𝗡 - 𝟬𝟴

Lemah lutut Taehyung tatkala nama yang sudah lama hilang itu kembali semula . Jeon Jungkook . Sahabat lamanya itu sudah kembali ke tanah air ? Bila ? Kenapa dia langsung tak tahu ?

Kedudukannya terasa goyah walaupun pangkatnya lebih tinggi dari Jeon Jungkook . Dia takut , jika kesilapannya ini akan memberi peluang pada Jungkook untuk merampas haknya .

Tambahan pula , Jeon Jungkook merupakan cinta pertama isterinya . Malah anak yang dikandung oleh isterinya itu juga merupakan benih Jungkook . Jika dibandingkan dia dan Jungkook , dia langsung tak punya apa - apa nilai .

Kasih sayang ? Adakah ia mencukupi untuk mengikat hubungan dia dan sang isteri ?

"Maafkan aku , sayang . Maafkan aku." rintih Taehyung perlahan . Badannya sudah mencium lantai bersama baju kegemaran si isteri . Dicium , dipeluk seerat yang mungkin bersama seribu penyesalan .

Dia biarkan cemburu menguasai diri hingga dia hilang wanita kesayangannya itu .

drrt drrt

Panggilan diangkat tanpa lihat pemanggil . Mendengarkan khabar yang baru diterima , serta merta dirinya bangun dari pembaringan . Pantas kakinya laju melangkah menuruni anak tangga .

"Hold on darling . I'll be there."




♡♡♡




"JUNGKOOK!" panggilku kuat seraya mencengkam kuat cadar katil . Perut aku terasa sakit dari yang biasa . Kepala aku menoleh tatkala pintu dirempuh dari luar dek kerana aku sendiri yang mengunci pintu bilik .

"JUNGKOOK ! TOLONG ! SAKIT!" jeritku tanpa henti hinggalah Jungkook berjaya merempuh pintu bilik . Resah saja riak wajahnya ketika nampak aku sudah berada di sebelah katil .

Pantas tubuhku dicempungnya keluar dari bilik . Kebetulan pula , Yoongi barusan pulang dari hospital mungkin bersama beberapa plastik di tangan . Laju Yoongi letakkan plastik di atas meja lantas menolong Jungkook .

Sementara aku hanya mampu katakan sakit . Sakitnya tak dapat digambarkan dengan kata - kata . Leher Jungkook aku peluk erat seraya memejam mata .

"Hei jangan pengsan dulu . Yoongi , cepatlah!"

"Sabarlah ! Kau jangan panik boleh?!"

Aku hanya endahkan pertengkaran mereka dan tahan sakit sebaik yang boleh . Belakang baju Jungkook aku cengkam kuat menandakan aku benar - benar sakit ketika ini .

"Sabar sayang . Tolong bertahan demi saya." kata Jungkook sambil menggenggam jemari aku erat . Aku pandang wajah Jungkook yang kelihatan teramat risau dengan keadaan aku sekarang ini .

"Jungkook,"

"Stay strong for me , darling . Aku minta maaf sebab tinggalkan dulu . Aku masih cintakan kau." katanya penuh lembut lalu mencium kekura tangan aku . Entah kenapa dia kedengaran teramat ikhlas ketika ini .

Sesampainya di hospital , aku dikerjakan di wad kecemasan .

"Sayang ! Jungkook ! Hyung!" laung seseorang kuat dari pintu masuk . Susuk tubuh yang makin mendekat buatkan mata aku bergenang .

Kim Taehyung .

Dia datang . Tangan aku diraihnya lalu dikucup tanpa henti dengan lembut . Airmata aku laju mengalir tika permukaan kulitku bersentuhan dengan bibir hangatnya .

"Tolong bertahan demi saya , sayang . Saya minta maaf atas segala silap saya . Saya cintakan awak . Saya-"

"Maaf Taehyung , dia perlu ke bilik pembedahan sekarang . Bukaan dia 2 sentimeter . Nurse , tolong tahan ahli keluarga yang lain di luar." cantas Yoongi lantas menolak katil yang menempatkan aku ke dalam bilik pembedahan . Pandangan aku kian lama kian mengabur . Aku pandang siling putih sebelum semuanya bertukar gelap .

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top