15
Seungcheol menguis makanan di dalam pinggannya. Mukanya tunduk ke bawah. San yang berada di sebelahnya tak habis ii mengintai.
Manalah tau kut ii hyung dia tu mengalami mental breakdown dan sebab kedua dia prepare nak curi makanan dalam pinggan tu.
" Cheol "
Seungcheol mengangkat wajahnya memandang Puan Choi.
" Kenapa tak makan tu? Nanti sejuk "
" Takpelah omma, Cheol dah kenyang " ujarnya sambil tersenyum.
Suasana di meja makan agak meriah dengan bunyi gelak ketawa milik San dan gurauan Puan Choi bersama rakannya.
Seungcheol hanya diam di tempat duduknya. Suasana sekarang amat janggal baginya. Dia sempat menjeling yeoja yang akan dikahwininya nanti.
Yeoja itu tersenyum sepanjang masa. Senyum yang sangat bahagia.
Macam mana Seungcheol tahu? Dia kan main character :).
" Kamu pergilah ke depan dengan Seungcheol dulu. Berbual, kenal ii "
" Uh... nae eomma " lantas yeoja itu memandang gugup ke arah Seungcheol.
" Cheol, pergilah " Puan Choi menyenggol bahu Seungcheol.
Seungcheol mengangguk dan tanpa kata dia mendahului yeoja tersebut ke ruang tamu. Sofa paling panjang di ruang tersebut dituju sebelum tubuhnya dijatuhkan kasar. Pandangannya dihalakan ke arah televisyen yang gelap tidak terpasang.
Yeoja tersebut duduk di sofa yang bertentangan dan memandang Seungcheol. Perlakuannya nampak agak canggung.
" A- anyeonghaseyo, nama saya Park Minjun. Boleh panggil Min "
Seungcheol memandangnya. Posisi duduknya juga berubah daripada menyandar kepada menopang dagu.
" Kau - awak tahu kan apa tujuan family awak datang ni? "
Seungcheol menyoal terus.Tiada filter mahupun ucapan alu aluan. Kalau buat karangan ni cikgu bagi upah menulis je tau.
" T-tahu " Minjun menunduk.Dari nada suara dan perlakuan Seungcheol dari tadi, dia tahu namja ni tak suka dia.
" Awak tahu kan apa perasaan saya kat awak? " Seungcheol menatap tajam wajah Minjun yang kemudiannya menggeleng.
" Park Minjun, look at my face when I talk to you " ujar Seungcheol tenang namun tegas.
Minjun mengangkat wajahnya perlahan.
" Okay, sekarang ni, biar saya terus terang " Seungcheol menarik nafasnya dalam sementara Minjun menanti.
" First, kita akan kahwin dan saya rasa awak tahu apa sebabnya kan? "
Minjun mengangguk.
" Saya boleh bagitahu eomma kalau awak nak batal -
" Minjun, saya tak habis cakap lagi " Seungcheol memintas.
" Second, tak payah batalkan apa ii sebab saya sendiri yang rela dengan perkahwinan ni "
" Third, walaupun buat masa ni saya tak cintakan awak... " Seungcheol mengukir senyum di hujung ayat.
" I'll try to love you "
Minjun yang terpesona dengan senyuman Seungcheol kemudiannya cepat ii menggelengkan sedikit kepalanya.
" Kenapa tergeleng geleng tu? Tak sudi ke jadi isteri saya? " usik Seungcheol membuatkan Minjun tersipu.
" Taklah... "
" Mianhae sebab macam berkasar dengan awak tadi "
" Gwarnchana "
" Saya pun nak mintak maaf kalau biadap tadi. Saya cuma takut dengan awak " terang Minjun sambil mengetap bibir.
Seungcheol ketawa kecil.
" Maafkan saya wife to be, saya memang macam ni "
Minjun dan Seungcheol sama ii tergelak sebelum satu suara menyapa mereka berdua.
" Borak apa happy sangat tu? Dah bincang tarikh kahwin ke? "
Seungcheol sekadar tersenyum tipis dan Minjun tersipu malu.
Mereka berbual bersama sama di ruang tamu sebelum keluarga Park meminta diri untuk pulang.
Seungcheol segera naik ke biliknya dan mengunci pintu. Tidak dihiraukan San yang setengah mati mengejarnya dari tingkat bawah.
