3. Bernafas hanya untuknya
Dazai menatap wajah [Y/n] yang sedang terlelap disebelahnya.
Gadis yang benar-benar rapuh, tapi terlihat kuat.
"Aku tak mengerti, kenapa aku terikat denganmu [Y/n]. Kau seperti memaksaku untuk setia." kata Dazai.
"D-dazai-kun?!" [Y/n] terkejut, kenapa Dazai bisa disini?
"Yo [Y/n]-chan."
"D-dazai-kun, k-kenapa kau bisa disini?" tanya [Y/n].
"Apalagi? Sudah pasti menunggu mu bangun." kata Dazai.
Mata [Y/n] yang tadinya sayu kini bersinar terang.
"P-pahlawan." kata [Y/n] sembari menatap Dazai.
"H-hah?"
"Dazai-kun, kau seperti pahlawan dalam dongeng, yang menunggu putri bangun dari tidur lelapnya."
"Apakah aku bisa dikatakan putri dalam dongeng?" batin [Y/n].
"Kau terlalu berlebihan, lagi pula yang menunggu putri itu pangeran, bukan pahlawan." kata Dazai.
"Tapi tetap saja kan, sang pangeran bagai pahlawan untuk sang putri." kata [Y/n].
"Terserah kau saja." kata Dazai sembari meletakkan kepalanya ke atas meja.
"Ngomong-ngomong ini." kata [Y/n] sembari menyedorkan map.
"Aku sudah mencari semua datanya. Dan juga aku sudah menyiapkan pasukan yang akan membantu Dazai-kun." kata [Y/n].
"Kerja bagus, dokumen sebanyak ini kau dapatkan hanya semalaman?" tanya Dazai.
"Tentu saja, kalau untuk membantu Dazai-kun kenapa tidak?"
"Aku yakin suatu hari Dazai-kun bisa menjadi boss port mafia, soalnya Dazai-kun sangat jenius." kata [Y/n] antusias.
"Hm, ngomong-ngomong apa malam ini kau ada misi?" tanya Dazai.
"A-ada, kenapa Dazai-kun?"
"Aku sebenarnya membutuhkan kekuatan mu, tapi karna---
"Tenang saja, akan kuselesaikan misiku dengan cepat, dan membantu Dazai-kun." kata [Y/n].
"Kalau begitu, aku akan menunggumu." kata Dazai.
"D-dazai-kun." panggil [Y/n] tiba-tiba.
"Hm?"
"P-perban di kepalamu sedikit longgar, boleh ku perbaiki?" tanya [Y/n] ragu-ragu.
Dazai mengerjap, walau mungkin belum tidur karna mengerjakan tugas yang Dazai berikan, dia tetap memberi perhatian penuh ke Dazai, seolah dia hidup untuk Dazai dan bernafas untuknya.
"Tentu."
"S-sudah, b-bagaimana? Apa nyaman?" tanya [Y/n] lagi.
Dazai hanya mengangguk, kemudian Dazai menatap [Y/n] dengan pandangan kasihan.
"Kau memberiku segalanya, tapi kenapa kau tak bahagia?" batin Dazai.
Tbc.
Hai zheyenk, jan lupa laik komen dan subs-Fhalaw akun filly
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top