SAYA INI LUMBUNG DOSA


Pernah terlintas, nggak di pikiran kalian soal saya macam, "Duh, si Gaachan mah orangnya sok banget! Alay!" dan pemikiran lainnya?

Saya sadar kalau pasti ada beberapa orang yang berpikiran seperti itu. Kali ini saya kembali lagi dengan kenyinyiran saya, protes saya soal banyak hal. Bisa jadi satu novel kalau saya tulis satu persatu. Dengan tidak bermaksud meninggikan hati, saya ingin memberitahu kalian semua. Saya anak yang diberkati dengan daya ingat tipe visual. Artinya, saya lebih cepat menghafal dengan melihat. Jujur, karena itulah saya lebih baper ketika baca tulisan daripada dengar kalian menghujat saya dengan teriak-teriak di telepon. Mungkin lain kali ibu saya harus menulis surat peringatan kalau ingin mengomeli saya.

Begitu banyak protes yg ingin saya ucapkan, namun saya bingung pada siapa. Beberapa komentator pernah membuat saya mikir. Panjang... Namun berujung pada tawa. Saya baper, tapi pada akhirnya menertawakan mereka. Lucu? Aneh? Saya memang aneh.

Pernah suatu ketika ada yg menghina cerita saya. Macam: "Cerita apaan, nih?! Nista, blablabla..." dan semacamnya. Bagaimana respon saya ketika membaca itu? Saya diam. Ujung bibir saya naik sekian centi. Lalu saya mulai cek profil dia dan yg lain. Setelah itu saya menghela napas. Maklum, akun abal-abal. Niatnya cuma nyebarin komentar kebencian. Padahal nulis aja kagak. Atau paling banter nulis, tapi yang baca sedikit. Lalu berharap dengan begitu bisa mendompleng jumlah readers dari balasan saya. Saya harus menghela napas.

Yang seperti itu? Banyak.

Lalu komentar2 lain yg kesannya "menyetir" dan sotoy pun kerapkali saya dapatkan selama ini. Saya merangkak dari nol, main di wattpad seorang diri. Cuma posting cerita lama, lalu menghilang. Sesederhana itu. Karena saya tidak bisa memahami bagaimana cara terkenal dengan melayangkan kebencian, saya diam saja. Saya ramai dan ribut di lapak saya, namun saya akan membalas dengan senang hati kalau ada yg komentar setelah itu. Saya tipe yang takut dinotice orang.

Saya tipe meledak-ledak. Tipe yang ogah ribet, tapi sering meribetkan hal sepele. Iya, kasusnya sama juga dengan pendapat-pendapat dari penulis lain. Terkadang apa yg saya PELAJARI tidak sesuai dengan pendapat mereka. Lalu saya bisa apa? Saya diajari untuk jadi objektif, lalu saya mulai mengadakan penelitian (?). Saya tanya ke yang lebih ahli, saya tanya mbah segala umat, saya lari-larian ke lapak senior. Lalu saya dapatkan banyak kesimpulan dari sana.

Saya pernah mendapat hujatan. Ah, sering malah! Sebagai manusia yang nggak pernah luput dari dosa, saya ingin memberi tips untuk kalian.

Kalau ada orang yang tiba-tiba komeng ke tulisan kalian macam : "Cerita homo menjijikkan! Cih, dasar hina! Blablabla..."

Maka, yg perlu kalian lakukan adalah:

1. Cek profilnya

Ada dua tipe orang yg komentarnya seperti ini. Pertama, akun bala2 alias abal2. Akun ini ditandai dg tidak adanya work, activity minim atau bahkan tidak ada sama sekali, follower nol, atau paling kenceng di dlm kawasan 10. Akun ini biasanya cuma akun buat baca dan seneng-seneng aja di wattpad. Bisa jadi akun ini cuma akun buat nyebarin spam comment. Kedua, akun yang punya work tp followers sedikit. Ini tipe akun pengidap attention seeker. Kalau kalian menemukan yg seperti itu, segera cek salah satu ceritanya.

(Yg saya maksud tipe itu adalah yg sering nyebarin komentar jahat, bukan yg bikin akun buat baca. Mereka beda, tau! Beda niatan dan tujuan. Yah, bisa dipahami, lah gimana akun bala2 penebar kebencian ini!)

