Bab 33
Jgn lupa follow, like and koment cerita ini ♥️♥️♥️
Love dulu buat part ini ♥️♥️♥️
Ada yg nungguin?
****
Berita mengenai pernikahannya sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri mulai dari sabang sampai marauke. Lamaran super romantisnya menjadi perbincangan orang-orang banyak wanita yang iri dengan Ana. Aditya bangga pasti saat ini Ana sangat tersanjung karena memiliki calon suami super romantis dan kaya raya seperti dirinya.
Sudah banyak orang yang mengucapkan selamat kepadanya. Saat ini ia bertujuan untuk pamer, ia ingin menunjukkan pada seluruh karyawannya bahwa ia akan menikah sebentar lagi. Ia juga ingin Ana sadar bahwa gadis itu menjadi wanita beruntung yang berhasil menaklukkan laki-laki potensial sepertinya.
Dengan gaya angkuh Aditya menggenggam tangan Ana memasuki lobi. Beberapa karyawan yang berpapasan menyapa mereka. Ana merapatkan diri pada Aditya. Ia gugup karena Aditya seperti memamerkan hubungan mereka padahal mereka menikah karena perjanjian. Tapi sikap pria itu seperti pasangan sungguhan. Andai saja Aditya mencintainya pasti akan lain lagi ceritanya.
Lift membawa mereka ke lantai atas. Hari ini dilakukan rapat direksi dadakan untuk mengecek perkembangan perusahaan. Aditya memang suka begitu jika menyangkut perusahaannya, ia tidak ingin rugi sedikitpun baginya uang sangatlah penting. Jadi ia tidak ingin ada kesalahan.
"Kamu tunggu di ruangan sini saja. Aku mau mengurus beberapa hal." Ujar Aditya meninggalkan Ana di ruangan yang biasa pria itu pakai jika berada disini.
Ana mengangguk menuruti perkataan pria yang akan menjadi suaminya itu. Walau ia merasa aneh kenapa ia diajak kesini jika hanya untuk menunggu lebih baik dia di rumah saja. Ana menatap punggung lebar Aditya yang telah menghilang dari balik pintu. Apa jangan-jangan Aditya sudah memecatnya? Ana mendesah lalu membaringkan diri di sofa. Biarlah suka-suka pria itu yang penting Aditya-nya bahagia. Lagipula ia tidak bisa membantah pria itu.
"Andaikan kamu mencintaiku pasti semuanya akan lebih mudah." Gumam Ana.
***
Aditya melangkah menuju ruangan rapat. Namun bunyi panggilan masuk membuatnya menghentikan langkah. Ia mengangkat panggilan dari sekretarisnya sekaligus orang kepercayaan itu.
"Ada apa Arlan?"
"Aku harap ini penting kalau tidak aku akan menggantung-mu terbalik di pohon!!" Seperti biasa Aditya selalu mengancam Arlan, setiap sekertarisnya itu menghubungi bosnya untuk memberikan laporan. Untung saja Arlan sudah kebal, jika tidak ia pasti akan memilih untuk mengundurkan diri saja.
"Santai bos jangan ngegas. Saya cuma mau kasih kabar mengenai masa lalu istri bos. Bukannya Bos yang semalam minta untuk dicarikan informasi secepatnya sampai menggangu waktu tidur saya. Bahkan mengancam akan memotong gaji saya." Jelas Arlan seakan menyindir tingkat ke-bucinan Aditya pada calon istrinya. Sampai pernikahan-pun ingin beritanya viral melebihi ketenaran Artis dan selebgram lainnya. Bayangkan betapa gilanya Arlan melakukan perintah itu bahkan ia sampai geli melihat berita bosnya yang melamar Ana dengan cara yang alay.
"Sekarang kamu sudah berani banyak bicara. Cepat kirimkan semua informasi itu ke email." Jawab Aditya tidak sabar. Hal itu membuat Arlan terkekeh.
"Bilang aja bos udah nggak sabar mau tahu seluk beluk Anatasya." Aditya mengeram marah. Ia tidak suka dengan ucapan Arlan. Sekertaris-nya itu seakan-akan mengatakan jika ia tergila-gila pada Ana.
"Aku akan mengeceknya nanti kalau sempat, aku sibuk untuk saat ini banyak uang yang harus aku hitung!!" Lanjut Aditya seolah-olah tidak peduli dengan informasi itu. Padahal ia penasaran setengah mati.
"Baik boss saya kirim."
"Bos katanya waktu itu mau balas dendam sama adik tingkat yang udah buat bos malu tapi kok bos malah jadi BUCIN. Bos gagal move on ya..." goda Arlan.
"SIALAN KAU SETAN!!!" Umpat Aditya sambil mematikan ponsel. Bahkan ia tidak sadar jika ada beberapa karyawan yang lewat memperhatikannya. Aditya hanya bisa tersenyum kaku. Sial ini semua gara-gara Arlan.
