Lembar baru [Chuuya End]
alternatif ending, setelah lewat beberapa tahun filly pikir itu ending yang nggak adil bagi chuuya, cogan mini kita. jadi fily bikin 2 ending, terserah kalian mau ending yang mana.
........
Cahaya mentari menelusup disela-sela tirai jendela kamar, menganggu dua anak adam yang sedang terlelap dengan damai. [Y/n] mengerjap sebelum kembali terlelap. " Chuuya-kun sesak, tau." Protes [Y/n] Saat sang kasih merengkuhnya dengan kuat.
Kedua insan ini masih bergelung di bawah selimut, saling memberi kehangatan. Chuuya, walau kekasihnya protes atas tindakannya, dia masih mendekap wanita itu dengan erat dan semakin erat di tiap detiknya. Seakan takut kehilangan sang kekasih.
Sraak
Tirai kamar mereka terbuka dengan lebar sang mentari kini mengusai seisi kamar pasangan itu. "Chuuya, tutup kembali tirainya, ini hari libur aku masih ingin tidur lebih lama." Keluhnya. "Heh, kenapa mengeluh ke aku, kau yang melakukan itu, kan. Apa salahnya aku memeluk mu, lagi pula kau tidak akan mati karna pelukanku"
Wanita itu mengeluh pelan sebelum dirinya mengumpulkan kesadarannya dengan paksa. Sedetik kemudian dia terkejut dengan apa yang baru dilihatnya. Menepis tangan sang kasih dan berusaha bersembunyi.
Chuuya mendengus jengkel, mencoba kembali memeluk sang kasih, namun ditepis lagi olehnya. " kau kenapa, sih? Aku sudah membelikan tas yang kau ingin kan kemarin—
"Selamat pagi [Y/n]-chan, Chuuya."
"--ANEE-SAN." Chuuya terkejut bukan main dengan kehadiran kouyo.
"KENAPA DISINI?!" sebenarnya chuuya tak masalah dengan kehadiran Kouyo-
"Memangnya kenapa?" – tapi saat ini mereka berdua polos tanpa busana.
Chuuya kembali memeriksa keadaan [Y/n], wanita itu sudah membenamkan dirinya dengan baik kedalam selimut.
"mou, ini gara-gara Chuuya yang meminta untuk melakukanya berkali-kali, kalau sekali Chuuya sudah cukup, aku tak akan melupakan janjiku dengan anee-san." Hardik [Y/n]. " hahh?kenapa marah sekarang kau juga menikmatinya—"
" fufufu masa muda yang indah, [Y/n]-chan aku akan menunggu mu di ruang tengah." setelah Kouyo meninggalkan ruangan, kedua insan itu kembali berdebat. "Ini karna Chuuya, karna kau--"
"Maaf lain kali aku akan melakukannya hanya lima kali." kata Chuuya, sembari mengusap lembut surai kekasihnya. " HANYA LIMA KALI???!! Ah sudahlah, lebih baik aku bersiap dari pada berdebat dengan maniak topi ini." Akhirnya [Y/n] bangun dengan kaki sedikit tertatih. "Mau dibantu bersiap oleh maniak topi ini, hm?" Tawar Chuuya. "Tidak perlu, aku bisa sendiri." balas [Y/n] dengan ketus.
..
"Maaf Anee-san. Lama, ya?" Keheningan yang tercipta seusai [Y/n] menyapa Kouyo, membuatnya merasa sangat malu. "Musim semi yang indah." kata Kouyo sebelum kembali menyesap teh dari cangkirnya.
"Lupakan saja itu, [Y/n]. Jangan terlalu kau pikirkan." kata Chuuya. [Y/n] melayangkan tatapan tak suka pada Chuuya. Yang benar saja. Pria itu masih bersikap tenang setelah semua kejadian yang terjadi pagi ini. "Pakai baju mu, Chuuya." tegur [Y/n]. "kenapa? lagi pula ini rumah ku." [Y/n] mendengus. "Terserah kau saja. Ayo Anee-san." percuma saja berdebat dengan Chuuya. "Mau kemana memang?" tanya Chuuya. "Mau tau saja. Nanti ku kabari kalau aku butuh tumpangan." kata [Y/n].
cup
[Y/n] mendaratkan sebuah kecupan ringan ke kening Chuuya. "Aku berangkat."
..
Setelah selesai memenuhi janjinya dengan Kouyo untuk berbelanja kimono, bagi [Y/n] masih terlalu cepat untuk pulang. Tanpa sadar dia menuju ke tempat ini, semilir angin menyambutnya dan memainkan anak rambutnya.
