PERANGKAP

Begitu sampai rumah ia segera menelfon Bara dan memberitahu semua keadaan yang terjadi. Bahwa ia tidak bisa melakukan cara yang beresiko. Satu-satunya cara adalah hanya dengan menipu Anna Pramestyawati.

    “Baiklah, tidak masalah buatku.” Sahut Bara.

    “Berjanjilah satu hal padaku Bara,” pinta Heru sebelum sambungan telfon diputus.

    “Apa yang kau inginkan?” tanya Bara.

    Heru, menggenggam ponsel dengan kuat. Wajahnya berubah menjadi keras dengan tatapan datar. “Jangan sentuh dia, dan setelah kontrak 1 tahun itu selesai kau harus berjanji padaku untuk melepaskannya.”
  
     Terdengar suara Bara tertawa keras dari arah seberang. “Tidak biasanya hal ini terjadi. Apa kau mencintai wanita bernama Anna itu? Jika ya, maka kita bisa mencari wanita yang lain. Tapi waktumu semakin menipis, tentu saja!”

     Heru terdiam, mengatur nafasnya. Jari jemari sebelah tangannya mengepal sempurna. Ia dalam pilihan antara rela dan ketidak relaan. “Tidak perlu! Cukup penuhi janjimu kepadaku.”

                               ***

Anna tertawa bahagia bersama Anggina sahabatnya, tidak menyangka bahwa yang terjadi melampaui yang dia harapkan. Ia dan Heru memutuskan untuk menjalin hubungan yang serius dan bukan hanya sekedar pacaran saja.

     Mereka sepakat bahwa setelah upacara wisuda Anna, mereka akan mengurus hal-hal tentang pernikahan mereka. Anna merasa waktu 5 bulan cukup untuk mengenal Heru, bukankah menikah juga adalah pembelajaran mengenal pribadi masing-masing.

      Ia tidak keberatan mencoba mengenal Heru lebih jauh setelah pernikahan. "Akhirnya jadi sarjana sekaligus jadi nyonya Heru, dong." Anggina ikut merasa senang. Ia memeluk sahabatnya. Anna, memang kuliah terlambat tidak seperti Anggina. Ia dapat kuliah dengan biaya sendiri, hasil kerja kerasnya dan inilah hasilnya. 

         Hari demi hari berjalan terasa seperti mimpi, Heru menemuinya hampir 3 kali dalam seminggu menghabiskan waktu bersama, menjemputnya kerja meski ia sempat kecewa karena Heru tidak datang pada acara wisudanya menjadi sarjana karena urusan pekerjaan, padahal selain itu Anna ingin mengenalkannya kepada kedua orang tuanya.

      Tapi Anna cukup mengerti dengan kesibukan Heru. Ia tidak ingin menjadi wanita yang terlalu menuntut atau bahkan membesar-besarkan masalah kecil. Setelah ini, mereka berencana akan mengurus segala persiapan pernikahan termasuk kunjungan Heru ke kedua orang tua Anna.

      Heru, mengatakan bahwa pernikahan mereka akan diurus semua detailnya oleh wedding organizer pilihannya. Anna cukup mengikuti apa yang diperintahkan oleh seorang wedding planner kepercayaannya.

     Tidak ada satupun yang membuat Anna curiga, bahkan Ketika Heru datang menemui keluarga Anna tanpa dirinya. Dengan dalih ia ingin Anna fokus bekerja terlebih dahulu. Juga padatnya jadwal kerja Heru membuat pria itu tidak dapat mengatur waktu dengan baik.

    Anna mulai menaruh curiga saat Heru terlihat sedikit menjauh menjelang pernikahannya. Bahkan mereka melakukan fitting baju terpisah. Resepsi dan akad akan diadakan di hotel berbintang 5 dekat Magelang. Semua tamu undangan dibatasi hanya seputar kerabat dekat, karena Heru lagi-lagi mengatakan ingin acara ini terjadi sangat sakral.

-----bersambung-----

New version

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top