Anna, sedang mengingat bagaimana rasanya saat Bara menyentuhnya. Mengingat saat pria itu tersenyum, atau bahkan ketika Bara menjadi begitu emosi. Mengingat betapa tampan wajah Bara ketika tertidur. Betapa mempesonanya pria itu. Betapa egois dan pencemburunya Bara. Ketika semua orang memintanya melupakan pria itu, Anna malah semakin mengingatnya dengan jelas.

Dua setengah tahun telah berlalu, tidak sedikitpun kenangannya bersama Bara dapat terhapus begitu saja. Yang terjadi adalah sebaliknya, Anna sering bermimpi bertemu dengannya.

"Kau bermimpi lagi?" Suara seorang pria bertanya kepadanya dan Anna begitu mengenali suara itu.

"Hmmmmm" Anna menjawab, masih dengan mata terpejam.

"Sudah pagi, bangunlah sayang" Katanya lagi, terdengar menggoda.

Anna menggeleng "Tidak, karena kau akan kembali menghilang jika kubuka mataku"Jawab Anna. Pria itu bergerak mendekat ke arahnya lalu memeluk Anna dengan begitu erat, mencium keningnya lalu beralih ke kelopak matanya, turun mendarat diatas bibir Anna yang kering. Sebuah kecupan ringan yang dapat membuat putri tidur terbangun dalam dongeng putri salju. Namun tidak seperti cerita di dalam dongeng, Anna tidak menemukan pangeran yang menciumnya disana begitu ia membuka matanya. Ia menemukan dirinya sendiri, di dalam kamar besar yang gelap, dengan beberapa cahaya matahari yang memaksa masuk dari celah jendela.

Anna, kembali terbangun seorang diri dan menemukan butiran kristal putih mengalir dari matanya. Betapa ia merindukan pria itu, sedalam-dalamnya.

-------- Teaser Only ^_^ ----------------