5. Bianca yang Menyebalkan


Amanda kesalnya bukan main pada wanita bertubuh berisi di hadapannya ini. Dia kira gadis itu mau memuji kecantikannya, mau menyanjung-nyanjung Amanda setinggi mungkin sesuai status sosial ekonominya, eh malah kebalikannya. Amanda dikatai manja, kata manja ini bosan dan tidak suka Amanda dengar. Kalau dilihat dari sedotan atau sisi manapun, yang mengatai Amanda manja tu jelas kalah telak, dari manapun canti Amanda, kaya Amanda, berwibawa Amanda, lebih berpendidikan Amanda. Sungguh sombong sekali ini anak mentang-mentang oke.

Uh padahal kalau gadis yang ada di hadapan Amanda ini memujinya begitu tinggi, bakal dia balas pujian itu dengan traktiran tas kremes alias Hermes, makan di restoran mewah dan jalan-jalan ke luar negeri gratis. Bego ini orang malah ngatain, maklum bukan parasit yang bermuka dua, menyanjung demi dapat keuntungan dari Amanda kan temen bangke!

"Oppss .... Kenalkan aku Bianca Aura dan pasanganku Brilian Candra." Dia membenci Amanda tapi masih mending mau menjabat tangan gadis sombong itu. Siapa tau dengan salaman cantiknya nular. Bianca gadis yang berumur 25 tahun asli orang sunda, dia ini membenci Amanda lantaran di TV gadis itu terlihat sekali manja, anak papa dan doyan hura-hura. Dahulu ada acara televisi yang menayangkan kegiatan Amanda bersama anggota gengnya the queen squad yang bergaya hedon. Pasangan Brilian berumur 27 tahun, mereka beda umur dua tahun. Pasangan ini kompak bertubuh berisi.

"Waww .... Seorang Amanda anak pemilik MND TV ikut acara ini?" Patut diacungi jempol karena bos yang turun tangan sendiri, bukan jadi pengawas malah jadi pemain dalam permainan serta pertunjukannya sendiri. Rawan berbuat curang dong, etss enggak bakalan curang, orang Manda tidak tahu apa-apa. Dasar tukang hura-hura, bergaya hedon dan tak bisa apa-apa, tuh kan lihat sekarang, teknis acara televisinya sendi tidak tahu.

"Nanti dia curang bagaimana?" tanya pasangan gadis bernama Bianca, otaknya dipenuhi pikiran kotor. Dia belum tahu Amanda orangnya seperti apa.

"Apa kau bilang? Curang?" Manda jelas emosi, gadis ini melangkah dan berdiri sangat dekat dengan pria itu.

Gadis ini menatap sinis sambil berucap, "Boro-boro curang, mekanisme reality show ini saja aku tak tahu." kalau tidak percaya Manda punya buktinya, dia tidak bisa menebak setelah ini akan ada acara apa dan akan melakukan pertandingan seperti apa.

"Masa iya!" Kini Bianca yang bersuara. Gadis ini berburuk sangka dan doyan mengecap tanpa mengenal orang yang dia benci. Kalau mengecap dan membenci, tiba-tiba orang tersebut malah sukses pasti dia malu.

"Terserah kamu mau percaya atau tidak." Masa bodoh, Amanda akan buktikan bukan dengan sekedar omongan tapi dengan tindakan. Wajar kalau dia manja dan hidup enak jadi susah mandiri, terlalu dimanja dan dari menghambur-hamburkan uang.

"Oh jadi Amanda ini yang terkenal itu, anaknya bapak Gustav Dermawan yang keren itu?" Siapa yang tidak tahu nama Gustav, wajahnya wara-wiri di televisi, bukan hanya pemilik MND TV saja, dia aktivis kemanusiaan dan juga sering ikut acara penggalangan dana. Kalau di dunia nyata anggaplah Gustav ini mirip pak Hary Tanoesoedibjo.

"Emang iya!" Amanda menaikkan dagunya, dia tidak sederajat dengan orang-orang ini. Mereka tak jelas dari kaum menengah ke atas atau di bawahnya, wajahnya juga tidak familiar, tak seperti Amanda yang wara-wiri di televisi.

"Hebat sekali." Pasangan ini bertepuk tangan untuk Amanda.

Jelas hati Amanda melambung tinggi, tapi saat hendak terbang kupu-kupunya, seketika itu pula diterjunkan. "Bapaknya aja, anaknya tidak!"

Kupu-kupu di hati Amanda tidak jadi terbang, orang-orang ini begitu merendahkannya. "Dari tadi kau merendahkan aku saja. Awas nanti aku balas?" Awas saja jika dia kembali ke kehidupannya lagi yang normal, dia akan mengingat kedua orang ini dan mencari di mana asal mereka. Amanda akan mengirimkan bom Hiroshima bila perlu ke kediamannya. Dendam ini sepertinya sudah mendarah daging, gadis ini tidak suka jika direndahkan padahal posisinya ada di langit.

"Aku tidak takut padamu anak manja. Aku dan kawan-kawanku bahkan membencimu!" 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top