Part 1
Asalamualaikum Ada yang masih inget sama Lalan dan Tatan gak? Karena kemarin sempat Hiatus jadi aku publish ulang deh, Insyaallah kali ini sampai Tamat ya 😊.
🌸🌸🌸🌸🌸
"Mamih, Bulan pergi dulu yah udah telat banget nih...!!" Teriak Bulan lalu memakai sepatunya
"Huss.., anak gadis kok kalau ngomong teriak-teriak sih, Anggun dikit kenapa sayang," Ucap Aleta dengan membawakan sarapan putrinya itu.
"Hehe tanya dong sama Papih. Mamih jangan salahin Bulan terus," Jawab Bulan.
"Nakal kamu Nak. Papih ini semua karena Papih, kenapa nurunin sifat tengil kamu ke Bulan, dia kan anak perempuan Pih," Ucap Aleta dengan kesal.
"Ya mana Papih tahu, udah ah Papih mau sarapan mau kekantor nih," Sahut Reno.
"Udah ih jangan berantem ih masih pagi juga, Langiittt.., turun loe udah siang nih, gue nebeng loe deh, kita kan searah," Panggil Bulan pada Langit Sang adik yang baru kelas 9 itu.
"Bulan teriak nya jangan kaya lagi pake toak sayang nggak bagus kamu itu perempuan loh sayang," Ucap Reno sambil menyesap kopinya.
"Iiihhh..., Kenapa sih Mamih sama Papih pada ngeselin nggak apa-apa dong suara-suara aku ini protes mulu," Jawab Bulan dengan nada kesalnya.
"Langit cepet turun dong, gue tar telat nih, kena hukuman lagi deh sama si manusia kutub," Ucap Bulan dengan sedikit berteriak.
"Putri Papih," Gumam Reno dengan menyunggingkan bibir tipisnya.
"Papih iihhh..., kok gitu sih bukan ajarin biar anggun," Ucap Aleta terlihat kesal.
"Loh kok Papih sih, Mamih dong yang ajarin mamih kan yang cewek," Jawab Reno.
"Stop.. Udah berdebatnya, selalu saja seperti ini setiap pagi.." Ucap Bulan dengan memutar matanya dengan malas.
"Ada apa sih Pagi-pagi ribut mulu, ini lagi kenapa sih masih pagi udah teriak-teriak."
"Cerewet lu kayak cewek aja, ayo meningan kita berangkat sekarang udah siang nih," Ucap Bulan sambil menarik tangan Adiknya.
"Tapi kak gue belum sarapan, Pih, Mih tolong Langit," Ucap Langit namun sebelum Aleta dan Reno menjawab, Bulan sudah menarik paksa Langit menuju parkiran di pekarangan rumahnya. Aleta dan Reno hanya bisa menggelengkan kepala karena tingkah putra dan putrinya itu.
"Jangan lebay deh, loe tuh cowok dek, Kantin kan ada, loe sarapan dikantin biasanya juga gitu kok," Jawab Bulan yang kini sudah berada di pekarangan rumah.
"Cepetan hidupin mesin motornya, kalau nggak gue Ancurin nih motor sekarang juga,," Ancam Bulan. Membuat langit brigidig dan langsung menyalakan motornya.
"Wajah boleh cantik, imut dan gemesin lagi, tapi kelakuan Alamak macam singa betina yang minta kawin," Gumam Langit.
"Ngomong apa barusan hem..?
"Ng.. Nggak kak, cuma bilang kalau kakak tuh cantik dan imut terus gemesin," jawab Langit dengan sedikit ketakutan kalau ucapannya tadi di dengar kakak nya yang galak. Bisa habis dia dianiyaya Langit pun kembali brigidik ngeri kalau itu terjadi.
"Gue kan emang cantik dan imut baru nyadar loe dek kemana aja selama 16 tahun!," Ucap Bulan yang kini sudah nangkring dibelakang Langit dan motor itu pun melaju menuju sekolah mereka yang memang satu arah.
*****
Sementara itu di tempat lain, tentu saja Berbeda dengan kediaman Refransyah yang kadang absrud dengan teriak-teriakan seorang gadis.
Kali ini dikediaman Prasetyo terlihat sangat tenang dan seorang pemuda yang sudah rapi dan Tampan, kini sudah duduk dikursi meja makan sedang menikmati sarapannya.
"Bun, Pelangi dan Rafa diantar Ayah kan sekolahnya?" tanya Seorang pemuda yang tak lain adalah Bintang. Putra pertama dari pasangan Sabrina dan Angga.
"Kalau Pelangi sama Abang aja yah, nanti Rafa biar sama Ayah, kasian Ayah kalau harus bulak balik kesekolah Pelangi dulu baru kesekolah Rafael," Jawab Sabrina dengan senyumannya.
"Ya udah Bun, Mana Pelangi nya Abang nanti telat kalau nungguin Pelangi lama-lama," Sahut Bintang.
"Pagi Bun cantik, pagi Abang ganteng.." Sapa Pelangi dengan senyuman khas perempuan cantik itu.
"Tuh yang diomongin udah turun, udah rapih juga Bang," Ucap Sabrina saat melihat anak gadisnya yang kini sudah tampil cantik. Pelangi pun langsung duduk disamping Bintang dan langsung mengambil sepotong roti yang sudah Olesi selai coklat kesukaan Pelangi.
"Langi Sarapan dulu yah bang laper," Ucap Pelangi sambil melahap roti nya.
"Ya udah Abang tingguin tapi jangan lama-lama," Ujar Bintang.
Pelangi pun mengangguk, membuat Bintang gemas pada adiknya itu. "Ayah belum turun Bun..? "Tanya Bintang yang belum melihat Sang Ayah dimeja makan.
"Belum tadi Bunda minta tolong Ayah kamu buat bangunin Rafa, mungkin masih ngurusin Rafa, tau sendiri kan adik kamu yang satu itu susah banget, kalau dibangunin, untung Ayah kamu kerjanya di perusahaan sendiri coba kalau jadi karyawan Bisa-bisa sudah di pecat dia, adik kamu dibangunin Bunda mana mau dia,"ucap Sabrina.
"Iya juga sih, ya udah Bintang sama Pelangi berangkat dulu ya Bun, bilangin sama Ayah kami pergi duluan,,"ucap Bintang, Yang melihat adik nya sudah selesai sarapan. " Yuk dek, udah jam 06.30, Abang kan harus jaga pos untuk pantau yang telat, masa abang yang telat kan nggak lucu,"ucap Bintang, akhirnya Pelangi pun mengikuti Bintang menuju mobil yang sudah berada didepan rumah karena satpam nya yang mengeluarkan nya. Tentu saja setelah pamit pada Bundanya.
"Berangkat sekarang den..?" Tanya Pak Dirman satpam dikeluarga Prasetyo
"Iya Pak," Jawab Bintang yang kini memasuki mobilnya bersama Pelangi, lalu Bintang pun melajukan mobilnya kearah sekolahnya, tentu saja setelah mengantarkan Pelangi kesekolahnya.
Tbc
BULAN RENALITA REFRIYANSYAH (17 TAHUN)
BINTANG TENGGARA PRASETYO (18 TAHUN)
Yang udah penasaran sama lanjutanya E-booknya sudah ada ya guys, bagi yang berminat Linknya juga ada di Bioku 😊🥰
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top