37 - Ketika Ego dan Gengsi Sepakat
Bukan hal mudah bagi seorang general manager untuk tiba-tiba berkunjung di divisi tertentu, karena jelas itu bukan bagiannya lagi. Namun, hari ini Rania memutar otak, mencari alasan demi bisa melihat situasi divisi promosi karena sedari tadi pagi Edas tidak kelihatan. Biasanya, setiap pagi akan mudah menemukan lelaki itu di smooking area, tapi tidak kali ini. bahkan, saat jam istirahat, dia pun tidak terlihat di kantin. Hal itu tentu saja membuat Rania—yang memang lagi di fase suka tiba-tiba merindu tidak jelas—agak uring-uringan.
Setibanya di ruangan divisi promosi, Rania membalas sapaan para staf sebisanya, dan mengabaikan tatapan penuh tanda tanya mereka. Langkahnya tegas menuju kubikel Ali.
"Ali, kamu punya salinan laporan kegiatan di sekolah kemarin nggak?" Rania berhenti tepat di belakang kursi lelaki bertubuh ceking itu.
Ali tersentak. Bukan hanya karena sebelumnya dia tidak menyadari kehadiran Bu Manajer, tapi karena komputernya pas lagi menampilkan hal-hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Dia pun sigap berdiri setelah mengamankan tampilan komputernya.
"Gimana tadi, Bu?"
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsa
Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top