Bab 26
Jgn lupa follow, like and koment cerita ini ♥️♥️♥️
Love dulu buat part ini ♥️♥️♥️
Ada yg nungguin?
****
Ana dan Aditya baru saja pulang dari rumah sakit untuk mengurus biaya rumah sakit sekaligus bertemu sang ibu yang belum sadar dari masa kritisnya. Ia masih sedikit canggung dengan kehadiran Aditya di sekitarnya. Ketika ia bangun tadi pagi saja ia hampir menendang pria itu karena terkejut mendapati wajah Aditya di hadapannya. Untunglah ia tidak sempat karena pria itu lebih dahulu bangun dan mengecup keningnya membuatnya merona malu karena lagi-lagi pria itu menyentuhnya.
Setelah dari rumah sakit mereka pergi ke kantor. Aditya menggenggam tanganya membuat Ana tidak enak mendapat pandangan aneh dari orang-orang. Banyak karyawan yang memandang mereka ingin tahun. Dari awal mereka sudah curiga kalau Bosnya itu tertarik dengan Ana. Mengingat aksi heroik Aditya yang menolong Ana waktu itu. Ana beruntung karena bisa memilki Aditya. Seketika beberapa wanita patah hati karena tidak ada kesempatan lagi mendekati si bos.
"Mas aku malu." Bisik Ana.
"Kamu malu menjadi milikku?" Ada nada tidak suka di suara Aditya. Apa yang kurang darinya hingga Ana malu bersamanya.
"Bukan begitu, aku tidak malu. Hanya saja aku merasa tidak pantas." Ana tidak ingin Aditya salah paham. Bisa bahaya jika Aditya berpikir negatif tentangnya. Mengingat sikap pria itu yang sangat pendendam. Ia tidak ingin di siksa seperti dulu lagi oleh Aditya.
"Tidak ada yang bisa menghina kamu disaat bersamaku." Kemudian masuk ke dalam lift. Hingga mereka masuk ke dalam ruangan Aditya. Ana tidak menyangka jika pria itu akan membuatnya satu ruangan dengannya. Ana sedikit canggung berada di ruangan yang sama dengan Aditya. Sekarang ia sedang duduk dengan canggung. Aditya belum memberikannya tugas apapun. Jadi ia hanya bisa menunggu dengan pasrah.
"Aku mau menellpon sebentar. Kamu duduk dulu." Ana mengangguk menurut.
Aditya menelpon Arlan untuk mengumpulkan semua karyawan di kantor. Ia ingin mengumumkan hal penting bahwa ia dan Ana akan menikah. Agar tidak akan ada karywan yang berani berbuat macam-macam. Sekaligus ia ingin membuat Sean patah hati. Karena Ana telah menjadi miliknya. Aditya menyeringai tanpa sadar. Setelah ini Sean tidak akan pernah berani mendekati Ana lagi.
"Kumpulkan mereka secepatnya!" Setelah mengatakan itu Aditya langsung mematikan ponsel tanpa ingin mendengar keluhan Arlan.
"Mas mau ngadain pertemuan untuk apa?" Tanya Ana penasaran. Ia sempat menguping sebentar.
"Mengumumkan pernikahan kita."
Deg!
Ana terkejut dengan perkataan Aditya. Apakah itu perlu dilakukan? Mereka menikah bukan karena cinta.
Meski ini hanya pernikahan perjanjian. Ana tetap saja tidak terbiasa. Kenapa Aditya harus mengumumkan hal itu? Jika pada akhirnya mereka akan berpisah? Dada Ana sesak seketika. Ana menyadari perasaannya pada Aditya sejak ciuman di Singapure.
"Mereka sudah menunggu kita." Ujar Aditya mengajak Ana pergi ke tempat Arlan mengumpulkan karyawannya.
***
Arlan mendesah ketika mendapat tugas dadakan dari Aditya. Ingin rasanya ia menenggelamkan bosnya itu ke neraka. Karena suka sekali menyuruhnya dadakan. Untung saja Arlan sudah kebal dan berpengalaman. Beberapa menit kemudian orang yang di umpatnya masuk ke dalam ruangan bersama Ana. Dalam hati Arlan mendecih, dulu saja bilangnya benci tapi sekarang jadi bucin.
