25

" Bos, boleh saya nak tanya sesuatu? "

" Boleh, pasal apa? Projek yang mana? "

" Bukan pasal kerja... " Soobin menjawab gugup sambil memandang wajah Seungcheol yang mengangkat kening.

"Habis tu?"

" Pasal Jaehee, dia okay ke bos? Takde apa ii kan jadi dekat dia? "

Seugcheol blank kejap sebelum kembali tersenyum lebar.

" Dia okay je. Takde apa ii yang serius. Cuma doktor cakap dia stress sikit " Soobin menghela nafas lega.

" Thanks bos sebab hantarkan Jaehee dekat hospital " Soobin tersenyum sambil menunduk hormat. Entah apa akan jadi dekat chingu dia kalau Seungcheol tak ada semalam.

" No hal lah. Lagipun saya memang patut buat macam tu dekat yeoja yang saya cinta "

" Apa bos cakap? " mata Soobin membulat.

" Oh man...terlepas la pulak " Seungcheol tersenyum gugup sebelum memandang Soobin yang turut memandangnya dengan muka terkejut.

" Bos... "

" Soobin... "

Mereka membuat eye contact sekejap sebelum sama ii ketawa kuat.

" Yah kenapa awak ketawa? " Seungcheol menyoal dengan sisa tawanya.

" Bos ketawa, saya pun follow lah "

" Bertuah punya secretary! "

" HAHAHAHAHA "

Soobin menepuk nepuk pipinya dan mula berkelakuan formal.

" Baiklah bos, ada apa ii lagi? " ucapnya dengan nada biasa.

" Tak ada. Awak boleh balik ke tempat awak " balas Seungcheol dengan wajah acah seriusnya.

" Baik bos "

Soobin mula berjalan ke pintu pejabat Seungcheol sebelum namja yang memakai kemeja hitam yang dilipat lengannya ke siku itu kembali memanggilnya.

" Soobin-ssi! "

" Ye bos? "

" Meeting tu habis pukul berapa? "

" Pukul 1 petang, tepat waktu rehat "

Seungcheol kelihatan berfikir sebentar sebelum dia memandang Soobin dengan senyum kecilnya.

" Habis meeting nanti, kita lawat Jaehee. Jangan lupa ajak San dengan anak buah dia sekali "

" Jinjja? "

Seungcheol mengangguk sambil ketawa. Kelakar pulak dia tengok reaksi Soobin.

" Tapi kan bos, saya rasa... "

" Rasa apa? "

" Cinta bos tak bertepuk sebelah tangan "

" APA? "

-----

" Bosannya... " Jaehee mengeluh.Dia memandang ke luar tingkap, melihat suasana luar.

" Aku rindu-

Bam!

Brak!

" YAH KIM JAEHEE AKU RINDU KAU "

" Kenap-

" Yah! Mati lah kawan aku nanti! " Lucas menyenggol lengan Arin yang memeluk kejap batang tubuh Jaehee.

" Mian! Aku teruja jumpa kau! " Arin melepaskan pelukan dan memberi ruang pada Jaehee yang terbatuk batuk mencari oksigen.

" Kau bertiga ponteng kerja ke? " mata Jaehee membulat apabila menyedari rakannya itu datang dengan baju kerja masing ii.

" Yup! Tadi aku terjun dari tingkap pejabat. Pastu dua ketul ni follow-auch! Sakit hanet! " Changbin mengusap kepalanya yang dipukul oleh Arin.

" Bro, tabah sila " Lucas senyum mengejek.

" Huhuw "

" Tak, serius sekarang ni korang lari dari pejabat ke? "

" Nak cakap bodoh kan kawan, wei ni masa rehat laa "

" Ouh "

" Jae, kau okay kan? Takde sakit mana ii? " Changbin menyoal.

" Takde "

" Bagus, selamat duit aku.cKalau kau sakit aku ingat nak belanja limau mandarin satu kotak "

" Limau je?cKedekut! "

Klek!

Sekali lagi pintu wad dibuka dan terpacullah wajah Soobin, Seungcheol dan San.

" Jaehee-ah! Neo gwaenchana? " Soobin terus meluru ke arah Jaehee dan menilik wajah chingu nya itu.

