Bab 3 : Malapetaka Di Taman Kota
Malamnya aku tidur dengan perasaan yang sangat amat aneh bahkan hingga mimpi buruk.
Paginya aku bangun dalam keadaan yang paling parah dalam hidupku. Bajuku kusut, rambut hitam ku yang pendek keadaan nya bagaikan rambut ular medusa, wajah ku seperti habis dibawa perang vietnam. Meski begitu aku tetap bela-belain pergi ke taman kota.
Kutatap jam tangan ku yang sudah menunjukkan pukul 5:55 pagi sambil berharap bahwa waktu dapat berhenti ( gundul mu !!)
Aku berhasil sampai ke taman kota. Waktu sudah menunjukkan jam 06:10.
Aku menatap kesekeliling. Taman kota terlihat sunyi senyap bak kuburan, terdengar suara langkah kaki dari belakang . Saat aku menoleh ternyata dia adalah....
"Dane !!" Pekikku girang. Sejak insiden " berdarah" di wc putri aku entah kenapa mulai takut dengan yang namanya langkah kaki dari belakang.
Dane membawa sepeda nya. Aku merengut .
"Bukannya kita mau jogging?"
Dane menyeringai
" ikut aku saja " ucapnya
Aku menggeleng. Benakku merasakan firasat buruk.
Buru-buru aku menjauh dari Dane.
Dan entah bagaimana tiba-tiba aku berteriak
"Siapa kau ?! Kau bukan Dane!!"
Dane menyeringai dan berubah menjadi sesosok monster hitam dengan ratusan gigi yang berlumur darah.
"Da..rahhh" bisik monster itu. Dan itu cukup bagiku untuk langsung mengambil langkah seribu.
Aku berlari menuju gerbang taman kota. Kuguncang-guncangkan pintu besi itu dan .. Sialan !!! Pintunya dikunci ???.
Aku menggerutu pelan. Aku menoleh ke belakang , anjrit!! Sosok itu masih mengejar. Bisa lari pula!!
Aku mulai memikirkan cara keluar. Taman ini dikelilingi oleh pagar besi sialan ini. Kalau gerbang nya saja di kunci begini. (Padahal waktu aku masuk gerbangnya terbuka lebar )
Gimana mau keluar ?
Otakku yang biasanya malas kupakai mulai bergerak. Sosok itu berlari ke arahku. Aku langsung berlari ke sisi kanan taman. Pohon-pohon yang buanyak dan semak yang luebat semakin memudahkan ku untuk kabur.
Keringat dingin mengucur deras dari keningku. Kedua kakiku sudah selemas agar-agar. Dan monster yang mirip slenderman (tanpa jas) itu masih mengejar ku dengan semangat galam runcing (sejenis pohon khas banjarmasin yang kalau kena air, bukannya rapuh, tapi tambah kuat ).
Kutumpukan tanganku diatas lutut. Keringat menetes dari daguku ke atas tanah. Aku menoleh ke belakang " ah syukurlah " batinku saat makhluk itu menghilang.
Aku keluar dari taman kota. Dan pulang ke rumah.
Besoknya saat di kelas, aku langsung melabrak Dane dengan ribuan pertanyaan.
Dan pemuda itu menjawab dengan ekspresi bingung.
"Lumi, kemarin kan aku sudah bilang kalau kita bakal jogging.Aku gak pernah bilang kalau kita makai
Sepeda kok !!"
Aku menggeleng " kemarin kamu jadi monster tau !!!"
" HAH ?!?!?!" Teriak Dane " mana mungkin. Tanya aja Sinta ".
Sinta mengangguk " kemarin. Kamu kami tunggu . Malah kamu nya yang gak datang"
"Hah?!" Gumam ku. Jadi ..... kemarin itu aku dimana ??!!.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top