Juri Kalih
Nasib Buruk
Nilai: 73
Dari judulnya kayak kasih kita perasaan negatif; kayaknya ini cerita yang menyedihkan. Tapi di sisi lain jadi mikir, apa film aslinya punya akhir yang bahagia?
Jujur aku paling benci film yang menguras emosi kayak gini. Pasti aku nangis.
Ngomongin cerita ini, aku rasa ga ada typo-nya; rapi. Tapi, untuk mendeskripsikan suatu adegan, buatku kurang jelas, namun di adegan yang menurutku kurang penting malah dijelaskan agak bertele-tele, padahal bisa diperingkas; misal adegan Saroo mandi dan makan.
Aku kurang paham apa amanat dari cerita ini. Tapi nasib memang terlalu aneh dan random; sering kali memberikan kejutan.
Mungkin aku kasih saran, bisa diperdetail suasana dan latar tempat supaya terlihat lebih nyata.
Aku ga akan berkomentar apa ini cerita yang bagus atau buruk, Cuma rasanya benar-benar menyedihkan.
--
Rahasia Siapa yang Tahu
Nilai: 75
Cerita ini mengambil sudut pandang orang pertama; si aku, jadi aku pribadi mengira-ngira siapa si “aku” ini. Sampai akhir, clue yang ada hanya mereka satu sekolah, dan dia seorang perempuan.
Bagaimana bentuk fisik, keluarga atau namanya tidak pernah disebutkan. Apa dia ada di film? Atau si “aku” adalah karangan penulis alih-alih memilih salah satu pemeran sampingan si film?
Aku suka ide tentang bagaimana kalau identitas Spiderman terungkap alih-alih tetap terjaga dengan baik sampai akhir cerita seperti di dalam film. Tapi ada banyak pertanyaan di sini, kenapa si aku mendadak hilang ingatan? Apakah hal itu juga terjadi pada semua orang? Bagaimana itu bisa terjadi? Aku ga bisa dikatakan sebagai plot hole, tapi untuk akhir yang menggantung terasa terlalu banyak yang belum terjawab.
Tapi untuk kerapian, diksi dan penggambaran latarnya aku suka. Secara garis besar dari pengemasannya ini bukan cerita yang buruk, cuma sepertinya dari ide dasarnya sendiri belum matang.
--
Dayung Tak Berkayuh
Nilai: 90
Udahlah. Ga usah dikomenin cerita ini. Terlalu bagus. Aku suka banget diksinya. Aku yang rasanya udah lama banget ga nulis pas baca cerita ini jiwaku yang terridur kembali terpanggil. Ada dorongan menulis lagi, meski dunia sepertinya ga terlalu mendukung.
Dari latar, konflik, diksi, semuanya aku suka. Aku bahkan bisa merasakan perasaan Srinti dan Sakarya, meski ga terlalu memahami kenapa mereka akhirnya memilih tidak bersama.
Jujur, perasaanku diobok-obok.
Btw, ini amanatnya apa? Aku ga paham. Mengnangis.
--
Insiden Futon
Nilai : 80
Ini cerita agak mesum yang menyerempet komedi. Meski agaknya juga kurang tepat dimasukkan salam genre komedi romansa.
Aku suka penggambaran di cerita ini; jelas dan ga bertele-tele. Adegannya juga agak lucu. Meski rasanya malu juga dan sempat berpikir, ga mungkin kan ini jadi cerita mesum beneran? Dan ternyata memang emang ga.
Komedinya dapet. Cukup menghibur dan diletakkan pada adegan-adegan yang tepat. Meskipun aku agak berpikir bagaimana fisik setiap karakter di sini karena aku ga pernah nonton film ini, dan itu justru membangkitkan rasa penasaranku; kayaknya sih film ini menarik dan lucu.
Satu-satunya amanat yang terpikirkan olehku cuma, kadang mertua lebih mengerikan dari monster.
Oh ya, aku berpikir, apa Darkness itu bersaudara dengan Megumi karena punya orang tua yang sama?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top