Bab 12 : Si Murid Baru Dan Rencana Kencan

"Apa kau mau menjadi pacar ku ?"

Bisik Dane di telinga Lumi. Membuat gadis itu tersenyum senang.

"Tentu saja aku mau"

Dane balas tersenyum. Di tangkup nya wajah Lumi dengan tangan nya dan mencium serta melumat bibir gadis itu. Membuat wajah Lumi memerah. Mereka berdua saling bertatapan hingga Sinta membuka pintu kamar mandi dengan mendadak.

ARGGGHHHHH !!!!!!

Mereka bertiga berteriak bersamaan, terutama Sinta. Gadis itu betul-betul kaget ketika melihat Dane dan Lumi yang (masih) bertatapan.

"A.. APA YANG KALIAN LAKUKAN ?!?!" Teriak Sinta, nyaring.

¤¤¤¤¤

1 minggu kemudian....

Lumi dan Sinta menunggu dengan sabar di depan kamar Dane. Saat ini, Dane sedang melakukan pemeriksaan terakhir. Jika hasil nya baik, dia bisa keluar dari rumah sakit.

Tak lama kemudian, seorang dokter keluar dari kamar.

"Bagaimana keadaan nya dok? " tanya Lumi sambil berdiri.

"Keadaan nya meningkat pesat dari hari pertama. Dia sudah boleh keluar hari ini"
Ucap si dokter sambil tersenyum

Lumi bersorak gembira sambil merentangkan kedua tangan nya ke udara. Membuat sang dokter dan Sinta menganga lebar.

Tapi, Lumi mengacuhkan hal itu dan berlari ke kamar Dane. Si dokter juga akan mengikuti, saat lengan nya di cekal oleh Sinta.

"Biarkan mereka berdua dulu" ucap Sinta. Si dokter itu tersenyum dan pamit ingin pergi ke ruangan nya.

Sinta mendekati kamar Dane yang tertutup dan mengintip lewat sudut jendela yang tak tertutupi tirai.

Di dalam kamar, Dane dan Lumi sedang berpelukan sambil mengobrol. Sinta yang melihat nya hanya bisa tersenyum kecut.

¤¤¤¤¤

Besok nya di sekolah, Dane yang sudah lama absen dari sekolah. Di sambut gembira oleh para penghuni kelas 7 B.
Terutama dari para penggemar nya. Lumi hanya bisa duduk di sudut kelas. Berdua dengan Sinta.

"Eh Lumi" bisik Sinta

Lumi menoleh " ya ?"

"Kamu gak merasa aneh ?"

Lumi mengernyit "aneh ? Akan apa ?"

Sinta terpekur sebentar "Eh gak ada apa-apa kok !"

Lumi menatap sahabat nya itu dengan heran.

"Sinta jadi aneh deh hari ini" gumam Lumi

Dan pikiran mereka teralihkan saat wali kelas mereka, pak Saleh masuk ke kelas.

Semua murid berdiri untuk mengucapkan salam. Pak Saleh menyuruh mereka semua untuk duduk.

"Nah, anak-anak. Hari ini kalian kedatangan murid baru" ucap pak Saleh dengan lantang. Para murid yang lain langsung ribut dengan informasi itu, mereka baru terdiam saat pak Saleh membenturkan salah satu busur kayu andalan nya. (Emang nya mau perang ?)

"Bisa kalian tenang ?" Ruangan langsung sunyi senyap bagaikan kuburan "Bagus. Rama, masuklah"

Penungguan mereka selama 3 menit yang seperti 30 abad itu terbayar dengan masuk nya seorang murid cowok berambut cokelat dengan mata hijau tua. Semua murid terutama perempuan memandangi murid baru itu dengan kagum.

Si murid baru kemudian berdiri di atas podium.

"Assalamualaikum wr.wb" ucap si murid baru dengan suara yang lantang. Logat nya terdengar khas Indonesia.

"Waalaikum salam wr.wb" balas murid lain dengan serentak.

"Nama saya Rama Yanuar. Saya pindahan dari Bandung, salam kenal. Dan karena saya baru pindah seminggu yang lalu, saya belum terlalu mengenal lingkungan di sini. Jadi mohon bantuan nya"

"Bagus Rama" ucap pak Saleh "Kau bisa duduk dibelakang. Pilihlah tempat yang masih kosong"

Beberapa tempat di belakang memang ada yang kosong. Rama melihat ke sekeliling nya dan pandangan nya tertuju pada Sinta.

Sinta yang sadar akan tatapan Rama, hanya cuek dan melanjutkan membaca komik yang di sembunyikan nya di kolong meja.

Meski para murid yang lain pada ribut meminta Rama untuk duduk di sebelah mereka, tetap saja cowok itu berjalan ke arah Sinta dan duduk di sebelah gadis itu.

Sinta baru sadar saat bahu nya di tepuk oleh Rama

"Hah ? Apa ?!" Ucap Sinta gelagapan.

"Hai" bisik Rama pelan sambil menatap pak Saleh yang sibuk menerangkan rumus aljabar yang luar binasa membosankan nya

"Hai juga, kamu murid baru ya ?" Tanya Sinta

Lumi yang duduk di belakang Sinta menepuk dahi nya sendiri dengan frustasi. Dane yang duduk di sebelah Lumi hanya bisa menahan tawa. Mereka berdua tahu benar sifat Sinta yang sebenar nya, yaitu : CUEK. (Pake banget)

Sinta yang sering minta perhatian itu hanyalah topeng belaka, tapi ketika sifat asli nya itu muncul. Jangan kan hantu, presiden Jokowi jatuh di samping dia aja bisa dengan mudah di acuhkan nya. Sifat cuek nya ini memang sudah mencapai tingkat surgawi kali ya ?

