan lelaki itu bahkan membolak-balik tubuh Insomniac berkali-kali dengan harapan air-air dalam tubuh gadis kecil di depannya muntah secara spontan. Akan tetapi usahanya berakhir sia-sia.
Namun, Red Hood belum menyerah, dia mencoba untuk menekan-nekan dada Insomniac berulang kali tetapi juga masihlah gagal. Tangan Red Hood kemudian memeriksa nadi pada bagian leher, denyut nadinya lemah. Dia mengulang dengan memberikan pompa jantung, sayang masih tidak ada reaksi.
"Oh ayolah, ini bukan naskah romansa komedi. Apalagi naskah drama klasik. Tidak mungkin aku harus memberikan napas buatan, iya, kan?" Red Hood berbicara sendiri, mengutuk si gadis yang sepertinya tidak ada cara lain lagi selain diselamatkan dengan cara demikian.
Mungkin ini adalah karma karena dia yang suka sekali membaca novel-novel romansa klasik sehingga hidupnya juga dipenuhi dengan hal-hal klasik. Oh, tapi, Red Hood seketika terpikir oleh ide cemerlang yang membuat cengiran di balik topeng merah itu cukup lebar. Dia melirik terlebih dahulu ke samping, kanan dan kiri. Lantas menoleh ke belakanh dan ke segala sisi. Ia memastikan tidak ada orang di sekitar sana.
Setelah menyadari kesepian di antara mereka, Red Hood menghela napas panjang dan melepaskan topeng merah yang menyelimuti seluruh kepalanya. Dia mengatur pemberian bantuan oksigen yang masih tersisa lalu memasangkan topeng itu pada Insomniac.
Setelahnya, tubuh Insomniac tetap dibaringkan di lantai. Bantuan oksigen dari tudung merah dikombinasikan dengan bantuan pompa jantung. Agaknya Red Hood harus bersyukur dan bernapas lega setelah melihat Insomniac berhasil batuk.
"Ukhuk!" Berulang kali Insomniac terbatuk-batuk, sempat muntah air asin yang membuncah ingin keluar dari mulut.
"Sial! Kau membasahi bagian dalam topengku!" Red Hood berteriak, tetapi sedetik kemudian dia langsung memalingkan muka ketika Insomniac hendak mendongak ke arahnya.
"Eh?" Insomniac hanya bersuara demikian.
"Cepat, kembalikan topengku." Red Hood masih menyembunyikan wajahnya ke arah lain, sedang tangannya terulur ke belakang sambil bergerak-gerak meminta tudungnya dikembalikan.
Insomniac yang baru tersadar kebingungan sebentar. Sampai akhirnya, dia menyengir lebar karena menyadari dirinya sedang menggunakan topeng Red Hood entah bagaimana caranya. Dipandanginya Red Hood dari belakang, tubuh tegap yang sedang bertumpu pada lutut dengan postur gagah itu sedang memunggunginya, rambutnya yang hitam legam dan basah lumayan menarik perhatian.
"Wah wah wah. Ini artinya, aku bisa melihat wajah asli Red Hood, dong?" Insomniac berbicara dengan sedikit godaan.
Bisa Red Hood rasakan jari telunjuk yang kecil itu menoel bagian pinggangnya. Decakan lidah sebal keluar dari mulutnya lagi. "Tidak usah banyak bicara dan kembalikan."
"Tidak mau. Beritahu dulu aku wajahmu baru akan kukembalikan."
"Sialan!"
"Ayolah."
"Tidak."
"Aku tidak akan berbicara pada siapapun, kok. Hanya penasaran dengan kegantenganmu saja."
"Dari mana kau tahu aku tampan?"
"Eh?" Insomniac hanya bersuara begitu lalu terdiam sesaat sebelum melanjutkan, "Karena ... suaramu tampan. Auw!"
Oh, Red Hood mulai ill-feel. Jika digambarkan dengan kaomoji maka bentuk ekspresinya menjadi (=_=) begini sekarang. Spontan Red Hood menoleh, memandang Insomniac dengan wajah datarnya.
"Loh ...."
Red Hood masih memakai topeng cadangan. Ada topeng lain di balik topeng merah. Topeng yang biasa Robin, Nightwing, atau anggota Bat Family yang lainnya pakai. Memakai topeng ganda sepertinya sudah menjadi jalan ninja bagi Red Hood untuk menyembunyikan identitas.
.
.
Senin, 12 Agustus 2024, 19:58 WIB.
A/N : Tripple update, yey! Jempolku lumayan keriting, dan aku lagi laper. So, segini dulu, aku mau pergi mencari makan. Kalau mood, nanti bakalan kulanjut lagi, kalau enggak ya berarti kapan-kapan update nya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top