Pantas Aja...
"Anjing!"
Aku panik mendengar suara makian yang entah datangnya dari mana itu. Cepat-cepat keluar dari kamar kos dan mendapati sahabatku Leha sedang berkacak pinggang, memunggungiku.
"Leha, kenapa kamu?" tanyaku bingung.
Leha berbalik, rambut panjangnya berkibar seperti iklan bintang shampo. "Si Anjing ternyata gay, Gun! Gue sebel!"
Aku mengernyit. "Anjing siapa yang gay?"
"Si Anjing! Si Anji maksud gue!"
Aku membulatkan bibir. Memang dia udah gay dari dulu, kok. Komentarku dalam hati.
"Tadi rencananya gue mau ngasih dia surprise gitu, dateng ke kosannya. Pas gue dobrak pintunya, masa dia lagi... ngisep titit cowoknya. Mana Om om bulet lagi! Ya ampun! Mata gue terkontaminasi pemandangan menjijikkan sepanjang jaman!"
Aku menahan tawa sebisa mungkin. "Jaman sekarang, ya. Yang ganteng itu jodohnya sama yang ganteng..." responsku refleks.
Leha kontan melotot padaku. "Lo ganteng. Jadi lo gay?"
Aku diam.
"Gue permisi, Gunara. Mau bunuh diri dulu. Gebetan gue gay, sahabat gue gay. Takutnya di masa depan, anak gue jadi gay juga. Mending gue mati muda aja." dan Leha pergi meninggalkan lantai kosanku.
Aku bergeming memandangi arah kepergiannya. Belum ada satu menit dia berjalan menjauh, Leha berbalik lagi dan berlari kembali ke tempatnya semula.
"LO TUH SAHABAT MACAM APA SIH, NYET?! GUE MAU BUNUH DIRI, LO GAK MAU NYEGAH GUE?!"
Yah. Pantas aja kalau cowok jaman sekarang doyannya sesama cowok. Wong cewek yang ada aja modelnya begini. Bikin mati berdiri lama-lama. Ck.
--Selesai
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top