017
nara
taeyong menceritakan dari a - z cemana dia boleh tau yang aku ni adik dia . aku malas nak sebut nama dia putera taeyong so aku panggil taeyong ajelah . jimat sikit words .
" jadi , nara ni adik tuanku ? " taehyung menyoal . eh dia ni . dah terang lagikan bersuluh taeyong cakap aku adik dia . nak aku suluh mentol kat muka tu dulu ke baru nak percaya ?
" nae . adik tiri . ayahanda puteri nara kahwin dengan bonda beta waktu beta 6 tahun . beta tau hal ni pun dari seorang nenek . tu sebab beta datang sini , nak bawa adinda beta pulang ke istana "
usai taeyong menghabiskan kata - katanya , aku dan taehyung pun saling berpandangan .
" saya -- eh dinda kena pulang ke istana dengan kanda ? " untuk kali tah ke berapa aku tersasul lagi . aku kekok doh guna dinda - kanda ni . panggilan macam suami isteri padahal adik - beradik .
taeyong mengangguk . aku mengetap bibir . taehyung pula langsung tak bersuara .
patut ke aku ikut taeyong balik ? tak salah kan aku ikut sebab dia kan abang aku even bukan abang sebenar ? tapi taehyung macamana ? aku dah takkan jumpa taehyung lagi ke lepasni ?
" kenapa ni ? dinda taknak ikut kanda balik ? jangan risau . kalau ada yang tegur topeng dinda masa kat istana nanti , kanda akan tolong nae ? "
aku mengeluh berat seraya muka kacak taehyung itu ku tatap .
taehyung , tolonglah aku . cakaplah kat taeyong yang kau taknak aku pergi . ala - ala k - drama gitew . nanti kau juga yang sunyi kalau aku takde en ~
" nara , saya tau saya hensem tapi janganlah tenung lama - lama . nanti lambat pula awak nak balik istana "
lidah aku terkelu . dia tak boleh baca ke air muka aku ni yang aku taknak pergi huh ? ke dia memang tak kesah langsung ?
" dinda , pergilah persiapkan barang . kita akan berangkat ke istana sekejap lagi " ujar taeyong . aku mengangguk lemah . sian pula dia susah payah datang istana ni kan jadi aku kena akur jelah .
-
nobody
" selamat jalan , tuanku ! mesti halmeoni park gembira dengar berita ini hiks " dayang istana melambaikan sapu tangannya sebagai tanda selamat tinggal buat nara .
di sisi kiri dan kanan dayang istana itu , terdapat dua ketul manusia yang sedang berdiri di sampingnya . taehyung dan juga chef istana .
walaupun peristiwa di chap 4 sudah berlalu , tapi taehyung dan chef itu masih lagi tidak berpuas hati sesama sendiri . oleh itu , mereka langsung tidak bertegur sapa ketika ini .
" terpaksalah patik berhenti jadi tukang masak kat sini . kan dua orang yang bukan mahram takleh duduk sebumbung ~ "
lengan chef dipukul manja oleh dayang istana . wanita itu tersengih malu . putera taeyong dan nara yang berada di hadapan mereka sudahpun memandang jijik terhadap dua orang tua tu .
taehyung ? dia buat - buat tak nampak je .
" ehehehehem ! dinda , dah siap dah ? " sengaja putera taeyong menjadi spoiler dalam drama murahan tibitiga itu . nara tergelak kecil seraya menganggukkan kepala .
" dah ! " kata nara walaupun sebenarnya dia takde pun persiapkan apa - apa .
taeyong memandang adiknya hairan . biar betul dah siap ? tengok tangan tu kosong je tak bawa pape .
putera itu ingin menyoal mengapa nara hanya membawa diri sahaja tapi bila difikirkan balik yang gadis itu tinggal di istana serba usang itu , terbatal niatnya untuk bertanya .
mungkin hidup nara di istana usang itu tak macam anak raja . tiada pakaian , tiada kemudahan -- sang putera faham akan kesusahan hidup si adik .
" semua dah siap kan ? jom kita gerak . HORSEOK ! MARI SINI KUDA KESAYANGAN BETA ! "
horseok yang sedang menjamah rumput itu pun berjalan menuju ke arah taeyong apabila namanya diseru oleh sang putera . sampai saja di sebelah putera itu , bulu putihnya dibelai lembut .
taeyong kemudian menghulurkan tangan kanannya kepada nara , ingin memimpin gadis itu untuk naik ke belakang horseok . nara sekadar menurut . abang sendiri kot . buat pe nak takot kan ?
bila dah naik atas horseok , nara jadi gelabah . ini first time dia naik kuda . dah la tinggi semacam sampaikan dia pun gayat .
" tinggi la -- ARGHH ! "
" YAH DINDA ! DUDUK BETUL - BETUL ! "
chef , dayang istana dan taehyung sekadar memerhatikan sahaja gelagat kedua adik - beradik itu . taehyung mengemamkam bibirnya . dia dilanda sebuah perasaan ,
cemburu .
dia cemburu dengan putera taeyong . bila dibandingkan putera itu dengan dirinya yang begitu kekampungan , mulalah dia diserang low self - esteem .
bukan itu sahaja , dia juga cemburu bila taeyong begitu rapat dengan nara . entah kenapa dia perlu cemburu sedangkan taeyong dan nara itu adik - beradik .
" beta ucapkan ribuan terima kasih sebab dah jagakan adinda beta . kami pergi dulu " taeyong menunduk hormat . setelah itu , dia lantas menaiki horseok dan duduk di depan nara .
belakang badan horseok ditepuk dan kuda itu pun dengan lincahnya berlari meninggalkan perkarangan istana lama itu . nara memeluk erat pinggang abangnya kerana takut terjelepok di atas tanah .
taehyung mengeluh . anak matanya masih kekal menghantar pandangan ke arah kedua beradik yang sudah semakin menjauh itu .
-
alololo sendu je hidup taehyung nih . takde yang nak bagi dia lolipop ke ? cian die ~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top