Part 3
"Bisa nggak loe lebih cepat ngerjainnya, kalau nggak mulai besok gue bakalan nyari wakil baru buat gantiin loe.
Degg!!
Jantung Bulan Seperti mau berhenti, tapi dengan cepat Bulan kembali mentralkan detak jantungnya, lalu memutar bola matanya dengan malas karena ancaman Bintang.
"Inget mulai bulan depan kita akan copot jabatan karena Bintang mengancam.
"Ini juga gue lagi berusaha kali, tapi loe malah ganggu gue, sono loe minggat dari kelas gue, tar udah selesai gue serahin deh, gue nggak bisa konsen kalau ada loe, bawel banget tau kayak cewek konsentrasi gue jadi ilang nih," Sahut Bintang dengan memasang muka juteknya.
"Loe tau gue bawel cuma sama loe, karena loe tuh cewek paling nyebelin satu sekolah ini, karena loe selalu melanggar apa yang udah gue terapkan untuk kedisiplinan sekolah ini ngerti loe padahal loe itu wakil ketos," Ucap Bintang dengan menatap Sinis kearah Bulan. Lalu pergi meninggalkan Bulan.
"Dasar cowok kulkas, manusia kutub, makan apa sih dia, dingin banget kayak Es, terus kenapa cuma sama gue doang dia galak banget, apa dia punya dendam kesumat sama gue" Gumam Bulan, lalu kembali melanjutkan untuk merevisi tugas OSIS.
*********
Setelah selesai merevisi tugas OSIS, Bulan pun menuju ruang OSIS untuk menyerahkan tugasnya, dan kebetulan Bintang juga ada disana.
"Nih udah gue revisi bagian yang kata kau salah, jadi jangan ngomel lagi, macam petasan nyerocos aja," Ucap Bulan sambil menaruh filenya di meja Bintang. Baru saja Bulan berbalik, Bintang kembali menghentikan langkahnya.
"Tunggu..!"
Bulan memutar bola matanya dengan malas. "Apalagi sih ketos? Yang gila hormat" Ketus Bulan terlihat kesal karena Bintang menahannya.
"Loe tunggu dulu disitu jangan pergi dulu, sebelum gue meriksa ini semuanya, gue nggak mau nyamperin loe lagi ke kelas kalau masih ada yang salah, karena itu hanya buang-buang waktu saja," Ucap Bintang lalu Fokus memeriksa file yang baru saja Bulan revisi.
"Baik ketos yang terhormat,"sahut Bulan dengan memutar bola matanya dengan malas. Bulan pun duduk dikursi yang didekat pintu untuk menunggu Bintang memeriksa file yang baru dia revisi tadi.
Bintang pun memeriksa satu persatu sambil sesekali mengernyitkan keningnya.
"Bego apaan lagi ini," Bentak Bintang sambil menatap tajam kearah bulan. Namun Bulan tak merespon dia tetap asik memain kan ponselnya.
"Heh loe, gue panggil kenapa diam aja," Ucap Bintang yang kini sudah berdiri di depan Bulan.
"Siapa..?"
"Elo bego dari tadi gue panggil kenapa nggak nyaut."
"Oh, kirain loe manggil siapa, ya manggil tuh pake nama dong, dan kalau loe belum tau nama gue, kenalan nama Gue-"
"BULAN REALITA KEHIDUPAN IYA KAN! HAHAHAHA. "
"Sial loe, orang tua gue kasih nama gue pake selamatan loh, dan loe ganti nama gue seenak nya ketos bangsat, fine mulai hari ini gue ngundurin diri sebagai Wakil ketos permisi makasih." Bulan pun meletakan kartu keanggotaan OSIS lalu pergi begitu saja tanpa menoleh kearah Bintang.
"Dasar payah baru segitu aja udah nyerah cemen loe," Teriak Bintang namun Bulan tak memperdulikan nya, dia pun kini menuju kelasnya dengan perasaan dongkol.
"Enak aja, dia kira gue takut kehilangan jabatan wakil ketos, sorry ya gue nggak gila jabatan, aahh akhirnya gue bebas dari perintah tuh Ketos si manusia Kutub, WELCOME KEBEBASAN." Bulan pun tertawa terbahak-bahak setelah berbicara seperti itu.
"Lan loe kenapa ketawa kayak gitu? Oh ya Lan kamu dipanggil bu Resca keruangan Bu Resca. katanya ada yang mau di bicarain sama loe," Ucap Venus yang kini Berdiri didepan Bulan.
"Bu Resca Pelantik OSIS sekaligus guru pengurus OSIS itu Ven?
"Hem, loe dipanggil keruangan nya sekarang," Sahut Venus
"Gue, emang ada urusan apa kok manggil gue bukan manggil ketos." Bulan terlihat bingung, karena biasanya yang berhadapan langsung dengan bu Resca ya Bintang ketos sekolah itu.
"Gue nggak tau, mungkin ada urusan sama loe, coba loe samperin gih takutnya ada hal yang penting," Ucap Venus.
Bulan pun menurut, dengan ditemani Venus, Bulan pun menuju ruang bu Resca, tentu saja dengan perasaan bingung karena baru kali bu Resca memanggilnya untuk menghadap keruangan nya bu Resca.
Tok
Tok
Tok
"Masuk," Sahut Bu Resca dari dalam ruangan.
"Gue masuk dulu ya, loe tunggu gue disini aja!" Ucap Bulan pada Venus sahabatnya, Venus pun mengangguk dan duduk dikursi yang ada didepan ruangan itu, sementara Bulan dia masuk kedalam ruangan itu, dan saat sudah didalam ruangan, Bulan cukup terkejut saat melihat ada Bintang juga didalam ruangan Bu Resca.