Para karyawan berkumpul di sebuah ruangan. Mereka penasaran untuk apa bosnya mengumpulkan mereka disini tiba-tiba. Apa ada pengumuman penting? Mereka saling berbisik satu sama lain mengira-ngira apa yang terjadi. Ketika melihat bosnya datang dengan Ana membuat mereka diam seketika.
"Sebelumnya saya minta maaf karena mengumpulkan kalian disini secara dadakan. Pasti kalian bingung dan bertanya-tanya. Disini saya ingin mengumumkan pernikahan saya dengan Anastasya Reyhan." Ruangan hening seketika. Mereka terkejut dengan pengumuman tersebut.
Mereka tidak mengira jika bosnya memiliki hubungan dengan Ana. Bahkan secepat ini menikah? Apa Ana hamil? Banyak sekali statemen negatif di pikiran mereka.
"Kami akan menikah di Bali. Sebagai rasa terimakasih saya pada Tuhan karena telah membuat Ana menjadi milik saya. Maka saya akan mengundang kalian semua ke pernikahan saya seluruh biaya akomodasi ditanggung saya." Ruangan yang hening jadi ramai seketika mereka tidak menduga jika Aditya akan seroyal itu. Ini namanya durian runtuh. Kapan lagi bisa ke Bali dengan gratis? Sekali menyelam dua pulau terlampaui, mereka bisa sekaligus berlibur disana.
Ana sungguh beruntung memilki suami seperti Aditya. Diam-diam banyak perempuan yang berdecak iri dengan Ana. Bahkan mereka membandingkan diri dengan Ana.
Andai saja mereka di posisi Ana pasti mereka akan menjadi wanita yang beruntung di dunia. Sayang Aditya telah menjatuhkan pilihan kepda Ana.
Jika dilihat Ana nampak biasa saja. Tidak secantik wanita-wanita yang seirng mengejar Aditya. Apa yang dilihat Aditya dari Ana?
"Jadi saya harap kalian menghormati Ana, karena sebentar lagi dia akan jadi istri saya. Itu artinya dia juga bos kalian." Ujar Aditya dengan tatapan mata tajam. Ia tidak ingin ada karyawan yang memandang rendah Ana dan mencibir calon istrinya di belakang mereka.
"Jika ada yang ketahuan mengganggu Ana atau merendahkannya. Saya pastikan akan di pecat dari perusahaan secara tidak hormat." Perkataan itu membuat ruangan tegang seketika. Mereka jadi berpikir ulang untuk membuat gosip tentang Ana. Itu sama saja cari mati. Mereka masih mau bekerja disini.
Sedangkan Ana memandang calon suaminya takjub. Ia tidak menyangka jika Aditya akan memperlakukan dirinya sedemikian rupa. Pria itu benar-benar menjaganya dengan baik. Padahal ia kira Aditya akan memperlakukannya dengan buruk.
Ana tersenyum tanpa sadar. Ia berterimakasih kepada Tuhan dalam hati. Sepertinya tidak salah ia menyetujui pernikahan ini. Ia hanya perlu membuat Aditya kembali menyukainya seperti dulu.
Sean terdiam mendengar semua itu dengan kesal. Ia berdiri tidak jauh dari kerumunan. Ia tidak menyangka jika Ana akan menikah dengan Aditya.
Bahkan ia belum menyatakan perasaannya. Ia belum sempat memperjuangkan Ana. Tapi gadis itu sekarang sudah akan menjadi milik orang lain. Sean tidak rela melihat Ana bersanding dengan Aditya. Seharusnya ia yang berada disana. Sungguh tragis kisah cintanya...
***
SPAM Next yaaa...
Ada yang mau disampaikan ke
Aditya
Arlan
Ana
Sean
#adityatidakpernahsalah
#arlanselalusalah
#anaitucantik
1000 komen yuk...
Jangan lupa follow Instagram author @wgulla_ ♥️♥️ atau @gullastory_
Mau lanjut?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top