✥Prolog
Jika ada kesamaan alur, aku minta maaf. Ini murni dari ide ceritaku sendiri, tanpa adanya niatan untuk memplagiat cerita lain.
✥
Tap! Tap! Tap!
Langkah kaki terdengar dengan santainya, suara itu berasal dari seorang gadis berusia 17 tahun berpakaian seragam sekolah sambil menggendong tas ranselnya berwarna [f/c]. Ia terlihat sedang mendengar musik dengan headphone yang berada di kedua telinganya, bibir tipis berwarna peach menggumamkan selirik lagu didengarnya.
"Tadaima!" ujarnya seraya membuka pintu rumah dan masuk ke dalamnya.
"Okaerinasai!" sahut seseorang dari ruang keluarga. Gadis bersurai [h/c] digerai tersebut membuka sepatunya lalu meletakkan di rak sepatu berada di sisi kanannya, dilangkahkan kakinya menuju ruang keluarga dengan santai. Sesampainya di ruang keluarga, ia menemukan seorang wanita berkepala 4 sedang duduk di sofa sambil menonton televisi dengan acara kesukaannya.
"Kaa-san, apa ada makanan di ruang makan? Aku lapar," tanya gadis bersurai [h/c] sambil memeluk wanita tersebut dari belakang membuat yang dipeluknya tersentak kaget.
"[Name]-chan! Jangan membuat Kaa-san terkejut!" protes wanita itu, Izumi Mitsuko. [Name] nama gadis itu membuat raut wajah cemberut khas-nya, dengan bibir tipisnya dimajukan 3 cm sambil menggembungkan kedua pipinya yang chubby itu.
"Mou ... Kaa-san terlalu fokus akan acara televisi itu sampai mengabaikanku yang baru saja pulang dari sekolah," rajuk [Name] dengan suara diimutkan. Mitsuko hanya menggelengkan kepalanya, tangannya menepuk kepala anaknya lalu mengelus dengan lembut. "Kata siapa Kaa-san mengabaikanmu?"
"Tentu saja kataku! Apa Kaa-san tidak mendengarnya tadi?"
"Tidak, sudahlah lebih baik kamu ganti pakaian lalu makanlah!" perintah Mitsuko yang langsung dipatuhi oleh [Name]. Dengan segera [Name] mencium pipi Mitsuko dengan lembut lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua, meninggalkan Mitsuko yang terus melanjutkan menonton acara televisi tertunda tadi.
Ceklek!
Pintu kamar milik [Name] terbuka lebar dengan pemiliknya melangkah masuk ke dalamnya. [Name] melempar tasnya ke tempat tidur lalu ia menuju meja belajarnya, setelah itu duduk di kursi belajar. Saat ingin mengambil buku novel yang belum selesai dibaca, ia menemukan sebuah buku tebal dengan judul "Brave". Sejenak, [Name] mengernyitkan dahi heran. Buku siapakah gerangan yang ada di dalam kamar dan di atas meja belajarnya?
Tangan kuning langsatnya mengambil buku itu, sedikit berdebu memang. Oleh karena itu, ditiupnya untuk menghilangkan debu di buku tersebut. Ditimang buku itu dengan sekelumit pertanyaan, siapa dan bagaimana bisa buku ini berada di kamarnya?
'Mungkinkah kaa-san membelikan buku ini untukku?' batin [Name] kala itu. Dielus buku itu dengan lembut, gadis ini penasaran akan isi ceritanya. Saat ingin membuka lembaran pertama, suara Mitsuko terdengar memanggilnya dari bawah.
"[Name]-chan! Kenapa kamu tidak turun ke bawah?! Katanya sudah lapar sejak pulang sekolah!" seru Mitsuko dengan kencang.
"Iya, Kaa-san! Aku akan turun ke bawah!" balas [Name] tak kalah kencang. Ditatapnya buku itu dengan lamat, "Nanti saja aku bacanya, sekarang waktunya makan." [Name] segera beranjak dari duduknya, berjalan keluar dan turun ke bawah. Ia berjalan menuju ruang makan, mengambil semangkuk nasi serta lauk pauk lalu memakannya dengan lahap. 15 menit kemudian, [Name] selesai makan. Segera beranjak bangun, membawa mangkuk dan sumpit yang kotor lalu mencucinya hingga bersih. Setelah itu, ia kembali menuju kamarnya.
Buku yang ditemukan tadi langsung dicari olehnya, dengan segera ia melemparkan dirinya ke tempat tidur lalu siap untuk membaca cerita tersebut. Saat membuka lembaran pertama, hanyalah sebuah kertas kosong tanpa goresan tinta yang pertama kali [Name] lihat. Manik mata [e/c] mengerjapkan berkali-kali, tak mengerti. Dibuka halaman kedua, hanya lembaran kosong yang terlihat. Begitu seterusnya sampai di halaman 10, di halaman itulah terdapat kalimat yang membuatnya bingung.
❝ Selamat datang di cerita Brave! Di mana kau yang menjadi pemeran utamanya! Ayo ikuti petualangannya dan temukan jati dirimu sesungguhnya!❞
"Apa-apaan ini?! Kenapa hanya di halaman 10 yang terdapat kalimat tetapi membuatku tak mengerti? Ugh ... ini membuat mood membacaku turun," keluh [Name] seraya melemparkan buku tersebut ke lantai. [Name] menutup matanya bermaksud untuk tidur siang, tetapi ada secercah cahaya membuatnya membuka mata kembali. Dilihatnya buku yang ia lempar tadi mengeluarkan cahaya lembut, lalu menjadi begitu menyilaukan mata. Hal itu membuat [Name] menutup matanya ditambah dengan kedua tangan di depan mata untuk menghindari kebutaan mendadak.
Cahaya itu semakin terang, sedetik kemudian cahaya tersebut perlahan meredup bersamaan dengan menghilangnya [Name] dan tertutupnya buku tersebut.
"Ugh ...."
Suara lenguhan terdengar dari seorang wanita cantik yang sedang terbaring sembari menutup matanya, perlahan ia membuka mata menampilkan manik mata coklat madu indah miliknya.
"Yang Mulia Ratu telah siuman!" Sayup-sayup terdengar suara penuh kelegaan di telinganya, matanya menjelajahi ruangan berwarna putih bersih yang megah. Perlahan wanita itu menggumamkan pertanyaan, "Di mana ... aku?"
"Istriku! Kau sudah siuman!"
Wanita cantik itu menoleh ke arah sumber suara dengan lemah, ia melihat seorang pria dengan pakaian Raja. "Kau ... siapa?" tanyanya dengan lemah, pertanyaan itu membuat pria itu terkejut. Segera ia duduk di samping wanita itu setelah membantunya untuk duduk, "Kau tidak mengenalku, istriku?"
Yang ditanya menggeleng lemah, hal itu membuat pria tersebut menghela napas pelan. "Aku adalah Nanase Akihiro, raja sekaligus suami sah Nanase [Name] yakni kau," jelasnya, Akihiro membuat wanita bernama [Name] itu membelalakkan matanya terkejut.
"Apa?!"
TBC
824 kata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top