Begitu teduh, suasana yang sangat cocok perisitirahatan terakhir. [Y/n] mengedarkan pandangannya keseluruh makam yang ada, kemudian berhenti ke arah makam yang terletak di bawah pohon.
Tanpa pikir panjang [Y/n] segera melangkahkan kakinya menuju arah makam tersebut. Dia tidak sendiri di makam Oda, ada sosok lain ternyata.
"D-dazai." bukan hanya [Y/n] yang terkejut, bahkan Dazai juga terkejut dengan kehadiran [Y/n]. "[Y/n]-chan. Sudah lama, yah. bagaimana kabarmu?" kata Dazai, membuka obrolan. "Tidak pernah lebih baik dari ini." jawabnya. Dazai menghelah nafas sebelum menatap sendu ke arah [Y/n]. "Kau benar-benar bahagia ya, [Y/n]-chan. Padahal aku disini menderita karna mu."
"ha ha ha ha. Dazai kau melawak, ya?"
"aku serius." wajah Dazai yang biasanya begitu konyol hanya menampilkan raut datar dengan pandangan lurus menatap lawan bicaranya.
"sudah terlambat."
"aku tau. tapi tetap saja, bisa kah kita k--"
"HENTIKAN OMONG KOSONG MU DAZAI!! Sampai disitu saja, jangan berbicara hal yang tidak berguna."
" [Y/n], bagimu aku tidak berguna? seharusnya aku mengetahuinya dari awal aku tak berguna untuk mu."
plaak
sebuah tamparan mendarat di pipi Dazai. "sebaiknya tutup mulut mu, Dazai Osamu. Selama ini kau lah yang menanggapku alat. Kau menyesal telah mencampakanku? silahkan. Terus lah menyesal seumur hidupmu. tapi jangan pernah kau memberiku tawaran yang konyol. Karna ak--"
"Mama, ayo pulang." Tiga meter dibelakang [Y/n] ada gadis kecil yang muncul tiba-tiba dan menginterupsi obrolannya dengan Dazai. ah, walau lebih tepatnya perdebatan, mungkin.
"ah, Chii-chan. Mana papa mu?" Raut wajah [Y/n] berganti seketika.
"Papa pergi sebentar untuk membeli wine. siapa paman itu, Mama?"
"Ah,ya. Kau tau ini teman Papa dan Mama dulu."
"ohh, ternyata begitu. Perkenalkan paman namaku Nakahara Charlize." Dazai terbelalak mendengar penuturan anak itu, menyembunyikan perasaan yang hancur dengan sebuah senyuman. "Nama yang cantik, seperti dirimu. Berapa umurmu, nak?"
" Umur ku 28 bulan kata paman Rintarou. oh iya selain Papa, Mama, Anee-san aku juga paling menyukai paman Rintarou dan Elise-chan."
"Mama kan sudah bilang Chii-chan, jangan terlalu sering bertemu dengan paman Rintarou. Papa mu juga kenapa membiarkan mu kesini sendirian, sih."
"Soalnya aku sudah janji dengan Papa akan jadi anak yang baik."
"baiklah. ayo pulang Chii-chan. Kalau begitu aku duluan, Dazai."
"T-tapi aku masih ingin bercerita bersama paman."
"Papa tidak lama, kan? berarti Papa sedikit lagi akan menjemput Mama dan Chii-chan."
" Kalau kau ingin menyesal. Menyesal lah selamanya dalam kesendirian Dazai. Kau yang membuat semua ini terjadi. Dan jangan pernah memberi ku tawaran tidak masuk akal karna aku sudah menjadi Istri Chuuya dan memiliki seorang anak. Aku sudah berkeluarga. Jadi enyahkan saja pikiran konyol mu."
" Apa artinya Mama?" tanya Charlize
"Bukan apa-apa. Ayo Chii-chan. Mari kita menunggu Papa di luar."
" Pada akhirnya karma ini yang kudapatkan." Gumam Dazai.
Walau sekedar harapan saja, sudah tak tersisah.
FIN
Halauw semua pakabs? dah liat bsd sisen 4?
Cakep banget chuuya wei sksksksk.
btw setelah saya pikir-pikir ternyata dajai itu lelaki mokondo. heuheuheu gimana menurut kalian?
oh iya filly juga mau ngucapin terimakasih banyak karna sudah mendukung karya Filly.
REGARDS
Filly oneirataxia de solivagant.
17/02/2023 00:15
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top