Apaan deh!
"Yang, comblangin gue sama si Andre, dong."
Sekarang aku tau gimana perasaan Hermione. Bukan. Yang aku maksud bukan Hermione Granger, tapi Hermione... Duh, aku lupa. Pokoknya dia itu temennya Zavan pas cowok binal itu tinggal di London dan dia masih dalam masa jadi disgusting nerd. Terus mereka siapa? Itu, lho... Masa kalian gak tau cerita Weather Series punya Rendi Febrian? Kalau mau ngerti, baca aja sendiri ceritanya, aku ogah ngejelasin. Lagian, aku disini bukan mau mempromosikan cerita yang beberapa bulan lalu baru tamat itu. Tapi aku mau menceritakan kisah hidupku yang berada di posisi yang sama seperti Hermione dulu. Yaitu, dimintai sahabatnya buat mencomblangkannya dengan pacarnya sendiri. Yang tentunya disini, sahabatku nggak tau bahwa gebetannya itu sebenarnya pacarku, sahabatnya, Kayanggalih Rahmatarul.
Jangan ketawain namaku. Namaku itu unik. Persatuan antara gaya kayang dan gali kubur. Mungkin di masa depan aku bisa jadi perenang. Yah, never mind.
Intinya ya itu! Dan sekarang, aku bingung mesti jawab apa. Andrean Nishatapo itu pacarku. Cowok yang sejak tujuh bulan lalu aku pacari. Dia sendiri yang nembak aku, dan karena aku juga suka sama dia, ya aku terima dong tembakannya. Nggak bakal bikin mati ini. Nah, sahabatku ini, namanya Diantara Kalibata. Bukan. Aku nggak lagi pengin ngejelasin cara supaya kalian nyampe ke suatu tempat, tapi asli, namanya emang Diantara Kalibata. Lebih lawaklah dari namaku sendiri. Dan dia bilang, dia minta aku comblangin dia sama Andre. Aku mesti jawab apa? Dan ngomong-ngomong, kok aku baru tau kalo si Tara ini gay, sih?
"Jadi kamu gay?" responsku nggak nyambung. Sengaja. Habisnya masih bingung.
Tara ngangguk, ragu-ragu. "Gue masih doyan cewek, Yang. Tapi Andre adalah cowok pertama yang bikin gue nafsu, pengen ngentotin dia gitu, Yang." paparnya menjelaskan.
Dan aku nahan mual ngebayangin Tara lagi ngentotin Andre. Ya ampun, demi apa? Aku aja yang tingginya 177 sentimeter gini yang dientot sama si Andre, apalagi dia yang tingginya cuma 164 sentimeter. Bener. Si Tara ini cowok pendek. Nyaris yang terpendek di jajaran murid Fakultas Teknik. Tinggi Andre juga cuma 173, lebih pendek dari aku. Meski sebenarnya tinggi badan itu bukan prioritas utama sebagai top, tetep aja si Tara nggak cocok jadi top. Tititnya aja cuma segede jari kakiku. Dijamin, Andre juga gak bakalan mau dientot dia. Aku aja nggak pernah mau ngentotin Andre. Ya, habisnya aku bottom, sih.
Aku deham lumayan keras. "Gimana, ya? Andre setau aku udah punya pacar," kataku mulai jujur. Tapi itu kan emang jujur. Andre udah pacar dan aku ini...
"Siapa pacarnya, Yang?" tanya Tara kayak yang nggak terima.
Dia manggil aku 'Yang' daritadi bukan gara-gara kami terlibat hubungan gelap, ya. Tapi Yang itu nama panggilanku yang sebetul-betulnya. Selain Kay dan Galih.
Aku muter otak. Otak aku diem aja di dalem kepala, maksudnya, sekarang aku lagi mikir. "Ada, sih. Pokoknya, Andre udah punya pacar." jawabku berkilah.
Tara ngerutin dahi, keliatan gak puas. "Apa gue kenal sama pacarnya?"
"Kalo kenal mau diapain?"
"Mau gue hajar."
Aku nyaris terjungkal dari kursi. "Kamu serius?"
Tara nyengir. Sahabat sableng. "Nggak lah. Becanda. Gue kira Andre masih jomblo gitu, Yang. Habisnya, dia nggak pernah keliatan jalan ama siapa-siapa, kecuali sama lo."
Ya iyalah. Kan aku pacarnya. Itu aku nyahut dalam hati. "Hehehe..." dan ketawa garing, ngilangin gugup.
"Atau jangan-jangan, pacar Andre itu lo ya, Yang?"
Dan sekarang, aku terjungkal dari kursi sungguhan. Anak-anak di kantin langsung pada ribut. Ada yang ketawa, ada yang mendekat ke tempat aku. Saat aku dibantu berdiri, aku nutupin muka. Malu banget, ampuuuuun!
"Lo nggak apa-apa?"
Anjir. Itu kan...
Aku noleh ke kiri, dan ngeliat muka cemas Andre. Refleks, ngangguk pelan buat jawab pertanyaannya barusan.
Para mahasiswa-siswi yang tadi ngerumunin aku pada bubar. Aku duduk lagi di tempat, Tara mandang aku bete. Mungkin reaksi aku tadi emang berlebihan. Kan wajar dong. Habis dia nanyanya sambil masang wajah setara bapak-bapak kepolisian.
"Lo kenapa sih bisa sampe kejungkel gitu?" tanya Andre yang tau-tau udah duduk bareng aku dan Tara.
Tara mendengus. "Tadi kan gue cuma nanya sama si Yangga, apakah dia ini pacar lo atau bukan, Ndre. Eh, reaksinya lebay bingits." ungkap sahabatku ini blak-blakkan.
Andre mendelik ke Tara, kaget. Aku diem, pura-pura nggak denger. Habis itu, pacarku nyeletuk santai...
"Oh. Emang. Yangga ini pacar gue, kok."
Aku mau ngejungkal lagi, tapi Andre udah keburu ngerangkul aku. Jadi aku ngelirik Tara dengan jantung berdebar-debar dan... dia keliatan anteng.
"Oh, gitu. Gue gak kaget." komentarnya.
Udah? Kayak gitu aja reaksinya? NYEBELIN BANGET, SIH! Kalau tau gitu, ya aku jujur aja dari awal. Dasar sahabat boncel!
--tamat--
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top