Breath 📞Close

Kamu masih ingat pertemuan pertama dan terakhirmu dengannya?

Ditangga luar kotamu, di mana langit tampak begitu cerah disertai laut yang indah menghiasi pemandangan kotamu. Sebuah bukit umum kota yang bisa melihat segala pemandangan kota yang ada.

Seorang pria bersurai hitam yang sebetulnya mengecat rambutnya menjadi gelap malam. Warna biru tersembunyi yang akan terlihat jika terkena sinar matahari. Mata birunya yang seperti hamparan lautan malam sedang fokus pada kamera digital miliknya.

"Indah sekali, kan?" ucap sang pria tiba-tiba yang rupanya menyadari kehadiranmu, karena sedari tadi kamu memperhatikan dirinya. Ia menjauhkan kameranya dan menoleh ke arahmu dengan senyuman yang ramah dan manis. "Kota ini sangat bagus, ada banyak objek unik dan indah yang bisa difoto."

Pria itu adalah seorang fotografer. Ia mendekat padamu dan memperlihatkan satu foto yang didapatnya kepadamu. Tangkapan foto itu terlihat sangat bagus, karena menggunakan teknik dan seni sebagai bakatnya.

"Ah, maaf. Aku seorang fotografer, namaku Victor. Aku baru datang ke kota ini kemarin karena ingin istirahat sejenak. Siapa namamu?"

Pertemuan itu memang sederhana. Namun juga dipenuhi oleh makna, karena tangga itu adalah tempat di mana kamu menemukan cintamu.

Kamu menyukai Victor, sejak pertama kali bertemu.

Kamu adalah teman pertama Victor di kota tempatmu tinggal. Pertemuan itu membuat kalian berteman dan menjadi dekat selama beberapa bulan. Hingga dirimu akhirnya memberanikan diri memberitahukan perasaanmu kepada Victor.

Victor ternyata juga punya perasaan yang sama kepadamu. Ia juga menyatakannya, di mana kamu dengannya sedang duduk bersama di tangga bukit pada sore hari.

"Aku juga menyukaimu."

Kamu merasa sangat bahagia. Victor mendekat dan menciummu, mengungkapkan sekali lagi kalau ia juga mencintaimu. Karena perasaan saling terbalaskan, kalian akhirnya menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Ternyata menjadi kekasih Victor lebih membahagiakan daripada sebagai teman saja. Victor selalu mencari perhatian, manja meminta kasih sayang, dan suka memanggilmu sayang ketika bermesraan.

Namun kebahagiaan itu tidak bisa lebih lama lagi, begitu Victor mengatakan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan olehmu.

"Aku ingin kita putus. Maaf."

Di stasiun kereta, dimana dengan tiba-tiba Victor ingin pulang ke kota asalnya. Victor tidak tersenyum seperti biasanya. Matanya menyorotkan kesedihan, seolah seperti menyesal karena telah menyakiti hatimu. Sebelah tangannya menggenggam ponselnya yang berdering, seseorang meneleponnya.

"Sebenarnya, aku sudah punya istri dan anak. Maaf... Tidak memberitahumu dari awal. Selamat tinggal, terima kasih."

Victor terlihat tidak bahagia ketika mengatakan yang sebenarnya. Air matanya jatuh, seperti tangisan pilu lautan yang begitu perih. Hanya itu yang Victor beritahu kepadamu, sebelum ia melangkah masuk ke dalan kereta dan meninggalkanmu sendirian.

Pemberian dari Victor untukmu hanya foto-foto berdua dengannya yang sudah dicetak oleh sang pria dan sebuah earphone yang lupa Victor bawa di kamarmu. Barang kecil sang pria yang begitu berharga bagimu, yang menyimpan rasa bahagia dan sakit bersamaan.

Dulu Victor selalu berkunjung ke tempatmu, maupun kamu berkunjung ke rumah Ayah sang pria, di mana Victor tinggal sejak beristirahat di kotamu. Hampir setiap hari Victor ke tempatmu bahkan menginap hanya untuk berduaan denganmu.

Victor yang suka memelukmu, menciummu dan suaranya yang manis ketika memanggilmu sayang. Semua itu kini menjadi rasa sakit di dalam hatimu.