Tidak perlu membandingkan, karena jelas kualitasnya tidak sebagus itu. Penulis yg kualitas tulisannya baik tidak akan repot-repot menebar kebencian di lapak yg gak sesuai seleranya dg cara seperti itu. Akun itulah yg punya ulterior motive. Dia sengaja memberikan komentar kebencian, lalu ketika kalian membalasnya... balasan itu akan lewat timeline. Para followers kalian akan kepo juga ketika melihat itu. Mereka akan ikut cek pekerjaan si komentator caper ini. Lalu pembaca dia akan naik. Lagi, dia cuma mendompleng popularitas kalian aja.

2. Block/Report

Segera blokir atau report akun tersebut. Sebenarnya ini pengalaman pribadi saya saja. Tidak perlu membalasnya. Dia aja kagak follow kamu, tapi minta dimention dg cara negatif. Cukup senyumin aja, lalu blokir. Cukup. Dia kagak akan bisa komeng dan main sama kalian lagi. Kecuali... dia masih baru di wattpad. Jadi, dia sengaja bikin trik kayak gitu biar readersnya nambah tanpa tahu kalau ada fasilitas blokir kayak gitu.

3. Hapus

Selain musingin dan bikin sepet, lagi-lagi hapus komentar dia ini bikin jejaknya hilang. Komentator lain kagak bakalan ada yg baca. Jadi wussss... dia akan menghilang tanpa jejak.

4. Lupakan

Nggak perlu ingat-ingat nama akunnya, kecuali kalau emang udah kamu SS. Cukup nyengir aja. Lupakan ini maksudnya lupakan nama akunnya, jadi kamu nggak bakalan bisa promoin dia lewat jalur kebencian. Nanti followers dan readersnya nambah, lg!

Bukannya itu yg dia cari?

Sekarang ganti nyinyir ke materi lain.

Beberapa saat yg lalu saya terusik. Kali ini saya akan bahas soal erotisme LAGI. Saya gak menyalahkan para penulis yg dengan berapi-apinya menghina karya erotis. Karena mereka mungkin tahunya, erotisme selalu soal seks dan adegan dewasa. Padahal, masalahnya tidak sesederhana itu. Erotisme dan pornografi berbeda. Sungguh!

Jatuh cinta saja sudah merupakan erotisme. Bahkan tanpa adegan seks sekalipun, dlm sastra setidaknya ada unsur erotisme. Bumbu? Silakan sebut begitu. Dirty talk itu masuk apa? Pornografi? Huahahhaa... ternyata hanya dengan godaan bisa merangsang, yak? Soalnya tujuan utama pornografi kan merangsang. Ternyata begitu... Hanya baca godaan2 gitu masuk pornografi, ya!

Hanya saling menatap antara dua lelaki dan perempuan dalam cerita itu juga masuk erotisme, Kakak! Huahahaha... Nggak usah nulis, deh! Lah, semua dipukul rata sebagai sesuatu yg dewasa dan tidak pantas. Bapak kamu tukang es jus, ya? Karena kamu udah mengaduk-aduk hatiku. Ini masuk apa? Erotisme. Beda ceritanya kalau bahasannya beda. Aku ingin ke rumahmu, lalu mengent** *tiiit* tiiit* Itu jelas pornografi. Tetapi, dalam sastra, erotisme bukan seperti itu. Sudah paham belum bedanya erotisme dan pornografi? Silakan cek bab sebelumnya....

Saya pernah membaca skripsi kakak kos saya yg dari jurusan sastra Indonesia. Karena beda jurusan, saya iseng2 baca. Kepo juga, kan?

Unsur Erotisme dalam Novel Saman Karya Ayu Utami.

Begitulah judulnya. Saya diam. Saya berpikir: "Ini bahas mesum2, ya Mbak? Kan di novelnya Ayu Utami hot gitu!"

Saya berakhir pada pelototan mereka. Saya diomeli bolak-balik. Lalu saya sadar, saya terlalu sotoy. Saya... hina. Saya menjudge duluan sebelum paham dalamnya. Saya malu setelah itu. Saya coba baca lagi, dan ternyata...

Erotisme tidak seperti yg saya bayangkan! Selama ini saya dibutakan oleh gambaran awam kalau erotis itu yg bugil, yg seks, yg adegan tumpang tindih. Ternyata saya salah! Pornografi. Itulah istilah yg pantas disematkan untuk cerita esek2 stensilan.

Jadi, saya dapat menyimpulkan satu hal: PORNOGRAFI DAN EROTISME BEDA.

Ada banyak hal yang mengganggu saya akhir-akhir ini, tetapi saya akan membahasnya lain kali. Selamat datang di Lumbung Dosa! Karena saya bangga membahas dosa yang ini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top