006

nobody

lepas dah menjamu selera , nara pun keluar semula dari biliknya . dia duduk bersila di atas tanah . jari - jemarinya mengusik kelopak bunga smeraldo yang berada di hadapannya .

lama gadis itu merenung bunga yang diusiknya sehingga dia tidak sedar setitik air matanya jatuh dari tubir mata . bunga - bunga ni mengingatkan dia pada bunga - bunga milik sang ibu yang ditanam di depan rumah . dan ya , sekarang dia rindukan ibunya .

" nara nak balik .. ma , carilah nara kat sini .. nara janji nara pergi sekolah awal .. nara takkan susahkan mama bangunkan nara lagi .. hiks .. "

nara menyeka air mata yang semakin menderas . hingus yang meleleh turut dilap dengan hujung lengan gaunnya .

angin yang sedikit kuat meniup helaian kertas buku yang terletak di samping nara sehingga halaman buku tersebut berpindah . perasan akan itu , nara menoleh ke arah halaman buku tersebut .

" tanaman kacuk ? " nara membaca tajuk yang terpampang pada halaman yang dilihatnya . gambar bunga - bunga kacuk yang tidak pernah sesekali dilihat oleh mata kasar gadis itu menarik minatnya .

gambar bungaan kacuk di dalam buku serta bunga smeraldo di hadapannya dipandang silih berganti . dan ting ! secara tiba - tiba sebuah idea yang tah bernas ke tak muncul dalam akalnya .

penerangan tentang kaedah bunga kacuk dibaca dengan penuh khusyuk . selesai membaca , nara bangkit dari duduknya . sempat dia membersihkan debu tanah pada bahagian punggungnya . dia kemudian bergegas mematahkan keratan dahan bunga smeraldo berwarna biru di hadapannya dengan tangan .

erm pernah dengar tentang kaedah tut ? kaedah itulah yang si nara nak guna untuk tumbuhkan smeraldo versi kacuk .

tapi satu je masalahnya sekarang ,

mana nak cari plastik ?

nara mengurut dagunya acah berfikir sesuatu . plastik , plastik , mana nak cari plastik ~

" nah plastik "

nara yang tengah toleh kiri kanan cari plastik mengukir senyuman apabila seseorang menghulurkan plastik padanya . tanpa memandang si pemberi , plastik tersebut dicapai laju .

" terima kaaaa -- sih ? "

mulut nara ternganga apabila dia mengangkat wajahnya memandang ke arah seorang wanita bertopeng setelah plastik diambil .

wanita itu mengangguk . mata nara tidak berkelip seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya . mengapa wanita itu bertopeng ? mereka senasib ke ?

" ergh -- unnie ! tunggu ! "

wanita yang baru sahaja ingin melangkah pergi lantas menoleh semula ke arah nara . aish apa lagi ni ?

" asal unnie pakai topeng sama macam nara ? manalah tau kita ni senasib kan . boleh kita sendu bersama -- "

" saya takde masa nak bersendu bagai . and lagi satu , jangan panggil saya unnie sebab saya lagi muda . adios "

nara terkejut melihat wanita itu secara tiba - tiba lesap dari pandangan . pelik bin ajaib ?

gadis muda itu kembali menyambung aktivitinya yang tergendala .

" eh jap ... kenapa aku tak minta tolong dia hantarkan aku balik tadi ?! AH PABOOOO "

nara mengetuk kepalanya berkali - kali . betapa bengapnya dia ini .

-

di malam yang hening ditemani hujan lebat . hati taehyung tiba - tiba sahaja dilanda keresahan sehinggakan dia tidak boleh untuk tidur tapi tidak tahu puncanya kenapa .

" yah mata ... pat la tidoo . aku ngantuk nii " taehyung cuba mengabaikan hatinya yang resah . bantal dipeluk erat .

udara sejuk menyapa kulit . bunyi titisan air hujan jatuh ke bumi menjadi muzik di malam hari . selalunya kalau hujan waktu malam , orang lagi suka tidur .

tapi kalini tidak bagi taehyung .

puas dia tukar - tukar posisi , kejap mengiring ke kiri , kejap mengiring ke kanan semata - mata ingin memaksa dirinya untuk tidur . dia sendiri bingung kenapa dia tak dapat tidur .

jejaka itu pun bangkit dari katil . mungkin dia kena jamah makanan dulu kot supaya dia dapat tidur dengan aman .

lalu taehyung mengatur langkahnya menuju ke dapur . dan tika dia melepasi bilik sang ibu , dia terdengar sebuah tangisan .

" tsk tsk ... "

makin menjadi - jadi keresahan di hati taehyung . sape pula yang menangis malam - malam macamni ? buat merinding bulu roma je .

perlahan - lahan taehyung memulas tombol pintu bilik itu . kakinya dijejakkan masuk ke dalam bilik si ibu .

alangkah terkejutnya dia apabila tangisan itu rupanya berasal daripada ibunya sendiri . menyedari kehadiran taehyung , cepat - cepat sang ibu mengelap air matanya guna selimut .

" omma ? omma nangis sebab tu ke ? " taehyung menyoal . jari telunjuk dihalakan pada bingkai gambar di tangan ibunya .

wanita itu pantas menggeleng . lantas bingkai gambar yang menunjukkan sebuah keluarga kecil yang terdiri daripada taehyung ketika usianya masih kanak - kanak serta ibu bapanya diletakkan semula di atas meja .

" omma . jangan tipu tae . tae tau omma rindu appa . tae pun rindu . tapi appa tak rindu pun kita -- "

" omma tak cakap pun omma rindu appa "

nada suara si ibu yang agak tersekat - sekat itu membuatkan taehyung terkedu seketika .

" habistu kenapa omma nangis tengok gambar tu ? "

" omma tengok gambar kamu masih kecik ha . rindu pula nak dukung kamu ni . sekarang budak ni dah tua bangka dah , omma pun tak larat nak angkat " sang ibu tergelak kecil . keresahan di hati taehyung serba sedikit berkurangan melihat gelak tawa wanita kesayangannya .

" omma nak dukung tae ? nah , dukunglah ! "

taehyung depakan kedua tangannya . senyuman petak miliknya jelas kelihatan di bawah cahaya bulan yang datang dari tingkap . wanita tua itu hanya menggeleng . ada - ada saja budak sekor ni .

" mengada betul budak ni . pegi tido cepat ! "

" orait captain ! "

bagaikan budak kecil yang comel , taehyung berlari semula menuju ke biliknya . hampir saja air mata si ibu itu jatuh sekali lagi melihat gelagat anak tunggalnya .

perangai macam budak - budak tadika tapi umur dah 20 - an . itulah kim taehyung .

tanpa sedar , senyuman kecil terukir di bibir wanita itu .

" aku teringin nak tengok anak aku kecik balik . comel je "

-

siapakah wanita bertopeng yang bagi plastik kat nara ? ha teka teka . sape dapat jawab , dapat kasih sayang abe tae HAHAHA .

anyway , petang ni aku update lagi satu chap . so harini aku double update uwuuuu XD

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top