021

nobody

" ini dia pesanan yang tuanku pinta sebentar tadi " dayang istana melangkah masuk ke dalam kamar nara sambil membawa dulang berisi dua gelas emas air jus .

bersinar - sinar kedua mata nara memerhatikan gelas tersebut . siyes ah minum guna gelas emas ? ni kalau gadai ni , confirm kaya !

" gomawo " permaisuri lee mencapai dulang yang belum sempat dayang istana letakkan di atas meja bersebelahan katil .

" tuanku , patik perlu patuhi etika penyediaan makanan dan minuman kepada keluarga diraja dengan bertatatertib -- "

" itu untuk raja lee dan keluarga diraja lain sahaja . untuk beta , tidak perlu tatatertib khas sebegini " permaisuri lee tersenyum manis . dayang istana itu menganggukkan kepalanya dengan wajah yang sedikit kekok lalu meminta diri untuk keluar .

walaupun dirinya menyandang gelaran sebagai permaisuri kerajaan tapi sifat merendah diri tetap tersemat dan tidak pernah luntur dalam kamus hidup permaisuri lee .

" ini untuk anakanda " sang permaisuri menghulurkan gelas buat nara . huluran tersebut disambut mesra .

" gomawo , bonda "

" cheonma "

kedua - dua wanita itu pun menikmati minuman yang dihidangkan . atau lebih tepatnya , mereka kini sedang menikmati jus oren yang lazat dan menyelerakan .

" anakanda nak bonda sambung cerita kehidupan bonda tadi tak ? "

soalan daripada permaisuri lee menarik perhatian nara yang sedang asyik menikmati jus miliknya . sedap tak terkata !

" NAK ! NAK ! "

permaisuri lee pun meletakkan gelasnya di atas meja dan penceritaannya yang tertangguh sebentar tadi pun bersambung semula ...

sesampainya jiwon di gerbang pintu istana untuk menghantar gaun milik ara , dia pun bertemu dengan raja lee yang pada ketika itu ingin mencemar duli di perkampungan rakyatnya .

" izinkan patik bertanya , di manakah keberadaan permaisuri tuanku ? " itulah ucapan pertama yang dipertuturkan oleh jiwon ketika kali pertama pertemuan mereka berdua .

" maaf , beta tidak punya permaisuri . tapi kalau kamu ingin menjadi permaisuri , tidak menjadi sebuah masalah bukan ? "

dengar saja balasan dari raja lee itu , jiwon hampir terkena heart attack . adakah raja lee sedang berpikapelain dengannya ?

" ibu .. inikah raja ? " ujar taeyong yang pada ketika itu baru berusia 6 tahun sambil menarik lembut gaun ibunya .

" kamu isteri orang ? " raja lee menyoal bersama kerutan di dahi . niat di hati mahu tackle wanita di hadapannya . risau pula wanita yang cuba dipikatnya ini adalah bini orang . naya nanti .

" tidaklah . patik seorang balu . ini anak patik . taeyong - ah , tunduk hormat untuk raja "

seperti apa yang dipinta sang ibu , taeyong pun menunduk hormat di hadapan raja itu .

raja lee tersenyum manis ke arah si kecil itu . sudah beberapa tahun dia tidak melihat anak kecil . kali terakhir adalah ketika dia dengan kejamnya menghalau ara dan anaknya dari istana sepertinya ara itu sudah membuat sebuah kesilapan yang begitu besar .

' itu bukan anak beta ' bisiknya di dalam hati . setiap hari sang raja akan memerhatikan pantulan wajah di cermin . kacak , memang kacak . tapi kenapa anak rupa macam --

berbalik pada first meet , jiwon pun mengambil keputusan untuk balik ke rumah . gaun yang sepatutnya menjadi hadiah untuk anak ara disimpan di dalam almarinya rumahnya .

beberapa hari kemudian , datangnya beberapa orang pengawal istana ke rumah jiwon untuk menghantar khabar bahawa raja lee berkenan terhadapnya . wanita itu tidak mampu membantah . sebagai rakyat , dia perlu menurut apa saja permintaan raja asalkan tidak memudaratkan sesiapa .

maka , berlangsunglah perkahwinan secara kecil - kecilan antara song jiwon dan raja lee . jiwon tidak lagi menjahit pakaian kerana sudah ada dayang - dayang istana yang menjahitkan pakaian untuknya . dia dan anaknya juga sedikit sebanyak sudah mahir dalam bahasa istana .

dan ketika mana pengawal istana yang dilantik menjadi spy untuk mencari keberadaan ara memberikan khabar berita tentang wanita itu , jiwon hampir saja luruh jantung .

" park ara sudah lama meninggal dunia , tuanku . lebih kurang 4 tahun yang lalu . hanya tinggal anaknya saja di istana lama "

setiap kali jiwon ingin bertandang ke istana lama untuk bertemu dengan anak ara iaitu nara , pasti ada saja rintangannya . pelbagai alasan diberi , namun raja lee tetap tidak perkenankan .

" bonda bersyukur sangat sebab putera taeyong bawa puteri nara ke mari . macam tahu - tahu saja yang bonda teringin bersua muka dengan kamu "

" bersua muka ? bonda nampak ke muka ni ? " soal nara sedikit panik sambil menghalakan jari telunjuk ke topengnya .

" eh bukan ! maksud bonda , bonda gembira jumpa anakanda . tapi bonda tertanya juga , kenapa anakanda pakai topeng tu ? "

nara menggeleng laju lalu menundukkan kepala . apa saja soalan mahupun pernyataan yang melibatkan topeng dan wajahnya , dia akan jadi sensitif . sedangkan dirinya sendiri trauma tengok muka yang serupa batang paip pecah .

" tidak mengapa kalau anakanda tidak mahu berkongsi cerita dengan bonda " ujar permaisuri lee , membuatkan nara berasa serba salah .

permaisuri lee bangkit dari duduknya . rambut hitam nara diusapnya lembut bersama senyuman yang masih tidak lekang di bibir .

" esok malam tari menari untuk kerabat diraja . kamu datang ya ? bonda ingin perkenalkan kamu dengan keluarga diraja yang lain . tentang ayahanda , biar bonda saja yang uruskan "

setelah itu , permaisuri lee pun berangkat keluar dari bilik tersebut . hati nara sedikit sebanyak tersentuh dengan kesantunan si permaisuri .

menurut penceritaan yang didengari sebentar tadi , barulah dia faham bagaimana storyline di dalam dunia fantasi yang dia terperangkap kini .

sampai sekarang dia masih terfikir mengapa dia yang dijadikan watak dalam kisah yang boleh dikatakan agak sadis buatnya .

" apalah yang tengah berlaku kat dunia real aku ek ? harap - harap followers ig aku tak berkurang la " keluh sang puteri . dia lantas membaringkan dirinya di atas katil dan terlelap ia di sana .

-

aku harap korang faham la cerita si jiwon a.k.a permaisuri lee tu . aku pun dah pening dah acaner nak explain HAHAHA .

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top