18
" Hai "
Soobin terus duduk, menghadap Yeonjun. Matanya terkelip kelip bingung.
" Kenapa? Ada benda yang pelik ke? " tanya Yeonjun dengan senyuman yang tak pudar.
" Bukan ke awak ikut Taehyun? Awak buat apa kat sini? "
" Salah ke aku nak luangkan masa sikit sebelum tinggalkan Korea? " tanya Yeonjun semula membuatkan Soobin terdiam.
" Oh... " Soobin hanya mengangguk ragu. Diam ii, dia berasa gembira dengan kedatangan Yeonjun.
Yeonjun terus duduk di sebelab Soobin, bersila menghadap pantai. Mereka sama ii diam. Menikmati fenomena alam yang menenangkan jiwa. Sedangkan minda masing ii terbuai entah ke mana.
" Kenapa kau tak balik lagi? " soal Yeonjun tanpa mengalihkan pandangan.
" Saja, saya suka duduk sini. Lagipun appa belum balik lagi "
" Hari ni birthday kau kan? Happy birthday " ujar Yeonjun sambil tersenyum. Dia memalingkan wajah memandang bekas jururawatnya.
" Huh? Mana awak tahu? " tanya Soobin ragu.
Yeonjun mengabaikan pertanyaan Soobin. Dia cuma tersenyum sedari tadi. Tangan kanannya naik mengusap lembut kepala Soobin.
Lama.
Lama mereka dalam keadaan tersebut. Yeonjun yang tidak menurunkan tangannya dan Soobin yang tidak menolak.
" Yeonjun-ssi " panggil Soobin dan dibalas deheman kecil.
" Kenapa saya rasa berat hati nak lepaskan awak pergi? " suara Soobin yang agak sebak menghentikan aktiviti Yeonjun. Lelaki itu kini menatap lembut wajah Soobin yang mendung.
" Kadang ii, kita kena relakan yang berat tu pergi sebab kita tak tahu mungkin yang berat untuk dilepaskan tu akan memudaratkan kita akan datang " Yeonjun menjawab tenang.
Kemudian, dia berdiri dan menghulurkan tangan ke arah Soobin.
" Pergi mana? "
" Jom main, nanti aku dah nak pergi "
Soobin berjeda sebentar sebelum mengangguk dan tersenyum. Huluran disambut.
Lewat senja itu menyaksikan seorang bekas pesakit dan seorang jururawat yang saling merindui masing ii meluangkan masa bersama. Pelbagai aktiviti dilakukan bersama. Mengumpul kulit kerang, berlari mengejar hempasan ombak, menulis sesuatu di pasir pantai dan berakhir dengan keduanya terduduk di atas batu melepaskan lelah sambil saling memercikkan air. Perkara kecil tetapi memberi kesan yang besar, melakarkan memori yang cukup indah.
Senyuman dan gelak tawa Soobin sedari tadi lenyap apabila menerima panggilan daripada appanya.
7.3O malam.
" Balik? " tanya Yeonjun dan diangguki Soobin.
" Bye "
" Awak tak nak balik? " Soobin bertanya dan Yeonjun sekadar menggeleng.
" Nanti Taehyun datang sini "
Soobin mengangguk. Lambat ii dia bangun dari duduknya.
" Yeonjun-ssi, saya nak ucap terima kasih sebab sudi luangkan masa dengan saya " ujarnya tulus sambil tersenyum hiba.
" Sama ii. Aku pun nak ucap terima kasih sebab dah jaga aku, layan perangai dingin aku " Yeonjun menahan matanya yabg terasa panas.
" Hug? "
Yeonjun terus mendakap Soobin yang menawarkan pelukan. Memeluknya untuk kali terakhir yang sebenar benarnya.
Apabila pelukan terlerai, Yeonjun mengamati Soobin.
" Kau masih sama Soobin. Masih Choi Soobin yang dulu "
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top