Udara Malam
"Bukankah hanya mengangkat panci? Mengapa harus seceroboh ini?" tanyanya beruntun. Senja mengalihkan pandang menatap Amanda, meminta wanita itu menjawab pertanyaanya. Namun wanita itu malah memalingkan wajah. Senja tidak tahu apakah Manda enggan menjawab atau karena gadis itu tidak memiliki jawaban. Pada akhirnya, ia hanya bisa mengembuskan napas panjang.
***
Karena insiden tidak mengenakan itu, Amanda hanya bisa membantu sedikit. Kali ini ia dan Senja menempati posisi paling akhir. Bianca dan Brilian selesai lebih cepat karena Bianca memang sangat pandai dalam urusan masak-memasak. Sementara Marsha dan Michel tetap menempati pada urutan pertama.
Mungkin jika ia tidak terluka, posisi kedua masih berkemungkinan untuk dipertahankannya. Kekalahannya kali ini berakhir diejek oleh Bianca, lagi-lagi lawan pasangannnya dalam acara kali ini mengatakan jika keberadaanya hanya menyusahkan Senja.
Kali ini, Amanda menolak untuk menyangkal fakta bahwa dirinya menyusahkan, sebab pada kenyataannya memang sedemikian. Permainan terakhir hari ini berakhir dengan rasa sesal, Amanda bahkan tidak memiliki kekuatan untuk betikai dengan Bianca saat wanita itu mengolok-oloknya.
Senja menatap Amanda, kini gadis itu berdiri di balkon dengan pemandangan tertuju pada pantai. Manda belum membersihkan diri atau mengganti pakaiannya, gadis itu tampak tidak berniat tidur cepat kali ini.
Embusan napas panjang mengudara, pasti karena kekalahan mereka. Sebenarnya, Senja juga sempat merasa kesal karena kecerobohan pasangannya. Namun ia malah merasa aneh saat tak mendengar teriakkan Amanda seperti biasanya. Balkon akan sulit dijangkau dengan CCTV, mungkin ia bisa berusaha untuk mengubah suasana hati buruk Amanda menjadi lebih baik. Mau bagaimanapun, setiap pergerakan mereka akan dijadikan serial di layar televisi, Amanda tidak bisa berlaku seenaknya walau gadis itu anak dari pemilik stasiun televisi.
Ia meroh jaket miliknya, lantas berjalan menuju balkon. Amanda tampak tak menyadari keberadaanya, wanita itu begitu tenang memejamkan pandang sembari menikmati angin malam.
Senja meletakan jaket miliknya guna menutupi lengan terbuka milik Amanda yang diterpa angin begitu saja. Senja bisa merasakan tubuh gadis itu tersentak begitu kehangatan jaket meligkupnya.
Amanda langsung mengadahkan wajah, keduanya saling bersitatap selama beberapa saat. Membiarkan degupan jantung mereka menggila dan berdetak seirama.
"Udara malam tidak bagus untuk seorang gadis."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top