← Ramadhan (3)

Eitsss, santai.

Kalau di chapter sebelumnya si Albino make karpet masjid sebagai senjata.

Maka ada lawan lebih keras dari itu.

Hoho, bersiaplah Gojo.

Angin berhembus membuat para penduduk kota jadi merinding binti meriang.

Inilah dia orang yang ditunggu-tunggu masyarakat, orang yang akan menyelamatkan kita dari serangan karpet masjid yang dipegang Gojo.

Orang yang jasanya akan selalu dikenang orang-orang.

Ya begitulah.

Gojo ketawa dulu yekan nih lihat muridnya udah pada K.O.

Nanamin pun datang.



































































bismillahirrohmanirrohim

Betul sekali, kesayangan kita ini bakal bacain Gojo ayat kursi.😩👌🏻

"PANASSSSSSS," teriak si Gojo.

Padahal baru bacaan basmallah, tapi udah kejang-kejang.

Mungkin kalau dibacain full ayat, Gojo udah ara-ara sayonara ama dunianya.

Baru aja Nanamin mau lanjut baca.

Eh Gojo pingsan.

Mantap sekali senjata milik Nanamin.

Nah disaat yang bersamaan, murid-murid yang sempat tepar karena serangan Gojo bangkit dari mimpinya.

Terus berkumpul mengelilingi Gojo yang sedang terkapar diatas tanah masjid.

Saling lirik lah mereka.

"Lo pegang kakinya, gue pegang tangannya."

"Bentar gue mau megang lehernya aja."

"Jangan dicekik buset."

"Gue megang bagian samping."

"Bentar pasang kamera."

"Ada yang bawa spidol nggak?!"

"Ada nih, permanen tapi."

"Gapapa, malah lebih bagus lagi."

"Oke siap?"

"Siap!"

Lari lah mereka sambil bawa badannya Gojo.

WUSHHHHHH.

Gojo dilempar ke kolam ikan milik pak Yaga.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top