Dunia Terbalik c.
Mumpung sang pria tengah tertidur, ia segera turun dari kasur untuk menyelamatkan diri. Langkah kakinya terhenti dekat pintu kamar. Jemari lentiknya menekan gagang agar pintu terbuka. Sesaat, ia melirik ke arah pojokan atas dinding kamar. Ternyata ada kamera CCTV.
"CCTV?"
Kecurigaan gadis itu semakin besar. Pikirannya pun langsung kotor. Jangan-jangan ia adalah korban pembuatan film porno. Semalam ia diculik dan diperkosa untuk dijadikan film dewasa. Ia segera keluar kamar. Saat sampai di ruang tengah pun sama, ada banyak CCTV, bahkan di setiap penjuru.
"Oh astaga! Tempat apakah ini?" Kaki jenjangnya pun berjalan cepat melintasi ruangan dan berakhir di ruangan tamu. Ternyata isi perabotan di rumah ini lengkap, namun sayang, tidak ada telepon. Bahkan televisi pun tak ada. Ia bingung bagaimana ia bisa menghubungi polisi jika telepon saja tidak ada.
Ia bergegas memeriksa keadaan melalui jendela. Barulah ia sadar lokasi rumah ini di pinggiran pantai yang sunyi dan terpencil. Tidak terlihat rumah lain di sekitar tempat itu. Langkah kakinya kemudian mengantarnya sampai di ruang tamu. Netranya terpaku pada sebuah kotak berwarna hitam yang tergeletak di atas meja.
"Kotak apa itu?"
Ia pun tertarik untuk membukanya. Ada secarik kertas di dalam kotak itu. Ia penasaran dan membaca tulisan yang tertera dalam surat.
"Selamat datang di acara reality show My Roommate, Amanda. Selamat menjalankan setiap tantangannya!"
Amanda segera mengerti apa yang terjadi. "Papiiiiii ....!" pekiknya dengan kekesalan tingkat tinggi. Teriakan nyaring itu menggaung ke setiap penjuru ruangan.
Amanda pun baru ingat kemarin ia telah menyetujui perjanjian untuk ikut serta dalam acara "My Roommate", sebuah reality show terbaru buatan perusahaan sang ayah. Acara ini diprediksi bakal mendapat rating terbaik. Sayang sekali, Amanda yang merupakan anak semata wayang dari pemilik MND TV harus menjadi salah satu pemerannya.
"Sial! Kalau tahu gini, aku kemarin nggak setuju." Amanda meremas rambut dengan frustasi. Apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur. Ia terlanjur menandatangani kontrak dengan sang ayah saat itu.
*
Amanda yang merupakan anak pemilik MND TV jelas bebas datang dan pulang kapan saja sesuai keinginannya. Siapa yang berani memarahi gadis itu karena datang terlambat dan sama sekali tidak bekerja? Kegiatannya di kantor cuma wara-wiri dan memarahi karyawan yang lelet saja.
"Yeee jam kerja kok lo malah ke sini sih?" tanya wanita berambut pirang dan berponi, dia pemilik restoran terkenal di Jakarta, dekat dengan gedung MND TV. Amanda kalau bosan di kantor ya pasti kabur ke sini, ada sahabatnya dan ada makanan enak pula, bisa sekalian nongkrong karena tempatnya nyaman dan mewah, sesuai selera mereka.
"Hei gue ke sini tuh mau kasih lo rejeki, eh malah kek diusir, sih?" Amanda rencananya mau pesan beberapa makanan dan minuman, memang belum jam makan siang tapi dia sudah kelaparan habis memarahi karyawan.
"Ditanya malah balik nanya, mana nyolot lagi. Oh Tuhan, kenapa kau beri aku teman seperti dia!" Gadis ini mengusap wajahnya kasar dan duduk di sebelah Amanda.
"Hemmm, jadi lo gak mau punya temen cantik, kaya raya dan baik kaya gue, Diana?" Baik dari sisi mana, kerjaannya marah-marah dan memerintah saja. Mereka berdua ini sama-sama anak orang kaya dan termasuk crazy rick Jakarta.
"Uhuk, uhuk. You always memuji diri sendiri aja!"
"Ngemall, yuk!" ajak Amanda sambil merangkul Diana.
"Ah mulai deh ngeracun hambur-hambur uang." Baru saja kemarin mereka menghabiskan uang senilai 1 milyar dalam lima jam saja.
"Heii .... Punya black card untuk apa jika tidak digunakan bukan?" Amanda sih memanfaatkan sekali kartu pemberian dari ayahnya, selalu dia gunakan untuk membeli barang-barang branded.
"Ya juga sih."
Mereka pergi ke store barang branded. Saat itu ada karyawan baru yang belum mengenal Diana dan Amanda. Karyawan tersebut masih gugup melayani pelanggan, dia sampai tidak memperhatikan langkahnya sehingga menginjak sepatu Amanda yang mahal.
"Sial. Kalau jalan lihat-lihat." Amanda berteriak karena kesal, baru saja dia mau belanja sudah ketiban sial. Para karyawan lama yang sudah mengenal Amanda pun segera mendekat.
"Ma- ma- maaf, Nona!" Gadis berseragam hitam itu pun menunduk takut pada pelanggan VVIP ini.
"Maafkan karyawan baru kami, Nona!" Amanda menoleh pada karyawan-karyawan yang biasa melayaninya itu.
Gadis ini pun menunduk dan melihat sepatu high heelsnya sudah sangat kotor terinjak sepatu karyawan itu yang jelek. "Sial. Sepatu baruku yang mahal ini jadi kotor."
"Bi- bi- biar saya bersihkan Nona!"
Amanda duduk lalu karyawan itu mengikutinya. "Duduk di bawah dan bersihkan!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top