Betapa malunya Aditya pada Sekertaris-nya itu. Dulu ia bersumpah di hadapan Arlan akan membuat Ana menderita tapi sekarang ia malah menjadi budak cinta seorang Ana. Bahkan rela melakukan apapun demi gadis itu. Seperti inikah rasanya menjadi orang yang gagal move on. Aditya sadar betapa lemah logikanya jika sudah berhadapan dengan Ana. Apalagi setelah mendengar pernyataan cinta Ana.
***
Aditya kembali ke ruangannya. Tadi ia sudah mengecek masa lalu Ana. Ternyata benar ada yang ganjil. Bahkan perusahaan ayah Ana tidak pernah bangkrut malah berganti pemimpin yang tidak lain adalah Eve Tante dari Anatasya. Aditya jadi curiga jika kecelakaan mobil yang di alami ke dua orang tua Ana adalah Eve. Tapi Ana pasti akan marah padanya jika ia mencurigai tantenya itu. Maka Aditya memutuskan untuk mengurusi ini sendiri.
Baru saja ia masuk di suguhi pemandangan yang menenangkan. Ana-nya sedang tidur di sofa panjang miliknya. Gadis itu nampak sangat cantik seperti bidadari. Aditya berdecak bahkan pesona Ana sanggup membuatnya dengan cepat mengubah niat awalnya untuk balas dendam eh malah dia yang jadi BUCIN kuadrat.
Mungkin apa yang Arlan katakan benar. Ia hanyalah laki-laki malang yang gagal move on. Namun ia tidak mempermasalahkan hal itu, yang terpenting ia memiliki Ana. Ia yakin Ana juga merasa beruntung karena memiliki suami tampan sepertinya.
Aditya mengelus rambut Ana. Bergabung di sofa itu. Ia sadar badannya lumayan besar untuk sofa yang sempit ini. Tapi ia ingin ikut bergabung tidur sambil memeluk Ana. Tangannya memeluk perut gadis itu. Kakinya membelit kaki Ana bagai Ular. Tangannya ia jadikan tumpuan untuk Ana agar tertidur disana. Pasti Ana akan terkejut jika melihat posisi mereka sekarang. Aditya menantikan hal itu. Tanpa sadar ia tertawa.
Sungguh ia merasa sudah gila dengan semua ini. Bahkan tergila-gila pada Ana. Kenapa gadis ini mudah sekali membuatnya gila? Padahal Ana terlihat biasa-biasa saja padanya.
Bibir mungil itu seakan mengundangnya untuk di di cium. Aditya mendekatkan wajahnya. Baru saja ia ingin melumat habis bibir Ana. Mata gadis itu terbuka.
"Apa yang mas lakuin?" Tanya Ana kaget melihat Aditya di depannya sambil membelit tubuhnya erat. Bahkan ia tidak mampu bergerak di sofa yang sempit itu.
"Menyicil..."
"Hah?" Ujar Ana bingung.
Aditya tidak menjawab lalu pria itu mencium bibir gadis itu lembut. Ia tidak menahan lagi hastratnya. Ana terlalu cantik untuk di abaikan dan ia sebagai pria tidak mampu menahannya.
Ana kehabisan napas, ia berusaha mendorong dada Aditya hingga terlepas. Dadanya naik turun.
Hari ini Aditya nampak agresif setelah ia menyatakan perasaannya itu. Bahkan menciumnya dengan ganas.
"Bagaimana kalau kita mencicil Aditya junior sekarang?" Tawar Aditya matanya bergabut gairah menatap Ana. Ia ingin memiliki gadis ini sekarang juga rasanya.
"Ya sepertinya aku ingin membuat Aditya junior.."
Ana terdiam ia berusaha mencerna ucapan Aditya.
“Tapi, Mas kita belum nikah.”
“Aku mau kamu sekarang, Ana.” Ujar Aditya dengan nada serak. Ana jadi teringat adegan mereka malam itu di Singapura. Jujur ia takut, bagaimana Aditya tau jika ia sudah tidak perawan lagi.
“Aakkuu...” Ana tergagap, diam-diam ia mendongak menatap mata hitam Aditya. Disaat itu juga ia melihat noda darah keluar dari hidung Aditya.
“Darah....” reflek Ana mengusap darah Aditya.
Namun suara ponsel terdengar.
Aditya lega, karena itu ia tidak perlu menjelaskan kepada Ana tentang darah ini. Ia beranjak pergi meninggalkan Ana yang masih penasaran kenapa akhir-akhir ini ia sering mendapati Aditya mimisan. Apa yang terjadi pada pria itu? Apakah Aditya sakit?
***
SPAM Next yaaa...
Ada yang mau disampaikan ke
Aditya
Arlan
Ana
Sean
#adityatidakpernahsalah
#arlanselalusalah
#anaitucantik
1000 komen yuk...
Jangan lupa follow Instagram author @wgulla_ ♥️♥️ atau @wattpadgulla
Mau lanjut?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top