TIGA

Hari jumat besok libur sekolh.kali ini shadam mendapat tugas cukup berat merebut senjata mafia bagian timur.
Kita berangkat jam berapa?"tanya shadam.
Jam 12 tuan..setelah mereka selesai bertransaksi."jawab jimy tangan kanan shadam.
Baiklah..masih ada lima jam lagi..nanti kita ketemu di sana."ucap shadam.
Baik tuan kita bertemu di perbatasan..kita akan menyerangnya di sana."jelas jimy.
Ok..gw pergi dulu."shadam bergegas pergi.
Hati hati tuan."ucap jimy.
Shadam hanya mengangguk lalu pergi.

Wahh cantik sekali anak papah mau kemana?"tanya tomas ayah valen.
Mau ke pasar malam pah."jawab valen senang.
Sama siapa..?pacar yah?"tanya ayah valen lagi.
Bukan cuma temen."balas valen.
Non valen ada yang nyariin non..di luar."ucap bi inah pembantu di rumah valen.
Ok bi..bilang tunggu sebentar."perintah valen.
Baik non."bi inah pergi ke depan.
Pah..valen pergi dulu."pamit valen.
Hati hati nak."ucap ayah valen.
Dah papah.."valen berlalu pergi.

Sampai di pasar malam valen sangat senang bisa mencoba semua permainan di sana.
Gw cape banget tapi gw seneng..thankz bri lo ngajkin gw kemari."ucap valen sambil duduk.
Iya len..aku juga seneng kalo kamu seneng..ini minumnya."brian menyodorkan minuman ke valen.
Makasih."kata valen singkat mengambil minumanya.
Yahh hujan..ayo berteduh len."ajak brian sambil melepas jaketnya untuk memayungi valen.
Sudah setegah jam hujan gak berhenti valen ke dinginan.
Kamu kedinginan len?tar aku ambil payung sama jaket dulu di mobil."ucap brian.
Gak usah bri..tar baju lo basah."tolak valen.
Gak papa len..daripada lo kedinginan."ujar brian berlalu pergi.
Maaf lama."brian memberikan jaketnya ke valen.
Valen yang ke dinginan pun langsung memakainya.
Saat di pake..bau shadam tercium kuat.
Gw hafal nih bau..ini harum tubuh shadam..saat di mall itu..gw sangat dekat denganya..gw belum lupa baunya sama sekali..wangi dan sangat memabukan."batin valem.
Hai..kenapa melamun?"tanya brian.
Wangi jaket ini..mirip wangi shadam."ucap valen.
Siapa shadam?"tanya brian.
Lo gak tau dia?"valen balik bertanya.
Brian menggeleng.
Jelas lo gak tau..pasti lo gak pernah nonton tv..dia beberapa minggu ini kan sering muncul di tv berita kriminal."jelas valen.
Iya..aku hanya baca buku kalo di rumah jadi gak tau..apa kamu pernah bertemu denganya."tanya brian.
Iya gw pernah jadi tawananya."balas valem.
Benarkah..?apa kamu sangat membencinya?"tanya brian lagi.
Gw benci sekaligus takut padanya..semoga gak pernah ketemu dia lagi."harap valen.
Semoga."ujar brian sambil tersenyum.
Itu mobil shadam."tunjuk valen pada mobil lamborghini hitam.
Mobil seperti itu kan banyak len."ucap brian.
Gw hafal plat nomernya..dulu dia naik mobil itu."balas valen gemetar takut.
Kalo gitu ayo kita segera pulang."ajak brian.
Valen pun bergegas mengikuti brian pergi.
➖➖➖➖
Gab..apa yang lo lakuin muncul di sini."tanya shadam.
Gw nelfon lo berkali kali tapi gak ada jawaban..jadi gw nyariin lo."ucap gabriel.
Ada apa?"tanya shadam lagi.
Kita akan segera menyerang..transaksi mereka hampir selesai..maju dari perkiraan."jelas gabriel.
Ok kita berangkat sekarang..dan lo suruh orang buat bawa mobil itu pulang."perintah shadam sambil menaiki mobil lamborghininya.
Baik dam..kita bertemu di perbatasan."ucap gabriel.
Shadam mengangguk kemudian tacap gas pergi menuju perbatasan.