"Loe ada disini juga?" Tanya Bulan Ketus.
"Duduk Bulan,"ucap Bu Resca menghentikan perdebatan yang hampir saja terjadi, saat Bintang ingin menyahuti Ucapan Bulan, Bu Resca langsung menyuruh Bulan duduk, dan Bintang pun tak jadi menyahut.
Kini Bulan dan Bintang pun duduk berdampingan duduk dikursi didepan meja Bu Resca.
"Jadi begini Bulan, ibu denger dari bintang kamu mau ngundurin diri jadi wakil ketos yah?" Tanya Bu Resca mengawali pembicaraan mereka.
"Dasar tukang ngadu," Batin Bulan sambil menatap Bintang dengan tatapan tajamnya sementara yang ditatap cuek dan tak perduli. "Iya Bu, saya merasa tidak pantas buat jadi wakil ketos karena saya tidak becus mengerjakan tugas-tugas OSIS," Jawab Bulan.
"Bilang aja males dasar Bodoh," Ucap Bintang dengan nada ketusnya.
"Heh manusia kutub, bukannya loe sendiri yang bilang kalau gue nggak pantas jadi wakil ketos, dan loe akan nyari pengganti gue, dan gue nggak keberatan silahkan saja, gue bukan tipe orang yang gila jabatan."
"Otak loe aja yang lemot disuruh ngerjain tugas osis aja, salah mulu," Timpal Bintang dengan nada mengejek.
"Kata siapa, biasanya juga gue bener kok, loe aja yang sensi ama gue, jadi baru satu kali salah aja jadi permasalahan dasar Manusia kutub."
"Loe-"
Brakk.. Brakk..
Terdengar suara gebrakan meja yang cukup kencang, didepan mereka.
"Kalian itu saya panggil kesini bukan buat berdebat dan bertengkar, tapi untuk menyelesaikan masalah kalian berdua," Ucap Bu Resca dengan tegas.
"Maaf Bu," Ucap Bulan merasa tidak enak, karena telah menciptakan kekacauan diruangan Bu Resca.
"Oke tapi ada yang saya bicarakan dengan kalian berdua, ibu mohon kalian akur yah jangan bertengkar lagi,, kalian harus bekerja sama, dan Bulan bantu Bintang mengerjakan tugas OSIS, setidaknya sampai pelantikan ketos, wakil ketos dan Anggota OSIS lainnya. Cuma tinggal satu bulan lagi, sebelum pelantikan ibu mohon kerja sama kalian Bulan, Bintang, anggap saja ibu memohon pada kalian untuk memberi contoh pada junior kalian, bisakan? "
Bulan pun mengangguk, kemudian setelah itu Bintang pun ikut mengangguk, Resca terlihat senang karena Bulan dan Bintang setuju dengan keinginannya.
"Oke kalau gitu kalian boleh keluar dari ruangan ibu," Ucap Resca, mendengar itu Bintang pun keluar terlebih dahulu, kemudian Bulan menyusul dibelakang Bintang.
"Gimana ada masalah apa Lan?"
"Nggak cuma itu si Manusia kutub ngadu-ngadu sama bu Resca kalau gue mau keluar dari OSIS," Jawab Bulan.
"Heh gue nggak ngadu Bulan Realita, gue cuma minta izin buat gantiin loe sama wakil ketos yang lain," Ketus Bintang yang tak jauh dari tempat Bulan berdiri tentu saja dengan tatapan tajamnya, membuat Bulan mendengus kesal, karena Lagi-lagi Bintang mengejek nama Bulan.
Bulan yang sudah kesal karena Bintang yang selalu membuatnya geram. Lalu Bulan pun menghampiri Bintang dengan tampang mengejeknya.
"Loe udah berapa kali gue bilang jangan ganti nama gue seenak jidat loe yah, orang tua gue kasih tuh nama dengan penuh sayang tapi loe ganti-ganti nama gue seensknya," Cetus Bulan dengan geram.
"Dan loe nggak lupa kan manggil gue apa, Manusia kutub sedang nama gue Bintang Tenggara, orang tua gue juga kasih nama itu pasti dengan sayang, jadi berhenti bersikap Egois kalo loe nggak mau gu-"
"Bintang, Bulan kalian yah bukannya kasih contoh yang baik, ibu udah bilang berdamai kalian itu Ketua OSIS dan Wakil, harusnya jadi contoh teladan bukan malah betengkar seperti anak kecil, Oke kalau gini caranya, ibu akan majukan pelantikan satu minggu lagi," Ucap Bu Resca tak terbantahkan, membuat Bulan dan Bulan hanya bisa menunduk, sebenarnya bukan ini yang mereka ingin membuat Bu Resca marah, Venus hanya menggelengkan kepala karena Bulan yang tidak bisa mengontrol emosi.
Setelah bicara itu Bu Resca pun langsung pergi setelah mengatakan itu, dia kesal pada muridnya yang dari awal menjadi Ketua OSIS dan wakil OSIS tak pernah akur.
Semetera Bulan dan Bintang kini mereka meninggalkan tempat itu dan menuju kelas masing-masing, tentu saja dengan perasaan was-was karena kemarahan Bu Resca.
"Ini gara-gara loe sih."
"Enak aja, ini kan gara-gara loe juga coba kalau loe nggak ngacau kehiupan gue,"Ujar Bintang dengan ketus.
TBC
Bagi yang Udah Penasaran
Sama lanjutanya, Monggo silahkan mampir E-booknya ya guys😊, Linknya ada di Bioku
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top