pelakor
Hari ini saya sedang sangat bersedih. Kalian tau kan kalo sy punyanya cuma hape yg cuma bisa ngandelin wifi?/nggak, nah uda hapenya gitu, sekarang ada yg maling tuh hape..hiks kssk.. Di tambah sama tas yg ada uangnya/dikit dan tabung gas punya ibu..tega bgt tuh maling, padahal sy ini org miskin huhue..
Hoah, btw bentar lg SN day di Jepang, sudahlah lupakan yg sudah terjadi.. Happy SasuNaru Day kawan-kawans, ada sedikit asupan bwt kamu.. Support terus sy ya~ /yash..
Selamat membaca,
Pencuri Laki Orang
Sasuke x Naruto
"Hinata, kau sudah melihatnya!?" tetiba wanita berambut pink berteriak di depan pintu rumahnya.
Hinata, Nyonya rumah menoleh sebentar sambil menata piring dan gelas di atas meja makan.
"Yang mana, Sakura?" sahut si wanita bersurai indigo kalem.
Sakura, perempuan berparas dan berambut manis itu melangkah masuk dengan tergesa.
"Ini---" sang tamu mengulurkan ponselnya, "pelakor yang di sawer oleh istri sah si suami!" pekik Sakura antusias di depan wajah Hinata.
Hinata mengernyitkan dahi.
"Belum," katanya, sambil meloyor ke dapur mengambil beberapa makanan.
Para suami datang tepat waktu. Mereka melangkah bersamaan seraya tertawa-tawa tidak jelas.
"Hai, Sakura-chan," Naruto menyapa riang, sementara Sasuke hanya melirik lewat ekor matanya pada Hinata.
"Sedang membicarakan apa?" tanya Naruto yang langsung menghampiri istrinya hendak mencium kening sang istri. Tapi urung.
Sakura melompat semangat ke arah suaminya, Sasuke.
"Kami sedang membicarakan para pelakor ganas yang ada di luar sana." desis Sakura melirik suaminya yang hanya diam datar melirik padanya.
Sasuke diam. Naruto merengut tak mengerti.
"Pelakor itu apa?" tanya si pria pirang, kepalanya meneleng menggemaskan.
Sakura dan Hinata saling lirik, lalu--
"Pencuri Laki Orang!" seru mereka bersamaan.
Sakura melirik greget pada suaminya yang tidak jadi duduk di bangku dan malah menghampiri Naruto yang tetiba tersedak ludahnya sendiri.
Hinata menepuk pungung suaminy, sementara Sakura diam saja ketika Sasuke meninggalkan meja makan menuju dapur. Mengambil segelas air dan memberikannya pada Naruto yang mengekor dari belakang.
Naruto batuk parah. Segelas air di sambar ganas, di teguk isinya hingga tandas. Naruto menghela nafas.
"Kau tersedak ludahmu sendiri. Idiot." sinis Sasuke. Tangannya merayap mulus di punggung sang blonde.
"Kau tidak dengar yang mereka bicarakan?" cicit si pirang, matanya meliar mengintip dua wanita di ruang makan melalui jendela kecil yang ada di dapur.
"Apa."
"Pe--apa--lakor. Pelakor." Naruto menjawab takut-takut. Takut istrinya menguping.
"Lalu?" Sasuke menanggapi santai sambil duduk di atas konter dapur.
Naruto melihatnya seolah tidak percaya.
"Aku ini pelakor, Sasuke. Dan aku tahu apa yang akan Sakura lakukan jika dia tahu aku mencuri suminya." Naruto menundukan kepala.
Sasuke bangkit dari duduk. Memukul pelan kepala pirang sahabatnya.
"Bodoh." katanya, "bukan hanya kau. Aku juga. Kita ini pelakor." Sasuke melongok pintu dapur, ia juga takut kepergok istrinya yang masih asik menggosip.
"Dan aku tidak ingin membayangkan apa yang akan Hinata lakukan jika tahu aku yang merebut suaminya."
Mereka berpandangan miris. Mengabaikan para istri yang tenggelam dalam gosip murahan tentang pencuri/perebut suami orang tanpa sadar suami mereka telah di ambil orang lain.
Selesai.
Benar2 galau waktu nulis beginian. Makanya ancur bgt. Apa ini? Kado bwt SN day, sedang tren pelakor yg terciduk dan cuma si pelakor yg di hakimi. Suami yg di rebut, helo apa kabar. Idihh. Yasudahlah, trims uda mampir dan baca. Happy SN Day sekali lg. Sankyu..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top