1 tahun berlalu sejak saat itu. Namun kamu masih tidak bisa melupakan Victor. Padahal Victor milik wanita lain sebelum dirinya. Victor pasti sedang berbahagia dengan istrinya di sana. Memikirkan itu rasanya sangat sakit. Dengan berbagai cara, kamu selalu mencari pengalihan dari Victor agar tidak terus bersedih.

Kamu sebenarnya tidak mengerti kenapa Victor menangis ketika meminta putus dan pergi darimu setelah mengatakan sang pria punya istri kepadamu. Dirimu sempat terpikir apakah Victor dipaksa menikah dulunya? Ataukah Victor tidak mencintai istrinya lagi?

Hari ini kamu sedang berjalan ke tangga bukit. Siang hari yang tidak terlalu cerah karena berawan, namun tidak hujan. Entah kenapa kamu ingin pergi ke sana, yang seketika memikirkan sosok Victor yang manis ketika sedang memotret dengan kamera digital kesayangan sang pria.

"Papa! Aku suka tempat ini! Apa rumah kakek kelihatan dari sini?"

"Haha, benarkah? Tidak terlalu kelihatan, tapi Papa juga sangat suka di sini. Ini tempat yang sangat berharga bagi Papa."

Obrolan antara ayah dan anak itu terdengar jelas ketika kamu sedang menaiki anak tangga bukit. Namun suara pria yang menyahut suara anak perempuannya terdengar tidak asing bagimu, membuatmu terkejut dan mempercepat langkahmu tanpa kamu sadari.

Suara itu seperti milik Victor.

Kamu pun sampai di tempat mereka duduk, di mana itu adalah tempat dulu mereka saling menyatakan perasaan. Matamu membelalak melihat sosok Victor yang duduk bersama dengan seorang anak perempuan bermata biru yang mirip dengan Victor.

"Papa, papa! Ada Tante cantik," ujar anak perempuan berkucir dua panjang itu menunjuk ke arahmu.

Victor tersenyum kepada anaknya dan menoleh ke arah di mana anaknya menunjuk. Namun netra sang pria melebar begitu terkejut melihat dirimu sekarang. Tidak tahu harus mengucapkan apa. Victor tidak mengira dirimu akan ke tempat ini juga. Jantungnya berdebar kencang dan merasa panik harus bagaimana.

"Halo, Tante!" sapa anak perempuan itu berjalan mendekatimu dan tersenyum manis. "Kata Papa, di sini tempat kesukaan Papa. Historia hari ini sangat senang bisa jalan-jalan sama Papa ke sini."

Sedangkan Victor yang melihat anaknya sudah mendatangimu, sang pria terlihat malu dan membisu dengan kepala yang menoleh ke arah lain.

Nama : Victor Melldennt
Umur : 27 tahun
Tentang : Victor adalah seorang fotografer yang menyukai keindahan dunia dan seni. Karya fotonya selalu mendapat penghargaan dan penghasilan yang cukup besar untuk mendapat satu foto yang bernilai. Ia suka menyibukkan diri dengan kesukaannya itu, bahkan sudah pergi ke banyak negara untuk menghasilkan foto yang begitu menarik.

Victor sudah menikah sejak umurnya 21 tahun dan punya satu anak perempuan bernama Historia. Sejak Historia lahir, istrinya sering marah padanya dan mengatakan kalau dirinya tidak terlalu perhatian, dengan membuat alasan pekerjaannya yang sebagai fotografer. Victor tidak terima hal itu dan akhirnya sering menjadi bahan perkelahian diantara mereka berdua.

Perkelahian itu selalu terjadi dan tidak pernah reda. Victor berusaha bersabar dan mencari jalan keluar agar istrinya mengerti. Namun sang istri semakin sensitif dan ingin Victor berhenti menjadi fotografer. Tapi tetap saja Victor tidak ingin berhenti. Hingga ia pun bertemu wanita yang terasa lebih mengerti dirinya. Victor tidak mengatakan tentangnya yang sebenarnya sudah menikah kepada wanita itu, bahkan sengaja melepas cincin pernikahannya sendiri dan berpacaran dengannya, karena merasa ia tidak lagi mencintai istrinya sendiri.

Namun Victor tentu tidak mau terus berbohong kepadanya dan mengatakan yang sebenarnya sebelum ia pulang ke kota asalnya. Lalu memutuskan hubungannya dengan wanita yang masih dicintainya sampai sekarang, yaitu dirimu.

Selamat bermain!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top