Baku hantam dan suara pistol rame terdengar saut menyaut.
Saat shadam sampai sana..banyak anak buahnya yang terluka karna kalah jumlah.Misi tidak sesuai rencana.
Shadam segera turun dari mobil dan menembak secara membabi buta.
Membuat pertandingan ini imbang.
Wahh tuan shadam..apa yang membawamu kesini."seorang wakil pimpinan mafia timur menghampiri shadam.
Gw mau ambil senjata yang kalian ambil bulan lalu."ucap shadam datar.
Hahaha..silhkan tuan..kalo anada bisa kalahkan kami..bantuan kami sebentar lagi datang."kata dia menyeringai.
Oh ya..lihatlah..bantuan kami telah datang lebih dulu."ucap shadam tersenyum miring.
Shitt...serang mereka tanpa ampun."ucap wakil pemimpin mafia itu.
Pertarungan di menangkan kelompok shadam karna mendapag bantuan dari tim jimy dan gabriel.

Kalian bego atau tolol."bentak shadam pada anak buahnya.
Maaf tuan..teryata rencana mereka berubah mungkin mereka tau kita akan menyerang."ucap joni yang memimpin penyerangan tadi.
Lain kali kalian harus lebih teliti sebelum bertindak."seru shadam marah.
Maaf tuan."ucap joni menunduk.
Pergi kalian."usir shadam.
Semua pun pergi pulang membawa hasil jarahanya.
Shitt mereka bego tolol."umpat shadam memasuki mobilnya.
Shadam berhenti karna bahu belakangnya terasa sakit terkena dua tembakan sekaligus.
Gimana cara gw mengambil peluru sialan ini."geram shadam.
Darah mengucur deras dari bahunya.
Shadam melihat valen dan kedua temanya..keluar dari mini market dekat rumah valen.
Saat valen dan tiga temanya berjalan mulai mendekat ke arah mobil shadam.
Shadam keluar dari mobilnya..sambil memegangi bahunya yang luka.
Astaga.."valen dan kedua temanya terkejut melihat shadam di hadapan mereka.
Sepertinya kita terlalu asik ngobrol sampai kita gak liat mobilnya."bisik silvi.
Valen dan zahra pun mengangguk gemetar.
Lo..bantu gw cepat."perintah shadam ke valen.
Apa yang bisa gw bantu."ucap valen gemetar.
Shadam menarik valen masuk mobilnya.
Zahra dan silvi hanya bisa diam mematung ketakutan.
Valen hanya pasrah..
Tutup pintunya."printah shadam.
Valen pun menutup pintunya.
Shadam melepas jaket dan kemudian bajunya.
Gw mohon jangan perkosa gw."ucap valen ketakutan.
Gw bukan mau perkosa lo.."ucap shadam sambil mengambil pisau di dasbortnya.
Ampunn...jangan bunuh gw.."valen makin ketakutan.
Diam lo crewet..ambil peluru yang ada di punggung gw."perintah shadam memberikan pisau itu ke valen.
Shadam pun berbalik memunggungi valen.
Astaga..."valen terkejut melihat luka shadam dan darah yang mengucur.
Dengan cekatan valen mengambil peluru itu..sambil meringis ngeri.
Apakah sakit?"tanya valen.
Lo bego yah..?jelas lah sakit."ucap shadam.
Ada alkohol..biar gak infeksi."tanya valen setelah selsai mengambil peluru itu.
Ambil di jok belakang."ucap shadam.
Ini bir.."ujar valen.
Udah lah sama aja..cepat."seru shadam.
Valen pun menuangkan ke tisu sambil membersihkan luka shadam dan mengelap darahnya.
Astaga putih..mulus..wangi lagi.."gumam valen dalam hati sambil mengelap punggung shadam.
Cukup.."perintah shadam.
Valen pun menghentikan ativitasnya.
Shadam pun berbalik menghadap valen.
Ganteng banget gila..badanya sexy."kata valen dalam hati.
Sekarang keluar lah"usir shadam.
Valen pun membuka pintu hendak keluar.
Tentang usul memperkosa lo..bisa gw pertimbangkan."ucap shadam menyeringai.
Valen ketakutan dan langsung keluar mobil shadam dan membanting pintunya kencang.
Nyesel gw muji lo..dasar setan."gerutu valen marah..dan menarik ke dua temanya yang masih kebingungan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top