Satu Bahtera
Dulu kita berada dalam satu bahtera
Mendayung menuju pulau yang sama
Acapkali badai menerpa, tak menggetarkan kokohnya basirah
Terkadang buta arah di hamparan samudera
Bagai permata biru dipantulkan nabastala
Tatkala jangka tertancap di pesisir pantai
Kita tersadar...
Pulau yang kita tuju berbeda
Lantas dengan hati yang masygul kita mendayung bertolak arah
Sendiri mendayung sadrah
Tanpa menoleh ke belakang
Naif tak mengharap satu titik pertemuan
-karsalara
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top