Bab 23
Pada kangen Adit kan?
Nih muka jelek Adit 🙃🙃
Yuk absen dulu...
Sebutkan asal kota kalian!!
Alur berubah jadi hahaha
Sekarang kamu adalah milikku.. Ana...
****
Malam semakin larut. Mereka berjalan menyusuri keindahan Singapore. Selesai menaiki kincir angin Ana menjadi canggung berdiri di dekat Aditya. Ia malu mengingat ciuman tadi. Kenapa Aditya selalu suka menciumnya? Padahal mereka tak memiliki status apapun.
Ana mendesah, jujur ia ingin meminta kejelasan pada Aditya. Namun ia takut. Mengingat bagaimana sikap Aditya padanya. Pria itu pasti akan mengelak dengan berbagai alasan.
"Ana!" teriakan seseorang membuat kedua langkah kaki Mereka berhenti.
Aditya yang sedari tadi diam, tiba-tiba merasa jengah. Ia berbalik mencari suara itu. Betapa kagetnya ia tahu jika sosok pria-lah yang menghampiri Ana. Siapa dia! Kenapa mereka terlihat sangat dekat? Aditya menatap orang itu penuh kebencian.
"Rama."
Ana terlihat senang melihat teman SMA-nya. Dulu Rama adalah cowok populer di sekolah. Mereka sempat berpacaran meski hanya beberapa hari. Waktu itu ia ketahuan mamanya pacaran. Karena nilainya yang selalu jelek. Mamanya tak memperbolehkannya pacaran.
"Kamu makin cantik aja," pujian dari Rama membuat Aditya terbatuk-batuk. Sial! Ternyata bukan hanya Sean tapi masih banyak setan lainnya yang berkeliaran di sekeliling Ana.
"Makasih, kamu juga tambah ganteng." Perkataan polos Ana membuat Aditya panas. Ia ingin sekali memukul seseorang sekarang juga.
"Kamu sama siapa Ana?" Rama menoleh menatap ke arah Aditya.
"Aku sama bos aku." entah kenapa Aditya tidak terima. Jika ia hanya dianggap bos. Setelah ciuman yang ia berikan bisa-bisanya gadis ini hanya menganggapnya bos. Tangan Aditya mengepal menahan amarah.
"Mau minum nggak? Sekalian Nostalgia kenangan bersama mantan."
Pipi Ana bersemu mendengarnya. Ia tak mengira jika Rama masih mengingat kisah cinta mereka meski hanya beberapa hari itu. Sedangkan Aditya dipenuhi kabut kecemburuan. Ia baru tahu jika Ana memiliki mantan. Jadi selama ini Ana pernah pacaran. Apa saja yang mereka lakukan saat pacaran? Apa Ana pernah berpelukan, berciuman atau lebih? Aditya tidak menyukai pemikiran itu. Hanya dirinya yang boleh menyentuh Ana.
"Maaf Rama kita nggak bisa minum alkohol." Ana ingat dulu ketika kuliah Aditya pernah mengatakan padanya tidak suka minum-minuman yang memabukkan.
"Ah—" Rama menatap Aditya remeh. Seakan mengejek jika pria itu lemah. Aditya yang punya gengsi dan ego tinggi tidak terima.
"Kita minum." Aditya mengabaikan peringatan dokter untuk tidak mengkonsumsi alkohol kembali. Pria itu tidak ingin terlihat lemah.
"Tapi, Pak."
Aditya balik melototi Ana agar tak melarangnya. Ia juga tak ingin kalah dari Rama.
Ana mendesah, ternyata Aditya banyak berubah sekarang. Aditya yang dikenalnya dulu tak suka menyentuh barang haram. Berbeda sekali. Waktu bisa merubah segalanya. Bukan hanya harta jabatan tapi juga sifat seseorang. Orang yang dulu paling kita kenal bisa berubah menjadi asing.
****
Ana menatap kedua pria itu kesal. Bayangkan saja sudah lebih dari dua botol mereka masih saja minum. Lebih tepatnya Aditya tak berhenti sama sekali. Padahal sudah terlihat mabuk dan meracau banyak hal. Pria itu minum seakan sedang berlomba dengan Rama. Siapa yang paling bisa menghabiskan paling banyak.
Ana mendesah, untung mereka minum di bar dekat hotel. Jadi ia tak akan kesusahan membawa bosnya.
"Payah baru minum segitu aja udah mabuk." ejek Aditya pada Rama.
Ana meringis mendengar itu. Bosnya itu tak mengaca dengan dirinya sendiri yang sudah mabuk tingkat dewa. Aditya malah menghina orang lain. Ciri khas dari seorang Aditya menghina orang lain.
"Lucu banget bos kamu. Udah tau nggak bisa minum masih nekat aja." Rama masih terlihat normal. Pria itu mentertawakan Aditya.
"Maaf ya." hanya itu yang bisa Ana katakan.
"Santai aja. Lagian jadi hiburan kok buat aku. Udah lama juga nggak ketemu kamu." tepat saat itu suara ponsel Rama berdering. Pria itu pamit sebentar untuk mengangkat telepon.
"Payah sekali mantan kamu. Katanya jago minum. Masa minum cuma lima gelas. Lemah!" ujar Aditya.
"Udah Pak jangan minum lagi. Bapak udah mabuk banget." Ana menghiraukan racauan Aditya. Ia khawatir ketika melihat bosnya itu minum lagi. Ia tidak ingin Aditya semakin mabuk.
