24 - Centang Satu dan Pemulihan Diri

Di kantin, saat akan membawa menu makan siangnya ke meja yang biasa dia gunakan, langkah Rania terhenti saat tatapannya mengarah ke meja yang biasa digunakan oleh Edas dan teman-temannya. Namun, kali ini Edas tidak ada di sana, hanya kedua temannya.

Di mana dia?

Rania tidak bisa menekan rasa penasarannya. Setelah menimbang sebentar, dia pun membulatkan tekad untuk menghampiri mereka.

"Permisi. Boleh duduk di sini?"

Kalimat Rania membuat Ali dan Firda melongo. Bahkan, sendok Ali sampai jatuh dari pegangan, menimpa pinggiran piring dan menimbulkan denting yang lumayan nyaring.

"Boleh, Bu. Silakan." Meski agak terbata, Firda berusaha tersenyum ramah. Dia masih terheran-heran, kenapa Bu Manajer yang terkenal penyendiri ini tiba-tiba menawarkan diri untuk makan semeja dengan mereka?

Rania pun meletakkan makanannya.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top