Rama tersenyum kecil "Hai, nama ku Rama Yanuar. Kalau kamu ?"

"Na...nama ku Sinta Dwi Astuti"

"Sinta ?"

"Iya, kenapa ?" Tanya Sinta sambil menatap Rama. Cowok itu terlihat salah tingkah

"Gak apa-apa kok" sahut Rama sambil menundukkan kepala nya. Sinta hanya mengedikkan bahu nya lalu kembali melanjutkan ritual membaca komik nya.

¤¤¤¤¤

TENG.... TENG.... TENG

Lonceng di pukul 3 kali. Menandakan waktu istirahat bagi para murid. Sinta baru akan keluar kelas ketika bahu nya kembali di tepuk seseorang.

Yang ternyata adalah Rama

"Eh, Rama. Kamu mau ke kantin ?"

"Iya. Kantin nya di mana ya ?"

Sinta tersenyum senang membuat Rama kembali salah tingkah

"Biar aku yang membantu mu. Akan kita jelajahi semua tempat di sekolah ini !" Seru Sinta dengan semangat "Kecuali ruang bapak kepala sekolah ya. Kalau itu cukup lewat depan nya saja" tambah nya lagi sambil berbisik

"Ya ialah. Kalau nyelonong aja masuk, bisa-bisa kamu bakalan di tendang keluar dari sekolah ini" sahut Lumi dari belakang Sinta

Dane dan Lumi tertawa terbahak-bahak. Tawa mereka berhenti saat melihat Rama yang menggenggam tangan Sinta dan menarik gadis itu. Mereka berjalan keluar dari kelas dan untung nya lorong saat ini sepi.

Lumi tersenyum saat melihat Hery dan Nira yang ikut melihat kejadian itu dari belakang kelas. Lumi mendekati mereka sambil berkacak pinggang

"Kalian berdua mesti nya tidut di jam segini kan ?" Ucap Lumi

Hery menyeringai "Kalau kami tidur berdua kan bakalan bahaya !"

Nira mencubit pinggang Hery "kamu ini ! Jadi hantu, teteeepp aja mesum nya gak ketulungan !"

Lumi tertawa melihat tingkah kedua hantu itu. Dane mendekati Lumi dan memeluk pinggang gadis itu.

"Dane !!" Bisik Lumi, wajah nya memerah.

"Kamu bicara sama siapa Lumi ?"

"Sama Hery dan Nira" jawab Lumi

Dane melihat ke hadapan Lumi. Mata nya hanya melihat dinding putih.

"Aku gak liat apa-apa kok" ucap Dane yang di balas dengan jitakan Lumi

"Kamu kan gak punya indera keenam !" Bisik Lumi dengan nada marah

Dane mengusap kepala nya yang di jitak Lumi "iya deh sayang"

"Sayang ?!"

"Eh, Lumi maksud nya"

Nira dan Hery tertawa terbahak-bahak saat melihat tingkah sepasang remaja itu

Dane menggenggam tangan Lumi dan mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu "Ke Gramedia Veteran, hari ini jam 3 ya!"  Bisik nya

Lumi menoleh "ngapain ?"

"Anggap aja kencan"

Wajah Lumi memerah campuran antara malu, mau, dan gak sabar

"Jadi.... mau gak ?" Tanya Dane lagi

Lumi mengangguk heboh "tentu saja !!"

Dane tersenyum menatap Lumi. Tak sengaja, mata nya melihat sesosok makhluk berjas hitam di jendela kelas yang melintas dengan cepat

"Hah ? Apa itu tadi ?" Gumam Dane. Pikiran nya buyar saat Lumi menarik lengan nya

"Ayo kita ke kantin Dane !" Seru Lumi sambil menarik lengan Dane

Dane tersenyum "Oke !"

¤¤¤¤¤

Hery menatap Nira yang melihat Lumi dan Dane yang berjalan keluar kelas

"Nira, kau lihat yang tadi gak?"

Nira mengangguk "Iya, tapi aku gak kenal dia"

"Aneh. Betul-betul aneh ! Gimana kalau malam ini kita ke Gatekeeper Cafe ?"

"Boleh juga ! Aku sudah lama gak ketemu sama Romeo dan Ana"

"Kabar nya ada Gatekeeper baru loh di sana ! "

"Benarkah ?"

"Iya ! Andrew yang memilih mereka"

"Mereka ? Ada banyak ya ?"

"Cuma dua kok !"

"Siapa ?"

"Nama nya Rio dan Lena"

¤¤¤¤¤

TO BE CONTINUED....

Haleooo !!!

Maaf ya, saya sudah lama banget gak update ! Nih, saya ngetik lebih panjang dari biasa nya loh !! Oh ya, kalau kalian baca cerita saya yang RIO THE GATEKEEPER, kalian pasti tau nama-nama yang di sebutin Hery sama Nira tadi.

Sebenar nya, kalau ada yang nyadar.... cerita BRANKAS ini setting waktu nya adalah tahun 2015. Alias sama seperti RIO THE GATEKEEPER. Dan kedua cerita ini dari awal sudah berhubungan loh !

Nih... bukti-bukti nya !!

1) Wilayah patroli Lena adalah SMP 7. Sekolah Lumi dan kawan-kawan kan juga SMP 7.

2) Lena pernah mengatakan kalau penjaga SMP 7  itu nama nya pak Jono. Lumi dan kawan-kawan juga minjam kunci sekolah dari pak Jono kan ?

Nah, sudah paham kan ?

Nah, @DillaShezza aku janji kan ke kamu bakalan update hari ini? Status hibernasi eh hiatus nya sudah RESMI saya cabut !!!
*Tepuk tangan*

Oke ! Bab berikut nya 3 hari lagi ya !!

Salam
HunyuTheHamster27






Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top