13 • What's wrong with my sister?
Red Hood yang sudah memperkirakan adanya bom menatap bingung pada gadis di sampingnya. Ucapan terakhirnya barusan cukup mengganggu.
"Apa maksudmu?" Red Hood bertanya, meminta penjelasan.
Detik pada bom sudah menunjukkan angka delapan.
"Ada puluhan anak-anak yang dikurung di dalam sangkar di ruang penyimpanan barang." Penjelasan si gadis sontak membuat mata Red Hood di balik topeng membola.
Tidak. Dia tidak mengetahui tentang adanya anak-anak yang dikurung. Kapal ini hanya berisi sekumpulan penjahat termasuk salah satu anggota The Gotham Syndicate yang akan kembali ke Gotham setelah melarikan diri dari penjara Metropolis. Begitu saja yang dia ketahui. Keluarga Kelelawar juga menyelidiki tentang kasus tersebut dan anggota inti lainnya akan bertemu di tempat lain. Mereka sengaja membocorkan informasi tentang keberadaan kapal bersama satu eksekutif dan digadang-gadang akan dipertemukan dengan kapal rekan di tengah perbatasan perairan.
Red Hood bertugas untuk menangkap kapal palsu tersebut, memberikan informasi pada vigilante lain yang mendapatkan informasi agar terhindar dari jebakan. Tugas Red Hood lainnya adalah menjinakkan bom, karena kamera pengawas perbatasan kota Metropolis sempat menampilkan para penjahat membawa koper. Satelit Batman memastikan isi koper tersebut adalah bom dan tujuan mereka adalah kapal pengangkut barang.
Namun, tidak ada catatan bahwa akan ada anak-anak di dalam kapal. Red Hood menggeretakkan giginya kuat sembari berteriak lantang, "NIGHTQUEEN KEPARAT!"
"APA?" Ana ikut berseru. "Kenapa dengan kakakku?"
"Kakak?" Red Hood bertanya. Tetapi pada detik berikutnya dia berdecak lagi setelah ekor matanya menangkap bom tersebut sudah berada pada detik kelima.
Langkah kaki Red Hood tergesa, melangkah seribu menuju ke lokasi penyimpanan barang yang dia ketahui. Namun, jelas-jelas tidak akan sempat. "SIALAN!"
BOOM!
Bom sudah berada pada angka nol.
Bunyi ledakan memekakkan telinga terdengar, bersamaan dengan kapal utuh yang kini hancur berhamburan, si jago merah mulai memakan kayu-kayu tersebut, tubuh kapal bagian bawah yang terbuat dari besi sampai bengkok, badan kapal yang tak lagi dalam bentuk semula itu miring, jatuh terbalik dan perlahan tenggelam di perairan luas.
Tidak. Red Hood tidak boleh mati. Tidak boleh. Ana tidak mau menyaksikan idolanya itu mengalami kematian untuk yang kedua kali. Dia memeluk Red Hood kuat-kuat, tepat sebelum bom tersebut meledak, menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk menahan daya ledak bom yang menghempaskan mereka cukup jauh. Jam tangan yang dikenakan olehnya secara otomatis memancarkan sinyal bahaya akibat ledakan, lalu dengan pintarnya mengeluarkan shield yang terlihat seperti virtual. Sesungguhnya, jam tangan itu sedang membuat area anti gravitasi di sekitar penggunanya dalam jarak satu meter kubik.
Ana dan Red Hood yang sedang berpelukan berada di dalam jangkauan sistem sehingga mereka yang terpental-pental di dalam kapal yang hancur itu tidak terkena dampak besar akibat ledakan. Meski, guncangan itu akan membuat keduanya tetap merasakan sedikit sakit serta mual.
Keduanya pada akhirnya terlempar ke luar kapal, tubuh keduanya membentur permukaan lautan, jatuh semakin dalam dan tenggelam. Notifikasi bahaya dan situasi darurat kembali muncul pada jam tangan di pergelangan Ana. Tanda bahwa sistem harus melindungi Ana dengan memberikan bantuan pernapasan di dalam air. Namun, ledakan bom rupanya memberikan dampak pada jam tangan canggih tersebut. Sistem pertahanan anti gravitasi menguras energi begitu banyak hingga membuat jam itu berada dalam kondisi baterai lemah. Sistem anti gravitasi juga sudah menghilang.
Suara blub muncul dari mulut Ana berulang kali. Dia tidak bisa berenang, pelukannya pada Red Hood sudah terlepas sehingga ia semakin jauh terkena arus lautan. Dirinya yang mencoba untuk berenang juga malah semakin tenggelam. Dadanya sesak, sakit, air laut yang asin semakin memenuhi mulut dan meluncur begitu saja ketika ia hendak mencoba memberikan permintaan tolong. Kerongkongannya yang sakit akibat tak sengaja menelan air laut membuat dia terbatuk. Sayangnya, semakin dia hendak batuk, semakin banyak pula air asin itu yang masuk melalui hidung dan mulut.
[Pemberitahuan, kadar oksigen semakin menipis. Kadar oksigen semakin menipis]
Tidak berguna. Tanpa diberitahu oleh topeng mata yang memberikan gambaran virtual itu sekali pun, Ana sudah tahu bahwa dia sudah tidak lagi bisa bernapas. Setidaknya di detik-detik sebelum dia kehilangan kesadaran, ia sempat menekan tombol darurat sebagai bentuk permintaan bantuan yang ada di sisi samping topeng matanya. Tombol tersebut terhubung dengan server tempat kostumnya dibuat. Ruang utama atau laboratorium teknologi milik kakak perempuannya.
Di sisi lain, Red Hood cukup merasa heran ketika menyadari dirinya baik-baik saja meski sudah terkena ledakan hebat dari bom berdaya ledak tinggi tersebut. Terlebih lagi, topeng yang menutup seluruh bagian kepalanya itu secara otomatis menyambungkan dengan selang oksigen meski dalam jumlah yang sedikit. Setidaknya itu cukup bagi Red Hood untuk membuatnya tetap bisa bernapas di dalam air dalam hitungan menit.
Gadis yang bersamanya itu, vigilante bernama aneh itu memeluknya, menjadikan tubuhnya sendiri sebagai penahan dan mereka terjun bebas ke lautan. Tidak ada sedikit pun luka di tubuh Red Hood meski benturan pertama tadi cukup membuat dia sakit pinggang sesaat. Namun, tidak ada luka berarti. Yang jelas, teknologi apapun yang digunakan gadis itu cukup canggih hingga membuat kostum gadis itu bisa menahan ledakan sehebat itu.
Red Hood berenang hingga ke permukaan, mengambil napas banyak-banyak saat topengnya setengah dibuka.
"Insomniac!" Red Hood memanggil.
"Insomniac!" Lagi.
Lagi.
Dan lagi.
Panggilan demi panggilan dia tujukan pada si gadis yang sudah menolongnya. Akan tetapi, gadis itu tidak juga muncul ke permukaan. Dia mengaktifkan pemindai infra merah dan segala jenis pemindaian pada topengnya yang masih berfungsi, kembali menyelam dan tidak menemukan tanda-tanda adanya Insomniac di sekitarnya.
.
.
.
Senin, 12 Agustus 2024, 19:30 WIB.
A/N : Kecepatan ngetikku berkurang. Ini karena aku lagi di keramaian plus sambil diajak ngobrol juga sih, sama udah lama banget gak nulis marathon langsung banyak dalam sehari jadi jempol masih perlu membiasakan lagi. Bab ini 1238 kata selesai dalam 26 menit.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top