" Saya okay, takde apa ii pun "

" Fuhh nasib baik. Saya bimbang gila sebab chingu saya tiba ii pengsan "

" Ish takde apalah " Jaehee hanya tersenyum melihat muka bimbang Soobin.

" Sorry tau San, sebab saya jamuan tu cancelled " matanya beralih pada San yang berdiri sebelah Seungcheol.

" Eh bukan salah awak pun, lagipun-

" Awak dah makin sihat Jaehee? Lena tak tidur semalam? Service kat sini okay? Selesa tak? " Seungcheol tiba ii memotong percakapan San.

" O-okay... terima kasih tolong saya! " Jaehee yang duduk bersila di atas katil wad menunduk sambil tersenyum gugup. Mukanya tiba ii memerah.

Soobin dan Lucas dah start membawang. San dan Changbin main isyarat mata sementara Arin smirk pandang Jaehee dengan Seungcheol.

" Ha apa apa? Membawang la tu!" Seungcheol menyergah mereka membuatkan telinga San pekak sekejap.

" T-takde! "

" Tipu! "

" Bos! Tak baik menjerit! "

" Kau pun sama lah Lucas! "

" Eh ape ni San? Backup lah aku! "

" Padan mu-

" Kau diam Changbin. Aku cekik kang! "

Jaehee tersenyum memerhati gelagat rakan rakannya. Tak pernah tak bising. Matanya tiba ii berlaga dengan pandangan mata Seungcheol yang turut tersenyum.

" N.A.D.O.S.A.R.A.N.G.H.A.E. " Seungcheol membuat gerak mulutnya sambil melihat ke arah Jaehee.Tak lupa, wink dihadiahkan.

Wajah Jaehee auto bertukar merona merah.

" Jae? Kenapa muka kau merah? " tegur Arin.

" M-mana ada... " Jaehee menafikan. Dia nampak Seungcheol tersenyum mengejek. Tangannya menutup kedua belah pipinya.

Malu!

-----

" Semua dah stabil, tapi Tuan Kim cakap tadi cik kena stay sini lagi dua hari "

" Kamsahamnida " Jaehee menunduk sedikit pada doktor dan jururawat yang menuju ke pintu untuk keluar.

" Huh... kenapa appa nak aku stay lagi dua hari? Tahu tak bosan? " Jaehee mencebik.

Jeo taeyang wiro my my my my my way~

" Appa! Kenapa Jae kena duduk sini dua hari lagi?"

" Terkejut appa tau tak? Ni omma kirim salam rindu dekat kamu "

" Apppa tak jawab lagi Jae tanya... "

" Jae kenalah rehat dulu, Jae stress tu "

" Appa, Jae kan nak kena urus hotel dekat Jeju tu " Jaehee mencebik cebik.

" Tak payah fikir pasal hotel, kamu prepare je pasal perasmian gazebo sekali dengan kenaikan Jae jadi CEO"

" JINJJA? WAA GOMAWO APPA, SAYANGGG APPA! "

" Yelah kamu tu, dah, rehat.Malam dah ni "

" Good night appa! "

" Night anak appa"

Tut!

" Tak sabarnya! " Jaehee berguling di atas katilnya. Nasib segala jarum kat tangan nurse dah buang tadi.

" Jeo taeyang wiro my-

" Soobin-ah~" Jaehee menjawab panggilan sambil tersenyum senyum. Excited betul sampai ringtone tak sempat habis.

" Jae! Nak cakap something ni "

" Cakap? Cakap apa? "

" Tadi kan, CEO confess! "

" What? Dia confess dekat awak? DIA GAY KE? "

" Yah bukanlah! Dia confess pasal awak tadi! Dia cakap dia cintakan awak! "

Jaehee senyap. Jantung dia tiba ii berdegup laju.

" Saya ada bagi number phone awak dekat dia. Tunggu dia call ok? Bye bye! "

" Kenapa-

Tut!

" Dasar arnab gemuk! " Jaehee mengusutkan rambutnya. Telefonnya dicampak ke hujung katil.

" Macam mana kalau dia call nanti ?Apa nak cakap apa ? "

Telefon di hujung katil diperhati sebelum dia tersenyum jahat.

" Baik aku tido, takdelah aku dengar dia call" Jaehee membungkus tubuhnya dengan selimut. Settle masalah.

[ edited : O2.12.21 ]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top