31 - Tatapan Aneh
Sesuai kesepakatan, Edas dan Firda berangkat ke Semarang Kamis sore. Mereka akan bermalam dan kunjungan ke sekolah target donasi di Jumat pagi.
Mendengar kedua rekannya berembuk soal agenda mereka, Ali juga jadi pengin ikutan.
"Aku boleh ikutan nggak, sih?" selanya hari itu dengan tampang mupeng.
"Boleh-boleh aja, sih, tapi bilang langsung sama Pak Yudian," tanggap Firda sambil menahan tawa.
"Enaknya bisa jalan-jalan berkedok kerja." Ali mengembuskan napas panjang. "Tapi kalau harus bilang langsung sama Pak Direktur, mending nggak usah ikutan, deh." Dia bergidik.
Edas dan Firda tertawa.
"Tapi jangan lupa oleh-olehnya, ya." Ali menunjuk kedua rekannya itu bergantian.
"Siap," jawab Edas sambil berlagak hormat.
Edas dan Firda tampak menikmati perjalanannya. Banyak obrolan basa-basi yang tercipta. Mulai dari yang normal sampai yang benar-benar absurd.
"Andai Ali bisa ikut, pasti bakal lebih seru, nih," ujar Edas tanpa menoleh.
"Maksudnya, ada yang bisa diajakin gantian nyetir, kan?"
"Bukan, ih."
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsa
Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top