Dia menghempaskan diri ke atas katil dan memandang siling.
"Perkara terakhir untuk awak tahu Minjun, maaf kalau awak bukan yeoja yang istimewa bagi saya walaupun kita dah kahwin nanti..."
" Sebab tempat tu dah berpunya "
----
Jaehee agak pelik dengan kelakuan Seungcheol harini. Sejak pagi tadi sampai sekarang nak balik tetap sama. Bosnya itu selalu termenung dan mukanya masam mencuka. Seharian duduk terperap kat bilik pejabat. Tak keluar ii pun.
" Bos? Bos okay tak? "
Seungcheol sekadar mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari skrin komputer. Matanya menatap lekat skrin tersebut tanpa menghiraukan Jaehee yang turut menatap lekat je arahnya.
" Wae? " tanya Seungcheol sepatah dengan suara datarnya.
Jaehee yang agak tersentak hanya menggeleng dan menyambung kerjanya. Mujurlah hari ni hari terakhir dia sebagai secretary tangkap muat. Kalau tak mesti esok kena hadap lagi muka masam bos dia.
Tok!Tok!
" Masuk! "
Klek!
" Heyyo hyung! Sanha in your area! "
Seungcheol dan Jaehee memandang ke arah pintu. San turut berada di belakang Sanha.
Seungcheol mengusap perlahan kepala Sanha yang menghampirinya.
" Kenapa kau bawak budak ni datang sini? Kesian dia " Seungcheol memandang wajah San.
" Alah, time aku balik tadi dia beria nak follow aku datang sini. Aku bawaklah sekali. Lagipun eomma tak larang "
" Kau balik? Buat apa? Bila? Kenapa aku tak tahu? Hah! Kantoi curi tulanggg! " San menutup matanya, menghindari percikan hujan semulajadi.
" Tadi aku tertido masa rehat, aku mimpi eomma bakar Shiber! Tu yang aku balik cepat ii tu! Bukan sengaja eh! "
" Ah alasan! Teddy bear gemok kau tu elok je eh hidup! "
" Yay! Shiber tu bukan teddy bear lah! "
Seungcheol menarik telinga San dan San menjerit kesakitan.
" SAKETT HYUNG! "
" TAK DENGAR! "
" Noona Jae! Sanha rindu! " Sanha berlari ke arah Jaehee yang langsung tersenyum. Dia mencubit perlahan pipi montel milik Sanha.
" Noona pun rindu Sanha tau "
" Noona, cantik tak jam tangan baru Sanha ni? Cantik kan? Kan? "
Jaehee memfokuskan pandangan matanya pada jam tangan berwarna ungu di pergelangan tangan Sanha.
" Cantik, Cheol hyung Sanha bagi eh? "
" No " ujar Sanha dengan jari telunjuk yang digoyangkan kanan dan kiri.
" San hyung? "
" Tak. San hyung kedekut abadi "
" Eomma Sanha?"
" Nope! "
" Habistu? "
Sanha tersenyum sebelum merapatkan dirinya pada Jaehee. Dengan tangan yang acah ii berbisik tapi suara kuat gila.
" Ni girlfriend Cheol hyung yang bagi! Baik kan dia noona? "
Serentak dengan itu, tubuh Jaehee membeku dan matanya membulat.
" Nanti, Sanha dapat noona baru sebab San hyung cakap, Cheol hyung nak kahwin dengan girlfriend dia tu! "
Kelopak mata Jaehee mula panas.
Seungcheol dan San yang mendengar juga serta merta menamatkan pergaduhan dan tertumpu pada Sanha dan Jaehee.
Mata Seungcheol dapat menangkap riak wajah Jaehee yang berubah.
" Hyung! Tengok noona Jae ni! Noona Jae sakit ke hyung? " Sanha berlari anak ke arah Seungcheol dan menggoyangkan tangannya.
" Jae? Are you okay? " San menyoal. Matanya menatap Jaehee dan Seungcheol bersilih ganti.
Jaehee yang hampir ii menitiskan air matanya pantas menyapu wajah dan mengangguk laju.
" Bos, waktu pejabat dah habis, saya balik dulu " Jaehee segera mengemas bengnya dan menuju ke pintu.
Baru sahaja dia memulas tombol, dia berpaling sekilas dan tersenyum tipis.
" Tahniah "
[ edited : 14.O8.21 ]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top