00

•••

Sudah dua tahun berlalu semenjak kematian ayah hwang yeji sekaligus suami dari hwang yujin, yaitu hwang in yeop. Namun nyatanya peristiwa itu masih menyisakan kepedihan yang mendalam dihati sepasang ibu dan anak tersebut.

Hwang in yeop, sang kepala keluarga yang meninggal akibat serangan jatung itu dulunya merupakan menteri keuangan di korea selatan sekaligus pemilik salah satu rumah makan terkenal di kota jeonju. Namun sayang, sebelum masa jabatannya habis tuhan telah menjemputnya.

Setelah kematian sang kepala keluarga, yeji dan ibunya tinggal berdua di dalam rumah berlantai dua yang telah ditempati mereka sejak yujin dan in yeop menikah 19 tahun silam. Rumah yang cukup besar  untuk ditempati dua orang wanita tanpa adanya seorang lelaki sebagai pelindung didalamnya. Namun yeji dan yujin dapat bertahan selama dua tahun ini walaupun terkadang yeji merindukan kehadiran sosok ayah dalam kesehariannya.

Di waktu yang bersamaan, kini yujin tengah dekat dengan seorang pemuda yang diketahui bernama choi yeonjun, seorang advokat (pengacara) muda yang akhir-akhir ini sering mampir ke restorannya untuk sekedar berbincang dengan sang pemilik restoran.

Yujin telah mengenal sosok yeonjun sejak lama, tak aneh karena ayah yeonjun merupakan teman dekat in yeop sewaktu masih hidup dahulu. Mereka juga sama-sama menekuni pekerjaan dibidang politik.

Mungkin agak sedikit tak wajar jika di katakan bahwa yujin dan yeonjun menjalin hubungan yang melibatkan perasaan, mengingat umur mereka terpaut 18 tahun. Namun begitulah realitanya, cinta benar-benar tak memandang apapun.

Mereka berdua terus menjalin hubungan, meskipun yeji tak pernah merestui hubungan tak wajar itu. Berulang kali dia menasihati ibunya agar tidak menjalin hubungan dengan pemuda kemarin sore yang bahkan usianya hanya selisih 2 tahun dengan yeji.

Namun yujin telah dibutakan oleh cinta, begitu pula dengan yeonjun, meski sering mendapat perlakuan buruk dari yeji, dia tak gentar sedikitpun untuk menelisik lebih jauh kedalam kehidupan keluarga hwang yang tak utuh itu.

Kelakuan buruk yeji pada yeonjun bukanlah tanpa sebab, dia khawatir yeonjun mendekati ibunya hanya untuk mengambil sebagian besar harta yujin. Meskipun sebenarnya itu mustahil karena yeonjun sendiri pun terlahir dari keluarga yang serba kecukupan. Tapi tetap saja yeji tak enak hati menerima kehadiran yeonjun yang kian lama semakin dekat dengan sang ibu.

Toh yeji pikir yeonjun bisa saja mendapat gadis muda yang cantik, tapi mengapa dia memilih ibunya yang jelas-jelas seorang janda beranak 1?

Yeji benar-benar tak habis pikir.

Sampai pada puncaknya, kedua sejoli yang terpaut umur belasan tahun itu memutuskan untuk menikah. Itu membuat geger banyak orang, bahkan teman sekolah yeji pun ikut membicarakannya. Itu amat sangat membuat perasaan yeji tak karuan. Kesal, malu, sedih, kecewa bercampur menjadi satu. Hingga pada hari pernikahan yujin dan yeonjun, yeji memilih untuk kabur dari rumah dan menginap di rumah salah satu teman karibnya.

Pernikahan tanpa restunya itu membuat hari-hari yang yeji lalui begitu sulit. Kehidupan yeji yang semula menyenangkan kini berubah hanya karena kehadiran seseorang di dalam kehidupan keluarganya.

Hanya ada bentakan, bantahan, dan amukan yang yeji utarakan pada ayah tirinya. Meski terkadang dia mendapat nasihat dari sang ibu agar berusaha menerima kehadiran yeonjun sebagai pengganti ayahnya, namun yeji tak peduli, sama bodoh dengan semuanya.

•••

"choi yeji masih adakah tenagamu untuk membentakku kesekian kalinya hari ini, hm?"

"jangan pernah panggil aku dengan nama itu! aku tak sudi mengganti marga kebanggaanku dengan margamu, choi yeonjun!"

"dan rupanya kau juga masih berani memanggilku dengan namaku anak manis."

"tentu saja, memangnya kau siapa? cih."

"call me daddy sweetie. I'm your dad."

"tf, in your dream, jerk!"

•••

Next?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top