Prolog
Nayla memandang sendu berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya.
"Ini apa?" tanyanya.
"Bos bilang, lo harus revisi ulang semuanya, soalnya kerjaan lo salah semua, dan di tunggu sampe jam dua siang nanti." ujar Sahila.
"Hah? Jam dua?!" seru Nayla. Sahila mengangguk singkat, lalu kembali ke kubikel-nya.
"Sialan tuh si bos kutub. Bisa-bisanya semua kesalahan di limpahin ke gue." umpat Nayla.
"Ada apa, Nayla?" Seketika tubuh Nayla menegang. Ia menoleh ke belakang perlahan. Deretan giginya seketika terlihat.
Boss dingin ada di belakangnya. Tapi kenapa udara terasa panas?
"Pagi, pak." sapa Nayla ramah.
"Cepat revisi semua itu, saya tunggu sebelum jam istirahat nanti." ujarnya sembari masuk ke dalam ruangannya.
"What?!" seru Nayla. "La, lo bilang jam dua. Kok ini sebelum istirahat?"
Sahila mengedikkan bahunya. "Lo sih, mengumpat si boss. Kenakan tuh hukuman."
"Arght.."
"Selamat berjuang Nayla." ujar Sahila.
Nayla duduk dengan lesu di bangku kerjanya. Dasar Dimas sialan.-- batinnya mengumpat.
Cerita baru Hisa. Ceritanya sih udah pasaran, tapi hisa gak plagiat atau pun copas ya..
Bagi yang suka tambahkan ini ke daftar baca kalian atau perpustakaan pribadi kalian ya..😊😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top