"Kamu pikir saya lemah. Ini hanya minuman. Saya tidak akan mabuk hanya karena menghabiskan tiga botol."
Ana mendesah, sepertinya percuma berbicara dengan orang mabuk.
"Ana aku balik dulu. Ada perlu nih." Rama tiba-tiba muncul. Pria itu langsung pamit undur diri. Karena ada hal mendesak.
"Hati-hati ya Rama."
"Siap cantik." Aditya semakin panas mendengar percakapan dua orang itu. Sial!
"Dit gue balik dulu."
"Pulang sana nggak peduli gue." Balas Aditya sinis.
Rama tertawa kecil dengan tingkah kekanakan Aditya. Sedangkan Ana tersenyum minta maaf. Ia merasa malu dengan tingkah laku tidak sopan Aditya. Paling tidak bosnya itu bisa bersikap baik.
"Pesenin saya satu botol lagi." Ujar Aditya memecah keheningan setelah Rama pergi.
"Mending kita ke hotel aja Pak. Bapak udah mabuk banget."
"Siapa yang bilang saya mabuk? Kamu buta saya masih sadar. Saya masih kuat berdiri. Lihat ini!" nyatanya ucapan tidak berbanding lurus dengan perbuatan. Aditya yang mencoba untuk berdiri malah terombang-ambing karena kondisinya yang sudah mabuk. Ana tertawa, bosnya itu bisa terlihat bodoh juga kalau begini.
"Sial!" maki Aditya.
"Kita pulang aja Pak. Bapak butuh istirahat."
Ana menghampiri Aditya membantu pria itu berjalan. Ia yang kecil sekuat tenaga membopong tubuh besar Aditya untuk kembali ke kamar. Berat sekali ternyata. Namun Ana tak kunjung menyerah, ia terus berusaha hingga tiba ke tempat tujuan.
Setibanya di kamar pria itu. Ana langsung membaringkan Aditya di kasur. Ia membuka jas dan sepatu cowok itu agar lebih nyaman tidur. Ketika ia hendak melepas dasi yang mencekik leher Aditya. Tiba-tiba tubuhnya di tarik. Ia tersentak kaget disaat posisi mereka berubah. Aditya menindihnya sekarang. Ana menelan ludah gugup.
"Bapak mau apa?" tanya Ana panik. Terlebih tubuh mereka saling menempel satu sama lain. Tak ada jarak yang menyisahkan. Ana mencoba mendorong Aditya tapi sia-sia. Pria itu terlalu kuat. Sepertinya keputusannya membawa Aditya kembali sendiri adalah kesalahan, seharusnya ia meminta bantuan Rama tadi. Terlebih Aditya dalam kondisi mabuk.
"Kamu cantik."
"Hah?" perkataan Aditya tiba-tiba membuat Ana mematung. Ia merasa aneh, bosnya yang suka menghina dan merendahkannnya tiba-tiba mengatakan ia cantik.
Belum sempat ia mencerna apa maksud ucapan pria itu. Bibirnya sudah lebih dulu di cium. Aditya mencium bibir Ana dengan penuh gairah bahkan tangannya tak tinggal diam menggoda Ana dalam pusaran gairah.
"Ah.. Pak lepppp-asss.." Ana meredam desahannya walau gagal. Tubuhnya panas karena belaian dari bosnya itu. Terlebih dibeberapa bagian sensitif tubuhnya yang dicumbu dengan begitu halus oleh Aditya.
Ini tidak boleh terjadi. Ana takut mereka akan kebablasan. Mereka belum menikah. Bukan hanya itu ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada mereka nanti. Namun tak ada tanda-tanda dari Aditya untuk melepaskan. Menyebalkannya lagi reaksi tubuhnya berbanding terbalik dengan otaknya. Ia mengingikan sentuhan Aditya.
"Pak, suda-ahhh, stopphhh, Pakkk Ah..." Ana kehilangan akal ketika bibir aditnya mencium lehernya. Tangan pria itu bahkan sudah melucuti pakaiannya. Ana bahkan tidak sadar jika sudah tidak ada pakaian yang menyelimuti tubuh mereka. Kulit mereka saling bersentuhan satu sama lain.
"Saya cinta kamu, Ana." Bagaikan mantra bisikan Aditya itu menjadi penghantar bagi keduanya untuk saling berhubungan. Ana yang awalnya menolak jadi berubah mengingikan lebih. Bahkan tak segan membalas ciuman Aditya.
****
Ada yang mau disampaikan ke
Aditya
Arlan
Ana
Sean
#adityatidakpernahsalah
#arlanselalusalah
#anaitucantik
Jangan lupa follow Instagram author @wgulla_ ♥️♥️ atau @gullastory_
Mau lanjut?
Kapan pada siap ke kondangannya Adit?
Udh gas aja si bapak wkwk padhaal belum sah?
Jangan lupa bawa pasangan ya ke nikahaannya Aditya.. buat yang jomblo cukup bawa amplop aja 😂😂
Semoga kita selalu terlindungi dari Corona.. dan semoga Pandemic ini cepat menghilang...
Aamiin
Love you ♥️
Gulla
Istri sahnya Lee min ho
Siapa yang udah baca sampai sini tapi belum follow aku 😭😭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top