Bab 37

Jgn lupa follow, like and koment cerita ini ♥️♥️♥️

Love dulu buat part ini ♥️♥️♥️

Ada yg nungguin?

***

Adit berbaring di lantai kamar. Setelah pulang dari rumah sakit, Aditya yang dipenuhi kekecewaan memutuskan melampiaskan rasa sakitnya dengan cara minum alkohol. Ia telah menghabiskan lima botol lebih. Ia tidak peduli lagi jika harus mati sekarang. Ia tidak peduli dengan larangan dokter. Kalau perlu bunuh saja ia sekarang.

Dada Adit begitu sesak, hatinya nyeri membayangkan jika selama ini Ana telah membohonginya. Gadis itu bermain di belakangnya. Apa salahnya hingga Ana menghukumnya seperti ini? Apakah ia kurang baik memperlakukan Ana selama ini.

“Bos!”

“Bos! Lo di mana? Anjir!”

Arlan menerobos masuk ke dalam kamar. Ia tadi kebingungan karena tak mendapati bosnya di rumah sakit. Padahal calon istrinya belum sadarkan diri. Ia merasa aneh, bukannya tadi Adit begitu bucin pada Ana. Tapi sekarang kenapa bosnya itu malah meninggalkan Ana. Aneh sekali.

“Astaga Adit!” Arlan terkejut menemukan Aditya tergelatak di lantai dengan di kelilingi oleh botol minuman alkohol.

“Lo ngapain mabuk-mabukan? Lo lupa cewek lo habis kecelakaan? Lo nggak peduli sama dia?”

“Gue nggak habis pikir sama Lo, dit!” Arlan saking kesalnya merebut minuman dari tangan Aditya dan membuangnya. Lalu ia menarik tangan Adit memindahkan sahabatnya itu ke sofa dengan kasar. Tak peduli Aditya yang meringis kesakitan. Ia kesal dengan tingkah Adit yang kekanak-kanakan. Apa pria itu lupa jika ia punya penyakit mematikan?

“Nggak usah ikut campur. Suka-suka gue lah. Gue nggak peduli Ana mau hidup kek mati kek. Gue nggak peduli.”

“Lo nggak waras atau gimana?” Arlan merasa aneh dengan Aditya.

“Ana selingkuh, Lan. Ana hamil cowok lain. Udah dua bulan.... Gimana gue nggak gila? Kurang baik apa gue selama ini sama Ana? Gue selalu kasih apa aja mulai dari uang, baju, lamaran romantis. Banyak gue kasih..” Aditya meracau tidak jelas.

Arlan yang mendengar itu malah memiliki pemikiran lain.

“Tau dari mana Lo Ana hamil?"

“Dokter yang bilang. Dokter bilang Ana keguguran. Berarti selama ini Ana bohong kan sama gue. Dia mau nikah sama gue cuma mau nutupin kehamilan aja. Biar gue yang bertanggung jawab. Dasar cewek licik. Dia pasti cuma mau kekayaan gue aja.”

“Dasar jalang! Murahan! Lonte! Gatel!”

“Bego banget gue bisa-bisanya di bohongin sama cewek gatel. Dasar Lonte!”

“Ana bukan hamil anak Lo kan, dit?"
Arlan tahu jika dua bulan terakhir sejak kejadian di Singapura kedua pasangan bucin itu selalu bersama. Bahkan Aditya tidak pernah memberi cela sedikitpun pada laki-laki lain.

Aditya tertawa mendengar itu. Ia tidak pernah menyentuh Ana kecuali ciuman. Pantas saja gadis itu selalu mendesah keenakan ketika ia menyentuhnya pasti Ana sudah terbiasa melakukan itu dengan laki-laki lain. Membayangkan hal itu membuat hati Aditya semakin sesak. Ia menangis bahkan air matanya keluar. Ia benar-benar bucin dan bodoh karena telah mencintai Ana. Apa gadis itu tak tahu betapa berharga hatinya. Hatinya yang mahal ini harus disakiti oleh perempuan murahan itu.

