PROLOG
Haha pintar sekali cara mereka.
Oke gue akui kalau gue emang begok. Gue terlalu percaya dengan mereka. Gue selalu menyerahkan semuanya pada sekretaris keparat itu. Gue nyesal Tuhan. Kenapa gue nggak pernah sadar kalau mereka cuma manfaatin gue?
Dan sekarang, karena kebodohan gue juga. Gue berhasil kena rangkap mereka. Gue berhasil dijebak. Sehingga akhirnya semua sekarang mendadak gelap. Ya karena kecelakaan naas itu gue kehilangan semuanya sekarang.
Sekretaris yang bergelar sebagai cewek gue udah ngerjain gue. Mereka tega hancurin gue sampai berkeping-keping kayak gini. Biadab lo, Prita! Gue nyesal pacaran sama lo! Gue nyesal banget percaya sama lo!
Pasti sekarang lo dan saudara-saudara gue sedang tertawa puas menyaksikan keadaan gue. Sosok gue sebagai salah satu pria muda terkaya di Indonesia udah lenyap dari publik. Sosok gue sebagai pria tertampan, pria termodis, pria terbaik, telah lenyap dari hadapan kalian semua.
Ini karena kecelakaan itu. Ya Tuhan ....
Ya warna-warni dunia itu telah hilang sekarang karena yang gue lihat hanyalah kegelapan. Bayangkan semuanya hitam sekarang di mata gue. Gue nggak bisa lihat apa-apa lagi. Tahu kan maksud gue? Gue buta!
Bukan hanya buta. Kaki gue juga belum mampu bergerak lagi. Kaki gue masih mati rasa. Bayangin, gue yang dulu begitu bebas sekarang harus terkurung di mansion ini. Sendirian. Gelap. Gue pun berpikir. percuma uang gue banyak, jika malah keadaan seperti ini yang harus gue hadapi. Gue nggak bisa menikmatinya.
Apakah ini hukuman yang kau berikan Tuhan??
Dua tahun gue lalui dengan pengobatan, tapi tetap aja nggak ada perubahan. Berulang kali gue cari pendonor mata, tapi itu nggak semudah yang gue pikir. Mata bukanlah benda yang mudah untuk dibeli dan mudah untuk direlakan.
Dua tahun pula gue terus berkurung diri di mansion ini. Yang gue dengar hanyalah suara Bunda, Ayah, pelayan-pelayan gue, dan Jorda yang merupakan sahabat terbaik gue yang juga bertugas sebagai dokter pribadi sekaligus satu-satunya orang kepercayaan gue saat ini.
Kenapa gue nggak keluar dari mansion ini? Jawabannya karena gue malu. Gue takut kalau harus menunjukkan sosok Adtirga Zafrino Rabatik berusia 28 tahun adalah seorang pria yang kini buta dan lumpuh. Gue takut akan mulut-mulut sampah yang akan menghina gue. Dan apalah yang bisa dilakukan oleh seorang presdir yang buta dan lumpuh terhadap perusahaannya kayak gue?
Pasti mereka semua akan semakin menghina gue. Semakin rendahin gue. Gue nggak siap. Menyembuhkan mental tidak semudah itu. Kadang di kala stres gue lagi akut, gue berdoa. Kenapa gue nggak mati aja pada kecelakaan itu? Kenapa gue masih diberi kesempatan untuk hidup? Apakah ini hukuman Tuhan sama gue?
Argh! Gue lempar semua barang yang berada di sekitar gue. Bodo amatlah.
Tolong gue. Gue mohon siapapun itu. Kasih gue mata. Biarin gue melihat lagi. Kalau bisa berikan gue kaki juga. Meskipun itu mustahil, tapi tidak ada salahnya kan gue berdoa dan memohon?
Ya meskipun gue nggak tahu. Mantan pria yang dulunya suka bermain dengan para wanita dan mempunyai perilaku kasar pada siapapun akan dikabulkan doanya oleh Tuhan ....
——
Note : iseng aja sih muehehee kalau ada yang mau lanjut ehm mgkn update abis He's not NORMAL! tamat wkwkw
Karena sebenarnya ini lanjutan dari Kata Mereka dan He's not NORMAL!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top