“Enggak lah. Gue laki-laki terhormat. Sesange-sange nya gue. Nggak mungkin gue perkosa Ana. Gue masih tau batasan, Lan. Gue jaga Ana sampai kita nikah.”

“Gue nggak percaya. Dari Kalian balik Singapura sampai tinggal bareng. Ana tuh lu bekep terus Anjir kemana-mana. Kalau bukan Lo siapa lagi coba yang hamilin masa gunduruwo!"

“Bukan gue! Gue nggak pernah sex sama Ana kecuali di mimpi.....”

“Hah maksud Lo? Mimpi basah maksud Lo? Bukan kenyataan misal kayak kalian di Singapura ngelakuin hal kayak gitu.”

“Sumpah dit gue lebih percaya Ana hamil anak Lo dari pada Sean.”

“Anjing Sean! Pasti itu anaknya Sean!”

“Lo makin ngelantur! Pusing gue!”

“Terserah Lo mau mikir gimana. Yang pasti gue nggak mau Lo nyesel nanti. Apalagi kalau anak Ana yang keguguran itu beneran anak Lo. Gimana kalau dia itu anak Lo? Dan begonya bapaknya nggak mau ngakuin?”

Deg!

Perkataan Arlan membuat Aditya terdiam. Aditya memijat kepalanya yang pening. Namun ia masih sadar. Ia kembali berpikir, apakah benar ia pernah menyentuh Ana? Apa mimpi yang ia rasakan dulu itu benar-benar nyata?

Arlan benar jika dua bulan terakhir ini ia selalu berada di dekat Ana. Bahkan melarang gadis itu jika ada pria lain yang mendekatinya. Ia begitu posesif menjaga miliknya. Namun ia takut jika Ana benar-benar selingkuh darinya. Dulu di masa lalu Ana pernah membohonginya. Ia takut jika Ana melakukannya lagi.

“Mendingan Lo tanya dulu sama Ana. Jangan nyiksa diri Lo sendiri dengan pemikiran yang nggak mungkin bener. Gue sebagai sahabat nggak mau Lo nyesel. Apalagi kalian udah mau nikah. Lo juga udah dewasa seharusnya Lo bisa menyikapi ini dengan benar. Bukan nyelesaiin masalah kayak anak ABG lagi mabuk-mabukan.” Ujar Arlan.

“Besok Lo ke Rumah sakit. Kasian Ana dia belum sadar. Dia nggak punya siapa-siapa sekarang. Cuma Lo doang yang dia punya. Dia butuh Lo, apa Lo nggak bisa liat betapa tulusnya Ana sama Lo dit. Apa dia pernah ngeluh disaat Lo nyiksa dia? Apa dia pernah minta macem-macem sama Lo kayak cewek-cewek yang pernah deketin Lo? Enggak kan.”

“Gue dah capek sama Lo dit. Sekarang terserah Lo mau gimana. Gue pergi. Mau Lo mati apa hidup kek gue nggak peduli." Arlan membalikan kalimat yang tadi Aditya katakan untuk Ana. Ia sengaja melakukan itu agar Aditya sadar. Dan tidak bodoh lagi untuk menilai ketulusan Ana.

****

Bantu vote cover guys

Pilih yang mana guys

A.

B.


Jangan lupa follow Instagram penerbit @momentouspublisher terbit tanggal 5 ya guys! Tenang di wp tetep lanjut sampai ending kok. Tapi buat kalian yg mau punya bisa beli ya! Karena novel ini terbatas. Nggak bakal ada di Gramedia dan toko buku lainnya.

Spam komen disini

Ada yang mau disampaikan ke

Aditya

Arlan

Ana

Sean

#adityatidakpernahsalah
#arlanselalusalah
#anaitucantik

1000 komen yuk...

Jangan lupa follow Instagram author @wgulla_ ♥️♥️ atau @wattpadgulla

Mau lanjut?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top